Ansorjatim.or.id – Jagad medsos ramai membicarakan Bupati Pasuruan Gus Irsyad Yusuf yang sedang berseragam Banser lengkap mengawal Habib Abu Bakar Asyegaf dengan penuh takdzim.
Gus Irsyad Yusuf terlihat berdiri di belakang Habib Abu Bakar Asyegaf yang sedang memberikan ceramah keagamaan.
Foto ini kembali diunggah oleh netizen setelah kejadian penusukan syekh Ali Jaber beberapa hari yang lalu, untuk mengingatkan betapa pentingnya peran banser sebagai pengawal ulama dari serangan dan ancaman yang tak diinginkan.
Foto tersebut tepatnya diambil pada acara kirab satu negeri guna memperingati detik-detik hari santri yang dilaksanakan di pendopo kabupaten pasuruan tanggal 7 oktober 2018, kebetulan juga saat itu Gus Irsyad selaku bupati sekaligus menjabat sebagai Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Pasuruan.
Ditemui oleh tim redaksi Gus Irsyad bercerita tentang kejadian 2 tahun lalu tersebut.
“Sebelum naik podium entah kenapa Habib Abu Bakar Asyegaf menyerahkan tongkat beliau kepada saya untuk dijaga selama berlangsungnya tausiyah nantinya, maka setelah itu saya yang memang telah berseragam banser lengkap spontan turut mendampingi beliau dari belakang dan mengawal langsung jalannya tausiyah selama kurang lebih 90 menit di belakang beliau pas, saat itu naluri santri dan banser saya muncul tiba-tiba sampek lali lek awak iki bupati” begitu ucap gus irsyad sembari tersenyum mengigat kembali kejadian itu.
Habib Abu Bakar Assyegaf, tokoh terkemuka NU, yang saat itu datang sebagai tamu agung sempat berseloroh jika Bupati Irsyad Yusuf adalah ajudannya. “Gus Irsyad sekarang mau jadi ajudan saya,” ucapnya sambil tertawa dan disambut riuhan peserta.
Gus Irsyad pun terlihat tersenyum, Bupati Pasuruan ini tetap tegak berdiri dan bertahan disisi sang Habib yang tengah memberikan pengajian.
Mental Santri dan Banser memang selalu teruji kapanpun dan dimanapun entah apapun profesinya baik Bupati, Anggota Dewan, Akademisi, Petani, maupun kuli bangunan.
Saat Ulama dan Kyai membutuhkan pengawalan maka seperti kisah di atas sang bupati pun bertransformasi menjadi komandan banser seutuhnya dan melepas semua jabatan duniawi. (*)