Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Kongres GP Ansor, Mindset Maritim, dan Collective Genius

Kongres GP Ansor, Mindset Maritim, dan Collective Genius

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Sab, 3 Feb 2024
  • visibility 29
  • comment 0 komentar

Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia, membuat inovasi. Pertama dalam sejarah, organisasi yang merupakan Badan Otonom (Banom) dari Nahdlatul Ulama’ (NU) ini menggelar kongres di laut menggunakan Kapal Pelni KM Kelud, jum’at (2/1/2024).

Sekitar 1.700 kader akan berkongres di atas kapal, yang akan dimulai dari Tanjung Priok, Jakarta, dan akan berakhir di Tanjung Emas, Semarang. Total kapal ini akan menempuh samudera kurang lebih 210 naval miles. Rute ini tentu bukan rute primadona saat ini, terlebih sudah ada tol lintas jawa yang kini menjadi primadona.

Berkongres di atas kapal, memang sekilas terkesan sederhana dari sebuah inovasi ini. Tapi, hemat penulis, hal kreatif ini patut diapresiasi, terlebih ada makna yang mendalam dari kongres tidak lumrah ini.

Di lautan lepas, nenek moyang kita pernah jaya. Nenek moyang kita biasa disebut sebagai pelaut ulung, penghempas samudera, tapi atas itu semua, kita tidak pernah melupakan daratan dan udara. Apalagi, wali songo, penyebar Islam di tanah jawa juga menggunakan kapal laut untuk sarana dakwah. Mungkin karena inilah, wali songo banyak muncul di pesisir laut utara jawa.

Nusantara mempunyai sejarah maritim yang panjang. Kehidupan maritim kita, sudah dimulai sejak zaman pra sejarah hingga massa kini. Kerajaan seperti kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, memiliki kehidupan maritime yang maju. Bahkan, Majapahit disebut menguasai sebagai besar wilayah maritim di Asia Tenggara pada abad ke-14 dan ke-15.

Dengan kongres di laut ini, diharapkan bisa menjadi pengingat soal pentingnya mindset kita sebagai negara maritim. Di tengah pembangunan infrastruktur yang luar biasa besarnya, kita tidak boleh “memunggungi” laut. Kita harus tetap menghadap ke laut, dengan menjadikan kebijakan maritim sebagai salah satu mindset kemajuan bangsa ini.

Laut mempunyai kekayaan ekonomi yang luar biasa. Karena inilah, ada istilah ekonomi kelautan atau marine ekonomi. Setidaknya ada sembilan kekayaan laut, yang ketika di eksploitasi, tidak akan berkurang. Sembilan kekayaan itu adalah perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, sumber daya migas dan mineral, rumput laut, transportasi laut, keindahan pantai, taman laut, hingga pertahanan laut. Kekayaan laut ini perlu dimaksimalkan melalui kebijakan-kebijakan strategis oleh pemerintah. Terlebih, Indonesia mempunyai 17 ribu pulau dengan panjang garis pantai 180 ribu kilometer. Pulau-pulau ini harus dipikirkan konektivitas antar pulau, serta bagaimana garis pantai yang begitu panjang, bisa produktif dan bergeliat menjadi pusat ekonomi baru.

Dengan adanya kongres di laut ini, GP Ansor bisa menjadi mortir pengingat tentang pentingnya mindset terhadap kebijakan-kebijakan maritim. Terlebih, dalam debat calon presiden sebelumnya, kita belum pernah mendengar soal visi besar maritim calon pemimpin kita.

Selain soal filosofi laut, juga terdapat filosofi gunung kelud (nama kapal yang digunakan berkongres), yang bisa kita jadikan pelajaran soal langkah gerak GP Ansor dan Indonesia ke depan. Di Gunung Kelud yang berada di Kediri, mempunyai kisah legenda soal dua orang raja dan janji dewi kalisuci.

Syahdan, gunung kelud memiliki cerita tentang seorang perempuan cantik bernama Dewi Kilisuci, anak dari Jenggolo Manik. Dewi Kilisuci memiliki kedudukan sebagai putri mahkota Kerajaan Jenggala, kala itu. Ia dilamar oleh dua orang raja. Namun, raja tersebut bukan berwujud manusia seutuhnya, satu pelamar berkepala lembu yang bernama Raja Lembu Suro dan satu lagi yang berkepala kerbau, bernama Raja Mahesa Suro.

Dewi Kilisuci ingin menolak lamaran tersebut. Namun, ia ingin memberikan tantangan kepada dua raja itu. Ia pun membuat sayembara yang tidak mampu dilakukan manusia biasa, yaitu berupa tantangan membuat sumur di atas puncak Gunung Kelud. Ada dua jenis sumur yang harus dibuat, satu sumur berbau amis dan satu sumur lagi sumur berbau wangi. Pembuatan sumur harus selesai dalam satu malam sebelum ayam berkokok.

Dengan kesaktiannya, Mahesa Suro dan Lembu Suro menyanggupi sayembara tersebut. Setelah bekerja semalam suntuk, keduanya berhasil memenangkan sayembara tersebut. Namun Dewi kalisuci belum mau diperistri. Ia mengajukan satu permintaan lagi. Kali ini permintaan sang putri adalah kedua raja harus memastikan bahwa kedua sumur itu benar-benar berbau amis dan wangi. Caranya, mereka berdua harus masuk ke dalam sumur. Mahesa Suro dan Lembu Suro pun mengikuti permintaan Dewi Kilisuci, keduanya masuk ke dalam sumur yang sangat dalam yang dibikin sendiri. Lalu, Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit untuk menimbun sumur dengan batu.

Akhirnya, dua raja tidak terselamatkan di atas Gunung Kelud. Sebelum mati, Lembu Suro bersumpah sempat bersumpah dalam bahasa Jawa. “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping. Yoiku, Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi kedung”.

Artinya, ya orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi daratan, dan Tulungagung akan menjadi danau. Masyarakat setempat mempercayai legenda itu. Sebagai tolak bala, penduduk di lereng Gunung Kelud memberikan sesaji yang disebut Larung Sesaji setiap 23 bulan suro.

Pesan Moral Legenda Gunung Kelud Setiap keputusan yang diambil harus dipikirkann terlebih dahulu, jangan sampai menyesal di kemudian hari. Begitu juga dengan kongres GP Ansor ini, penulis berharap kebijakan-kebijakan strategis bisa dipikirkan terlebih dahulu, jangan sampai gegabah sehingga merugikan organisasi.

Collective Genius

Sebagai organisasi pemuda yang sangat besar, penulis beraharap nantinya kepengurusan di bawah Ketua Umum yang baru, yang akan menggantikan Gus Yaqut Cholil Qoumas, bisa menerapkan collective genius atau kegeniusan kolektif (bersama-sama).

Dalam salah satu artikelnya di Harvard Bussines Review, tiga penulis kenamaan yakni Linda A Hill, Greg Brandeau, dan Emily Truelove menyebutkan bahwa pemimpin yang sukses menelurkan inovasi-inovasi keren, adalah kepemimpinan yang tidak satu arah. Melainkan pemimpin yang menjadi dirigen, terhadap tumbuh kembangnya inovasi di organisasi tersebut.

Karena inilah, jika GP Ansor ingin konsisten menjadi organisasi kepemudaan yang relevan terhadap perkembangan zaman, maka diperlukan kejeniusan kolektif yang diciptakan. Bagaimana orang-orang terbaik, bekerja dalam satu kesatuan untuk tujuan organisasi, bukan bekerja sendiri-sendiri, untuk tujuan diri sendiri. Inilah yang disebut kejeniusan kolektif.

Dengan kejeniusan kolektif, penulis yakin GP Ansor bisa mengarungi abad kedua Nahdlatul Ulama’ dengan lebih hebat lagi. Tentu saja, GP Ansor tidak hendak membangun sumur sebagaimana cerita rakyat di Gunung Kelud, tapi GP Ansor hendak membangun peradaban untuk kemajuan umat manusia. Selamat berkongres, organisasiku. Seribu rintangan, patah semua.

Mahdi Kherid*
*Penulis adalah wakil ketua GP Ansor Jawa Timur dan Kapala Badan Cyber Ansor Jatim.

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jihad Medsos, Cara Cyber Ansor Jombang Tebar Kebaikan di Dunia Maya

    Jihad Medsos, Cara Cyber Ansor Jombang Tebar Kebaikan di Dunia Maya

    • calendar_month Ming, 12 Des 2021
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 17
    • 0Komentar

    JOMBANG – Di bekali cara mengelola media sosial (medsos) yang baik, para peserta Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang diajak jihad medsos. Dalam pelatihan yang digelar di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Desa Jatirejo, Diwek, Jombang selama 3 hari mulai 10-12 Desember 2021 ini berjalan dengan […]

  • Ratusan Kader Ansor Nganjuk Ikuti ACTA, Hadapi Tantangan Era Digital

    Ratusan Kader Ansor Nganjuk Ikuti ACTA, Hadapi Tantangan Era Digital

    • calendar_month Ming, 16 Jan 2022
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Ansorjatim, Nganjuk – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nganjuk terus meningkatkan kompetensi kader di ranah digital, yakni dengan menggelar Ngaji Cyber bertajuk ‘Optimalisasi IT Ansor Cyber Troop dalam Gerakan Peta Media’. Kegiatan dipusatkan di Gedung Serbaguna Kujon Pengkol, Tanjunganom, Nganjuk, Ahad (16/01/2022). “Kita jangan sampai tertinggal dalam urusan digital. Semuanya harus bisa dan […]

  • PC GP Ansor Kencong Gelar Raker II dan Dialog Kebangsaan

    PC GP Ansor Kencong Gelar Raker II dan Dialog Kebangsaan

    • calendar_month Sen, 24 Jan 2022
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 15
    • 0Komentar

    Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kencong melalukukan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke dua dan dialog kebangsaan Minggu (23/01/2022) di aula Dira Shoping Center Kraton, Kencong, Jember. Dalam rapat kerja tahunan tersebut diikuti Pengurus Harian (PH) PC GP Ansor Kencong dan 4 orang dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang terdiri dari ketua, sekretaris, Kepala Satuan […]

  • Gerakan Sosial PC GP Ansor Bangil Bagikan Bantuan Logistik Banjir

    Gerakan Sosial PC GP Ansor Bangil Bagikan Bantuan Logistik Banjir

    • calendar_month Jum, 6 Nov 2020
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 172
    • 0Komentar

    Pasuruan – Ketua PC GP Ansor Bangil, H Sa’ad Muafi bersama Jajaran Banser Tanggap Bencana (Bagana), Turun langsung untuk membagikan logistik berupa sembako serta ribuan mie instan juga nasi bungkus untuk bencana banjir. Musibah akhir tahun 2020 yang tak terduga berupa banjir, menjadi mimpi buruk yang menghantui awal musim hujan di tiga Kecamatan, Bangil, Beji, […]

  • Baritim Mengecam Keras: Penambangan Pasir Ilegal di Perairan Batam Ancam Kedaulatan

    Baritim Mengecam Keras: Penambangan Pasir Ilegal di Perairan Batam Ancam Kedaulatan

    • calendar_month Sab, 19 Okt 2024
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 33
    • 0Komentar

    ansorjatim, Surabaya – Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim), organisasi di bawah naungan Gerakan Pemuda Ansor, mengambil sikap tegas terhadap kasus penambangan pasir laut ilegal yang terjadi di wilayah perairan Batam, Kepulauan Riau. Organisasi ini menyatakan dukungan penuhnya terhadap upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta pihak keamanan lainnya dalam menjaga integritas sumber daya kelautan Indonesia. […]

  • Ansor Benjeng Gelar PKD di Penghujung Masa Khidmat 2019 – 2021

    Ansor Benjeng Gelar PKD di Penghujung Masa Khidmat 2019 – 2021

    • calendar_month Sab, 2 Jan 2021
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 154
    • 3Komentar

    Pimpinan Anak cabang Gerakan pemuda Ansor kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik melaksanakan Progam Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dalam rangka penuntasan Program dan juga mempersiapkan Kader GP Ansor untuk menyongsong tonggak estafet kepemimpinan di internal PAC GP Ansor Benjeng. Kegiatan PKD yang dilaksanakan di Ponpes Al Hidayah An Nuriyah desa Ngepung kecamatan Benjeng kabupaten Gresik dilaksanakan selama […]

expand_less