GP Ansor Jatim Gelar Diklatsus Banser Provos dan Protokoler, Perkuat Disiplin dan Wibawa Organisasi
- account_circle BSA Jawa Timur
- calendar_month Sab, 27 Sep 2025
- visibility 231
- comment 0 komentar

Ponorogo, Ansor Jatim – Satkorwil Banser Jawa Timur menggelar Pendidikan dan Pelatihan Khusus (Diklatsus) Banser Provos dan Protokoler, di Gelanggang Olahraga (GOR) Ponorogo, Jumat (26/9/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan profesionalisme, kedisiplinan, dan etika pengabdian anggota Banser sebagai bagian dari penguatan kapasitas organisasi.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur H. Musaffa Safril mengatakan pelatihan khusus ini merupakan bagian penting dari proses pembinaan kader agar mampu menjalankan tugasnya secara optimal, baik dalam menjaga disiplin internal maupun dalam merepresentasikan wibawa organisasi di ruang publik.
“Sebagai provos, panjenengan dituntut menjadi garda terdepan dalam penegakan tata tertib dan disiplin organisasi, sementara protokoler adalah wajah terdepan yang mencerminkan wibawa, citra, dan kehormatan institusi dalam setiap kegiatan resmi,” ujar Musaffa dalam amanatnya.
Gus Musaffa berpesan kepada semua peserta untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh kesungguhan, disiplin, dan keterbukaan terhadap pengetahuan baru.
“Jadikan diklat ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri sekaligus memperkokoh semangat pengabdian kepada organisasi, masyarakat, bangsa, dan negara,” tegasnya.
Gus Musaffa turut menyoroti insiden pengeroyokan yang menimpa Rida, salah satu anggota Banser yang menjadi korban persekusi usai mengikuti kegiatan pengajian di Kota Tangerang, beberapa waktu lalu.
Akibat pengeroyokan tersebut, lanjut Musaffa, Rida mengalami luka serius hampir di seluruh bagian tubuh dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Tangerang, “Rekaman video kejadian tersebut sempat beredar luas dan viral di media sosial, ” sambungnya.
Kata Gus Musaffa, pihaknya menyayangkan sikap aparat kepolisian yang dinilai lamban dalam memproses kasus tersebut, hingga saat ini, para pelaku belum ditangkap meskipun bukti-bukti di lapangan dinilai cukup jelas.
“Kami sangat menyesalkan proses hukum yang berjalan lambat. Negara harus hadir dan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Jangan sampai kasus ini dibiarkan berlarut-larut karena dapat mencederai rasa keadilan publik,” ujarnya.
Meski demikian, Musaffa mengimbau kepada seluruh kader Banser, khususnya di Jawa Timur untuk tetap menjaga kondusivitas dan tidak melakukan tindakan di luar kendali organisasi.
“Kami mengingatkan agar tidak ada anggota Banser yang bertindak di luar komando, apalagi main hakim sendiri. Tunggu instruksi resmi dari pimpinan pusat,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama Wakasatkorwil Banser Jawa Timur sekaligus Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko mengatakan rencananya dalam waktu dekat untuk membangun Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Banser di Ponorogo.
Lebih lanjut Sugiri mengatakan bahwa rencana tersebut menjadi bagian dari upaya jangka panjang dalam memperkuat kapasitas kaderisasi Banser.
“Ponorogo memiliki nilai historis penting karena merupakan kampung halaman Almarhum Muhammad Zainuddin Kayubi, tokoh sentral berdirinya Barisan Ansor Serbaguna (Banser) GP Ansor. Sudah selayaknya Ponorogo menjadi pusat kaderisasi dan pendidikan Banser,” ujar Sugiri.
Kegiatan Diklatsus Banser Provos dan Protokoler Satkorwil GP Ansor Jawa Timur ini akan berlangsung selama beberapa hari, dengan berbagai materi pelatihan mencakup kedisiplinan, tata tertib organisasi, manajemen protokoler, serta simulasi lapangan.
Kegiatan ini diharapkan lahir kader-kader Banser yang tidak hanya tangguh dan terlatih, tetapi juga memiliki integritas dan loyalitas tinggi dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.(wan)
- Penulis: BSA Jawa Timur