ansorjatim, Tuban – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tuban masa khidmat 2020-2024 resmi dilantik oleh Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor kemarin (5/11). Bertempat di Pendapa Krida Manunggal, pelantikan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) itu dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Prosesi pelantikan ditandai dengan pengambilan sumpah janji oleh Sekretaris Jenderal PP GP Ansor Abdul Rochman. Momentum untuk melanjutkan estafet kepemimpinan PC GP Ansor Tuban itu dihadiri oleh Bupati Fathul Huda, wakil bupati Noor Nahar Hussein, serta sejumlah tokoh NU, antara lain Ketua PCNU Tuban KH Mustain Syukur beserta jajaran pengurus dan badan otonom (Banom) PCNU Tuban, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Syafiq Syauqi, serta sejumlah pejabat dan tokoh politik yang ada di Bumi Wali.
Dalam sambutannya sebagai Ketua PC GP Ansor Tuban terpilih, Ahmad Ja’far Ali menyatakan, sejalan dengan tema pelantikan: Sinergitas Gerakan Kader Menuju Ansor Tuban Mandiri, maka tagline Ansor Tuban saat ini adalah Spirit Ansor Tuban Mandiri. Dengan semngat kemandiri tersebut, Gus Afa—sapaan akrabnya menegaskan, gerakan Ansor ke depan akan mengedepankan kemandirian dalam menjalankan organisasi.
Diantara instrumen yang disiapkan adalah menggali potensi yang dimiliki kader untuk memaksimalkan setiap peluang yang ada. Sehingga, melahirkan kader-kader yang sukses dan mandiri secara ekonomi. ‘’Selain tugas utama kita dalam menjaga ulama dan NKRI, kader-kader Ansor juga harus mandiri. Inilah yang menjadi semangat GP Ansor Tuban ke depan, sehingga organisasi ini bisa berkembang dengan baik,’’ tegasnya.
Lebih lanjut Gus Afa memastikan, PC GP Ansor Tuban akan terus berkomitmen dalam mewujudkan Kabupaten Tuban yang religi dalam setiap langkah dan gerakan Ansor ke depan. Menurutnya, selama dua periode kepemimpinan bupati Fathul Huda telah tertancam fondasi religi yang sangat kuat di Bumi Wali. Karena itu, tugas Ansor adalah menjaga Kabupaten Tuban tetap religi.
‘’Ini (dalam menanamkan fondasi religi, Red) adalah investasi jangka panjang dalam membentuk akhlakul karimah bagi generasi yang akan datang. Karena itu, investasi religi di Bumi Wali ini akan terus kita jaga,’’ tegasnya.
Di antara investasi religi yang ditanamkan bupati Fathul Huda bersama wakil bupati Noor Nahar Hussein selama dua periode memimpin Tuban ini adalah menanamkan pendidikan karakter sejak dini melalui gerakan mengaji di TPQ. Ditegaskan Gus Afa, sudah tidak terhitung berapa banyak TPQ di Tuban yang dibangun dan tingkatkan kelayakannya melalui dana hibah pemerintah daerah.
‘’Ini (pembangunan TPQ, Red) adalah satu diantara investasi jangka panjang yang harus kita jaga bersama. Dan, Ansor akan berkomitmen menjaga Tuban tetap religi,’’ tegasnya.
Lebih lanjut Gus Afa menegaskan, sebagai ruang kaderisasi terakhir sebelum menjadi pengurus NU, maka tugas GP Ansor adalah membentuk kader-kader yang memiliki karakter as shidqu (jujur), al amanah (dapat dipercaya), al adlu wal wafa bil ahdi (adil dan taat azaz), at at’awun (setia kawan), dan istiqomah (konsisten).
‘’Lima karakter tersebut adalah modal utama dalam menjalankan organisasi,’’ tandasnya.
Senada juga disampaikan oleh Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Ditegaskan Gus Yaqut, gerakan pemuda Ansor tidak hanya menekankan aktivitas keagamaan saja. Namun, juga harus mengedepankan kegiatan kemasyarakatan.
‘’Kegiatan keagamaan itu juga penting. Tetapi, kader Ansor juga harus mampu menjadi solusi dalam menyelsaikan setiap persoalan yang ada di masyarakat. Inilah pentingnya kegiatan yang bersifat kemasyarakatan,’’ tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yaqut juga memberikan apresiasi atas tagline Ansor Tuban: Spirit Ansor Mandir. Disampaikan Gus Yaqut, memang sudah saatnya kader-kader Ansor mandiri, sehingga tidak bergantung dengan orang lain dalam menjalankan organiasi.
Sementara bupati Fathul Huda menyampaikan, untuk menuju ke arah mandiri tersebut, kader-kader Ansor harus memiliki keberanian. ‘’Salah satu modal untuk menjadi mandiri adalah memiliki keberanian. Berani mengambil setiap kesempatan yang ada,’’ tegasnya.
Keberanian tersebut, tegas bupati, harus selalu diasah dan gali. ‘’Untuk mampu menangkap setiap peluang yang ada itu harus memiliki filing, dan filing ini harus terus diasah agar timbul sebuah keberanian (dalam menangkap setiap peluang yang ada, Red),’’ tandasnya.
Untuk meminimalisir penularan virus korona, seluruh prosesi pelantikan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Mulai dari mewajibkan seluruh peserta dan tamu undangan menggunakan masker, menerapkan pyisical distanding, pengecekan suhu badan, hingga model absensi yang menggunakan sistem barcode. Semua itu disiapkan untuk mengantisipasi penularan virus di tengah pandemi Covid-19. (Infokom)