ansorjatim, Pasuruan – Rangkaian Harlah NU ke 98 yang dilakukan oleh PCNU Kota Pasuruan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan. Gerakan sosial, penguatan Ke NU-an serta forum strategis Halaqoh NU menjadi beberapa program unggulan dalam moment Harlah NU tahun ini.
Seperti yang dilakukan oleh Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Pasuruan pada sabtu (27/02/2021).
Lembaga NU yang lahir dalam salah satu Muktamar monumental NU tahun 1984 itu menyelenggarakan Halaqah NU : Internalisasi Fikroh An Nahdliyah Dalam Menjawab Problem Keumatan (Bedah Buku Fikroh Nahdliyah, Karya KH. Achmad Siddiq).
Forum strategis dalam rangkaian Harlah NU ke 98 tersebut berlangsung di Aula Lantai II PCNU Kota Pasuruan. Dihadiri oleh Jajaran Suriyah – Tanfidziyah serta Badan Otonom NU dan Lembaga NU hingga MWC NU.
Hadir sebagai Narasumber adalah Ketua PCNU Kota Pasuruan yang juga menjabat sebagai Ketua MDS Rijalul Ansor Jawa Timur KH. Mohammad Nailur Rachman dan Rektor INAIFAS Kencong, Jember Gus Rijal Mumazziq Zionis.
KH. Mohammad Nailur Rachman memberikan materi ideologis dengan mengambil tema “Aktualisasi Fikroh Nahdliyah dalam Menjawab Tantangan Zaman”.
Sedangkan Gus Rijal Mumazziq Z menyampaikan materinya tentang Manaqib Pemikiran dan Gerakan KH Achmad Siddiq. Seorang tokoh besar NU yang melahirkan pemikiran strategis Fikroh Nahdliyah dan Khittoh NU.
Ketua Lakpesdam NU Kota Pasuruan M. Iskandar Zulkarnain menjelaskan bahwa agenda Halaqoh NU dengan membedah pemikiran KH. Achmad Siddiq menjadi pilihan utama dalam memperkuat ke NU-an kader dan pengurus NU.
Terlebih menjelang abad kedua NU, dirinya selaku ketua Lakpesdam NU Kota Pasuruan berkewajiban agar Fikroh Nahdliyah tetap menjadi rel ideologis NU dalam mengarungi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Fikroh Nahdliyah yang dirumuskan tahun 1969 oleh KH. Achmad Siddiq harus terus menjadi Manhajul Fikr seluruh warga NU, jika metode berpikir NU nya benar maka konsolidasi organisasi akan berjalan dengan sempurna. Permasalahan di akar rumput hingga lahirnya banyak sempalan gerakan terlebih dikarenakan internalisasi Fikroh Nahdliyah belum dipahami dengan baik” Tegas Zulkarnain.
Agenda tersebut menurut Zulkarnain juga dimaksudkan agar jasa besar KH. Achmad Siddiq pada islam dan Indonesia khususnya relasi Pancasila dan Islam terus menjadi teladan berpikir masyarakat indonesia yang harus terus dikenang.
“Sudah selayaknya Pemerintah menganugrahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KH. Achmad Siddiq. Bangunan kokoh nasionalisme religius yang kini menyanggah Republik ini adalah bagian penting dari Jasa Almaghfurlah KH. Achmad Siddiq” Ungkapnya.
Agenda penting dalam 12 rangkaian Harlah NU di PCNU Kota Pasuruan tersebut diawali dengan penandatanganan MoU antara PCNU Kota Pasuruan dengan INAIFAS Kencong Jember.