Banyuwangi – Kasus gagal berangkat umroh kembali terjadi. Sejumlah calon jamaah umroh menjadi korban atas buruknya manajemen travel umroh yang tidak mampu berangkatkan jamaahnya.
Merespon kasus yang meresahkan umat tersebut, Ketua PC GP Ansor Banyuwangi H. Ikhwan Arief memberikan pernyataan tegas atas kejadian gagal berangkat jamaah umroh oleh sebuah perusahaan travel yang ber-homebase di banyuwangi itu.
H. Ikhwan Arief menyatakan keprihatinannya atas kasus yang menimpa banyak jamaah umroh yang menjadi korban atas buruknya manajemen perusahaan dan menjadi preseden buruk dalam dunia travel ibadah umroh yang kesekian kali.
“Pertama, sebagai organisasi keislaman kami sangat prihatin atas kembali munculnya tragedi gagal berangkat jamaah umroh ini. Masyarakat lagi-lagi menjadi korban atas tidak becusnya perusahaan travel umroh yang tidak mampu melakukan layanan yang baik kepada umat” terang H. Ikhwan Arief yang namanya juga masuk dalam Kepengurusan baru Pimpinan Wilayah Ansor Jatim tersebut.
Kejadian yang terjadi kesekian kali tersebut membuat dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk cermat dan hati-hati dalam memilih travel umroh. Mengingat masih banyak sekali oknum perusahaan travel yang masih belum profesional dan menghandle seluruh proses pemberangkatan umroh seperti ticketing pesawat, handling dan akomodasi.
“Kedua, kami menghimbau kepada masyarakat untuk hati-hati dan cermat dalam memilih travel umroh, agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang kembali. Ansor Banyuwangi siap menjadi navigator bagi masyarakat untuk memberikan edukasi bagaimana memilih sebuag travel umroh yang aman dan nyaman” Imbuhnya.
Lebih lanjut menyikapi kasus gagal umroh tersebut, H. Ikhwan Arief mendorong aparat hukum untuk tidak ragu hadir dan masuk dalam kasus ini demi menegakkan keadilan dan efek jera kepada pelaku yang menurutnya telah merugikan jamaah umroh tersebut.
“Kami juga meminta kepada aparat hukum untuk tidak ragu hadir dalam kasus ini. Agar tercipta keadilan bagi jamaah umroh yang menjadi korban gagal berangkat ini. Mereka tidak hanya rugi secara materiil tapi juga secara moril sangat dirugikan. Penegakan hukum ini sangat penting agar masyarakat tidak lagi menjadi korban dari buruknya manajemen travel umroh. Harus ada efek jera” Tegas Ketua Kader Ansor yang juga masuk dalam jajaran Pengurus Banser Nasional tersebut.
Diketahui sebelumnya bahwa kasus Gagal Umroh di sebabkan dari PT. Baginda Support System tidak tepat pemberangkatannya. Kejadian tersebut menimpa keluarga Abdul Qodir dengan jamaah enam orang satu keluarga yang rela menelan rasa kecewa niatnya berangkat ketanah suci batal dan pembatalan ini sepihak dari PT. Baginda Suport System.
Perusahaan travel Banyuwangi tersebut juga hingga kini belum mengembalikan kerugian uang jamaah yang tertahan sejak bulan mei 2024.