Blitar, Ansor Jatim – PW GP Ansor Jawa Timur terus berinovasi untuk menciptakan sistem kaderisasi yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman. Setelah sukses menerapkan sistem Golden PKL, kini GP Ansor memperkenalkan Golden PKD yang pertama kali diaplikasikan di PAC Gandusari, Kabupaten Blitar.
Sekretaris Kaderisasi PW GP Ansor Jatim, Choirul Mubtadi’in, mengungkapkan bahwa istilah “Golden” terinspirasi dari wacana Indonesia Emas 2045. “Ansor sebagai organisasi kepemudaan harus menyiapkan kader-kadernya untuk menjadi generasi emas,” jelasnya.
Sistem Golden PKD menawarkan pendekatan baru yang mengutamakan digitalisasi dan efektivitas. Proses pelatihan menggunakan konsep serba digital, mulai dari absensi hingga pelaporan. Setiap peserta memiliki akun pribadi untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi.
“Semuanya memakai serba digital, tidak ada lagi kertas-kertas yang bertebaran. Sistem ini juga menuntut perangkat yang mendukung dan SDM yang mampu menjalankan digitalisasi,” kata Mubtadi’in.
Keunggulan lainnya adalah pendampingan intensif dari para instruktur. Pendampingan dilakukan dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi pelatihan. Sistem ini juga melibatkan panitia dan pemateri yang kompeten dalam teknologi.
“Golden ini membutuhkan SDM yang memahami teknologi, baik di level kepanitiaan, instruktur, maupun peserta. Semua harus menyesuaikan dengan era 4.0,” tambahnya.
Implementasi Golden PKD juga menjadi respons terhadap evaluasi yang menunjukkan adanya degradasi kualitas kaderisasi di masa lalu. Dengan adanya inovasi ini, GP Ansor berharap dapat mencetak kader-kader unggul yang siap menjadi navigator masa depan NU dan bangsa Indonesia.
“Besar harapannya, alumni Golden ini nanti adalah menjadi navigator Ansor masa depan atau NU masa depan, dan NU masa depan adalah Ansor masa kini,” tutup Mubtadi’in. [AIS]