ansorjatim.or.id, Kencong– Demi mencegah membersarnya hoak yang beradar di media sosial tentang penyebutan Banser dalam video amatir penangkapan pelaku penusukan Syekh Ali Jabir beberapa waktu lalu, KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah memerintahkan kepada Banser untuk mengawal Syeikh Ali Jabir.
Hal ini disampaikan Gus Miftah berkenaan dengan rangkaian agenda dakwah Syekh Ali Jabir di Malang dan Jember Jawa Timur.
Di Jember sendiri Syekh Ali Jabir menghadiri undangan mengisi pengajian yang digelar di kantor Komunitas Pengusaha Kaya Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, Rabu (15/09/2020) Siang.
Perintah Gus Miftah untuk pengawalan tersebut mendasarkan pernyataan Syekh Ali Jabir sendiri yang lebih merasa nyaman jika dikawal Banser, meskipun banyak tawaran pengawalan dari pihak lain.
Hal tersebut terungkap dari screenshot chating Whatsapp antara Gus Miftah kepada Gus Hamid dan diperkuat dengan pernyataan Iskandar, staff Syekh Ali Jabbir. Menurut Iskandar, Syekh Ali Jabir diamanahi oleh Gus Miftah agar selalu mengajak Banser untuk mengawal perjalanan dakwahnya.
“Walapun sebenarnya banyak dari ormas yang menawarkan pengawalan, kami dengan santun menolaknya, disamping itu Syekh Ali Jabir sendiripun juga mengatakan lebih nyaman dikawal Banser”. ungkap Iskandar kepada pewarta.
Pesan melalui aplikasi WA antara Gus Miftah dan Gus Hamid yang diteruskan kepada Agus Nur Yasin, Ketua PC GP Ansor Kencong, disambut sigap. Agus memerintahkan kepada Banser Kencong untuk melakukan pengawalan.
Pihaknya menurunkan 10 orang Banser di bawah komandonya untuk melaksanakan perintah Gus Miftah demi kondusifnya acara di Ajung kabupaten Jember, lebih-lebih kondusifitas di dunia maya yang menyudutkan Banser karena kasus penusukan Syekh Ali Jabir beberapa waktu lalu.
Mohammad Slamet, komandan Banser Kencong yang ikut turun dalam agenda ini menuturkan, pengawalan tersebut disamping memang karena ada instruksi dari Gus Miftah yang dikoordinasikan untuk ketua Ansor Kencong, juga di lakukan atas dasar kecintaan kepada ulama dan NKRI.
Karena menurut Slamet, Ansor dan Banser bukan hanya aset kiai dan ulama NU, tetapi juga aset bangsa. Maka menjaga stabilitas negara adalah salah satu tugasnya.
“Maka Banser hadir untuk menjaga dan menumbuhkan toleransi antar sesama dan membantu siapapun yang membutuhkan”. Tegas Slamet.
Dari pantaun pewarta, sampai diterbitkanya berita ini, tangan kanan Syekh Ali Jabir masih diperban, karena belum sembuh dari luka saat tragedi penusukan yang dialaminya ketika mengisi ceramah di Lampung berapa waktu lalu
Sebelum bertolak ke Malang, Syekh Ali Jabir mengucapkan terimakasih kepada Banser Kencong atas pengawalan yang diberikan kepadanya, dan menyempatkan foto bersama untuk disampaikan kepada Gus Miftah.
“Saya harus menyampaikan amanah ini kepada Gus Miftah”. Tutupnya (*)
Sumber: pcnukencong.id