Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Banser » Kisah 2 Anggota Banser dari Batang yang Rela Mati Demi Kiai dan Negara

Kisah 2 Anggota Banser dari Batang yang Rela Mati Demi Kiai dan Negara

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
  • visibility 874
  • comment 3 komentar

Jakarta – Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau disingkat Banser merupakan badan otonom NU dari GP Ansor. Diketahui, Banser ikut berkontribusi berjuang mengamankan bangsa dan agama.

Dihimpun dari berbagai sumber, pada tahun 1960 perjuangan Banser sangat fenomenal. Sebab, mereka berjuang mengamankan dan mengawal para kiai dan bangsa ini dari aktifis PKI dan berbagai onderbouw-nya.

Dikisahkan anggota Banser angkatan tahun 1960-an, Mbah Musrim namanya. Ia berasal dari Desa Kemiri Timur Kecamatan Subah Kabupaten Batang Jawa Tengah.

Mbah Musrim rela mati demi menjaga kiai dan NKRI. Walau di usia tua dia tegas mengatakan, siapapun yang menganggu NU dan NKRI akan dilawan, lebih baik mati membela Kiai dan NKRI.

“O….aja macem-macem, senajan wis tua, mlaku wis angel, aku tetep Melu maju, mati ya mati, ora urus sapa sing tak adepi. Saiki mati mbesuk ya mati. Luwih Mulya mati mbela kyai lan negara, timbang mati nggletak orang ngapa-ngapa!”

(“O…jangan macam-macam, walaupun sudah tua, berjalan sudah sulit, aku tetap ikut maju. Mati ya mati, gak ngurus siapa yg aku hadapi. Sekarang mati, besok mati. Lebih baik mati membela Kyai dan Negara, daripada mati tergeletak tidak melakukan apapun”),” tegas Mbah Musrim sebagaimana dikutip dari fanpage PC GP Ansor Korsel, Senin (6/7/20).

Untuk diketahui, Mbah Musrim anggota Satkoryon Banser Subah tahun 1965 turut berjuang menumpas G. 30 S/PKI. Ia  mengikuti pengkaderan selama 7 hari di Rembang Jawa Tengah dengan biaya sendiri dengan berjalan kaki, dan kelaparan.

Mbah Musrim pun menceritakan tentang anggota Banser yang mengalami kepergian (mati) dalam perjuangannya.

“Dadi Banser jaman Saiki kepenak, paling ngawal Kyai ceramah lan ngaji, kyaine Ceramah bisa ditinggal udud. Jaman mbiyen ngawal uripe kyai, ngadepi wong-wong sing pengin mateni Kyai NU, bisa-bisa Dewe sing mati. Kancaku akeh sing mati orang genah kuburane”

(“Jadi Banser jaman sekarang itu enak, paling mengawal kyai ceramah dan ngaji, kyainya ceramah bisa ditinggal merokok. Jaman dulu mengawal hidup matinya kyai menghadapi orang2 yg ingin membunuh kyai NU, kalau tidak hati-hati bisa mati sendiri. Banyak temanku mati tidak tau dimana kuburnya”),” ucap Mbah Musrim.

Sementara sejarah yang sama dialami Mbah Dalal anggota Ansor Banser tahun 1960-an. Dia berasal dari Desa Cepoko Kuning Batang Jawa Tengah.

Berangkat dari pengabdian Mbah Dalal menjadi Banser mengatakan tetaplah berjuang bersama Ansor – Banser. Menurutnya berkhidmat di NU melalui Banser merupakan benteng para Kiai dan Negara.

“Melua Ansor Banser kanti niat Khidmah neng NU. Dadi rajege Deso, dadi rajege Negoro, ngawulo ning Kiai”

“Ikutlah Ansor Banser dengan niat Khidmah di NU, menjadi bentengnya Desa, menjadi bentengnya Negara, mengabdi kepada Kiai,” pesan Mbah Dalal.

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mengais Nilai Positif Android Dengan Bersholawat

    Mengais Nilai Positif Android Dengan Bersholawat

    • calendar_month Jum, 22 Okt 2021
    • visibility 100
    • 0Komentar

    Probolinggo – Era digital yang kian mengakar kuat dan merambah cepat tidak hanya dikalangan anak muda tapi yang tuapun ikut tertarik berselancar di dunia maya dengan hanya handphone di tangan serasa dunia dalam genggaman Tak bisa dipungkiri efek negatif dari android ini makin tak terbendung menjadi celah besar untuk berbuat yang kurang bermanfaat bahkan tidak […]

  • Ansor Pakal Ikhtiar Perkuat Nilai Aswaja Melalui Ijazah dan Pembacaan Ratibul Haddad

    Ansor Pakal Ikhtiar Perkuat Nilai Aswaja Melalui Ijazah dan Pembacaan Ratibul Haddad

    • calendar_month Sel, 12 Okt 2021
    • visibility 93
    • 0Komentar

    Pakal, Surabaya – Ratibul Haddad merupakan amalan yang berisi doa dan dzikir yang disusun oleh ulama asal Hadramaut, Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad (1055-1132 H). Amalan ini memiliki banyak khasiat yang sangat dahsyat, sehingga kerap dijadikan amalan rutin umat Islam, termasuk di pesantren, organisasi dan masyarakat muslim pada umumnya. Pengurus Anak Cabang […]

  • Dukung Menteri Agama, Ansor Jatim Tegaskan Politisasi Agama itu Bukan lagi Bidah Tapi Haram dan Harus Dilawan !!!

    Dukung Menteri Agama, Ansor Jatim Tegaskan Politisasi Agama itu Bukan lagi Bidah Tapi Haram dan Harus Dilawan !!!

    • calendar_month Sen, 2 Okt 2023
    • visibility 151
    • 0Komentar

    Surabaya – Beragam reaksi atas pernyataan tegas Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas tentang Himbauan agar menjauhkan bangsa dan republik ini dari Politik Identitas bermuatan SARA mendapat respon dari Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur. Ketua PW GP Ansor Jatim H. Syafiq Syauqi, Lc meminta semua pihak cermat dan menangkap pesan penting kebangsaan dari […]

  • Kode Keras, Jambore Ansor Banser Bangil Usung Tema : Satu Komando Menjaga Kyai dan NKRI

    Kode Keras, Jambore Ansor Banser Bangil Usung Tema : Satu Komando Menjaga Kyai dan NKRI

    • calendar_month Sab, 18 Des 2021
    • visibility 139
    • 0Komentar

    Pandaan – Jambore Ansor Banser PC GP Ansor Bangil tahun 2021 kali ini diselenggarakan dalam nuansa konsolidasi kader yang rapi dan terpimpin. Dibuka pada hari Jum’at (17/12/2021) di lapangan gantangan desa sebani kecamatan pandaan dengan mengusung tema Satu Komando jaga Kyai dan NKRI. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini menjadi arena silaturahim kader Ansor […]

  • Merawat Jiwa Korsa : Investasi untuk Generasi Penerus Banser

    Merawat Jiwa Korsa : Investasi untuk Generasi Penerus Banser

    • calendar_month Ming, 17 Nov 2024
    • visibility 343
    • 0Komentar

    Surabaya, Ansor – Gerakan Pemuda Ansor bukan sekadar organisasi, melainkan sebuah rumah besar yang menaungi berbagai pilar pengabdian, seperti Banser, Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor, serta Lembaga Bantuan Hukum. Rumah ini adalah keluarga besar yang dibangun dengan semangat solidaritas, pengabdian, dan keikhlasan. Sebagai pasukan inti dan garda terdepan Gerakan Pemuda Ansor, Banser adalah simbol […]

  • Pembukaan Konfercab Ansor Sumenep 2024: Kaderisasi Banser dan Spirit Santri Jadi Sorotan

    Pembukaan Konfercab Ansor Sumenep 2024: Kaderisasi Banser dan Spirit Santri Jadi Sorotan

    • calendar_month Ming, 20 Okt 2024
    • visibility 339
    • 0Komentar

    Sumenep, Ansor Jatim – Konferensi Cabang (Konfercab) X Gerakan Pemuda Ansor Sumenep 2024 resmi dibuka di Aula Pondok Pesantren Al-Amin Putri, Prenduan, Sumenep. Acara ini dihadiri oleh para kader Ansor dan Banser, serta sejumlah kiai dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah di Sumenep. Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, yang membuka acara, […]

expand_less