Ziarah Sunyi di Den Haag: Jejak Spiritualitas Ketua GP Ansor Jatim di Makam Leluhur Presiden Prabowo
- account_circle BSA Jawa Timur
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 103
- comment 0 komentar

Den Haag, Belanda — Di sela-sela kesibukan menghadiri Biennial International Conference di Belanda, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musyaffa Safril, menyempatkan diri melakukan perjalanan spiritual yang sarat makna. Tak hanya menimba ilmu dalam forum internasional, ia juga menapak jejak sejarah dengan berziarah ke makam leluhur Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Pada Selasa sore (7/10/2025), Musyaffa Safril mengunjungi Pemakaman Umum Oud Eik en Duinen di Den Haag, tempat bersemayam Phillip Frederik Laurens Sigar dan Cornelie Emilie Sigar—kakek dan nenek dari pihak ibu Presiden Prabowo. Perjalanan dimulai dari Amsterdam Barat, menempuh waktu sekitar satu jam menyusuri jalanan Eropa yang tenang dan bersahaja.
Sesampainya di kompleks pemakaman yang penuh sejarah, suasana sunyi dan damai menyambut. Di antara barisan nisan tua yang kokoh dan berlumut, tersimpan kisah para tokoh berpengaruh yang kini beristirahat dalam keabadian. Meski kantor pengelola telah tutup sejak pukul tiga sore, Musyaffa dan rombongan tetap melanjutkan pencarian dengan bantuan Google Maps, ChatGPT, dan peta zona pemakaman yang tersedia.
Dengan membawa seutas bunga mawar putih dari toko bunga terdekat, Musyaffa berdiri khidmat di hadapan makam. Ia menundukkan kepala, membacakan doa, dan menyampaikan salam sebagai bentuk penghormatan tulus kepada pasangan yang telah mewariskan keteguhan dan cinta kepada cucu mereka—sosok pemimpin besar bangsa.
“Terima kasih, Mbah Philip dan Mbah Cornelie, atas warisan keteguhan dan cinta yang kalian titipkan kepada cucu kalian. Dari darah dan kasih sayang kalian, lahir sosok pemimpin yang kini mengabdi sepenuh jiwa untuk tanah air tercinta, Indonesia,” tuturnya penuh haru.
Ziarah ini menjadi simbol bahwa perjalanan ke luar negeri bukan hanya soal intelektualitas, tetapi juga tentang menyambung spiritualitas dan mengenang jejak sejarah yang membentuk arah bangsa.
- Penulis: BSA Jawa Timur