Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Aswaja » Memahami Aswaja ala NU

Memahami Aswaja ala NU

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
  • visibility 828
  • comment 3 komentar

Penulis: Masyhudi Muchtar Pengantar: Dr KH Ali Maschan Moesa,
M.Si Penerbit: Khalista Surabaya
Cetakan: I, Maret 2007
Tebal: vii+56 hal
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan sebagai jam’iyah diniyah al-ijtima’iyyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan). Jamiyah ini dibentuk untuk menjadi wadah perjuangan para ulama dan para pengikutnya, yang di dalamnya memiliki konsep dan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja).

Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) saat ini. Menurut KH Bisri Musthofa, definisi Aswaja, yaitu, paham yang menganut pola madzhab fikih yang empat, Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Maliki. Selain itu, Aswaja juga disebut paham yang mengikuti Al-Asy’ari dan Al-Maturidi dalam bidang akidah. Dalam bidang tasawuf mengikuti Al-Junaid Al-Baghdadi dan Al-Ghazali. Sementara, menurut KH Dawam Anwar, memahami Aswaja sebagai Islam itu sendiri, sehingga kalau ada yang mengatakan bahwa Aswaja itu tidak akomodatif, berarti sama dengan menuduh Islam tidak akomodatif (tidak sesuai dengan perkembangan zaman).

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Aswaja dicoba diteliti dan ditinjau ulang oleh beberapa ulama seperti KH Said Aqil Siradj yang menginginkan definisi Aswaja sedikit didekontruksi pada aspek-aspek tertentu. Dengan tujuan agar Aswaja yang eksklusif dapat menjadi inklusif.

Namun yang menjadi pertanyaan apakah warga nahdliyin mampu memahami secara mendalam apa itu Aswaja? Dan bagaimana cara mengaplikasikannya dalam tataran akademis-keilmuan? Dan apakah mempunyai implikasi yang cukup signifikan pada cara berpikir ulama dan intelektual warga NU? Dalam buku kecil, praktis, dan sederhana ini, pertanyaan-pertanyaan di atas akan dijawab. Mulai dari masalah-masalah bagaimana warga NU dalam melakukan amal ibadah ubudiyah (secara vertikal kepada Allah) dan ibadah muamalah (secara horisontal dalam hubungannya antarsesama warga nahdliyin). Semuanya disajikan dengan bahasa yang komunikatif, sistematis, dan mudah dipahami khususnya masyarakat awam.

Buku “Aswaja An-Nahdliyah” ini, sengaja dijelaskan dalam bab-perbab. Bab pertama Mukaddimah. Bab kedua, mengulas sumber ajaran An-Nahdliyah yang di dalamnya meliputi madzhab qauli, madzhab manhaji, dan pengembangan asas ijtihad madzhabi. Bab ketiga, menerangkan akidah Aswaja An-Nahdliyah yang di dalamnya meliputi konsep Akidah Asy’ariyah, konsep Akidah Maturidiyah. Bab keempat, mengulas Syariat Aswaja An-Nahdliyah yang meliputi, kenapa harus Empat Mazdhab. Bab kelima, mengulas masalah Tasawuf Aswaja An-Nadliyah. Bab keenam, menerangkan tradisi dan budaya yang di dalamnya meliputi landasan dasar tradisi, dan sikap terhadap tradisi.

Sedangkan bab ketujuh, kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi Mabadi’ Khaira Ummah dan Maslahatul Ummah. Mabadi’ Khairah Ummah ini, juga meliputi Al-Shidqu, Al-Amanah wa al-Wafa bi al-Ahdi, Al-Adalah, Al-Ta’awun dan Al-Istiqamah. Maslahatul Ummah, meliputi penguatan ekonomi, pendidikan dan pelayanan sosial. Bab kedelapan, menerangkan kebangsaan dan bab terakhir penutup (khatimah).

Adapun salah satu konsep dari pemahaman Aswaja di sini, yaitu tawasuth, tasamuh, tawazun dan amar ma’ruf nahi munkar. Yang dimaksud tawasuth (moderat) ini, sebuah sikap keberagamaan yang tidak terjebak terhadap hal-hal yang sifatnya ekstrim. Tasamuh, sebuah sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang menerima kehidupan sebagai sesuatu yang beragam.

Tawazun (seimbang), sebuah keseimbangan sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang bersedia memperhitungkan berbagai sudut pandang, dan kemudian mengambil posisi yang seimbang dan proporsional. Amar ma’ruf nahi munkar, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (hal. 51-52). Dari empat konsep Aswaja di atas, ada pokok yang paling ditekankan bagaimana konsep Aswaja bisa diaplikasikan dengan baik oleh warga NU.

Aswaja sebagai paham keagamaan yang di dalamnya mempunyai konsep moderat (tawasut), setidaknya harus memandang dan memperlakukan budaya secara proporsional (wajar). Karena budaya, sebagai kreasi manusia yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bisa terjamin. Budaya memiliki nilai-nilai positif yang bisa dipertahankan bagi kebaikan manusia, baik secara personal maupun sosial.

Dalam hal ini, berlaku sebuah kaidah fikih “al muhafazhah ala al qadim al-shalih wal al-akhzu bil jadidi al-ashlah”, melestarikan kebaikan yang ada dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik. Dengan menggunakan kaidah ini, pengikut Aswaja memiliki pegangan dalam menyikapi budaya. Jadi tidak semuanya budaya itu jelek, selama budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dan mengandung kebaikan maka bisa diterima. Bahkan bisa dipertahankan dan layak untuk diikutinya. Ini sesuai dengan sebauh kaidah fikih, “al-adah muhakkamah” bahwa budaya atau tradisi (yang baik) bisa menjadi pertimbangan hukum.

Buku ini penting dan menarik untuk dimiliki, dibaca, oleh warga NU supaya paham dan mengerti secara mendalam apa itu Aswaja. Aswaja tidak hanya dipahami sekilas saja, tapi bagaimana warga nahdliyin mampu mengaplikasinnya dengan baik dan sempurna. *) Peresensi adalah; Pecinta buku, Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Mahasiswa Fakultas Syariah, IAIN Sunan Ampel, Surabaya.

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ketua Ansor Jawa Timur: Maulid Nabi Momen Pemersatu Bangsa dan Wujud Kecintaan pada Rasul

    Ketua PW GP Ansor Jawa Timur: Maulid Nabi Momen Pemersatu Bangsa dan Wujud Kecintaan pada Rasul

    • calendar_month Sab, 28 Sep 2024
    • visibility 308
    • 0Komentar

    Ansorjatim, Surabaya – 28 September 2024 – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Pengurus Ranting Ansor Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh lebih dari 500 warga Siwalankerto, termasuk para tokoh masyarakat, perwakilan pemuda, dan pejabat pemerintah […]

  • Ansor Jatim Dorong Pengembangan Industri Kreatif untuk Wujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara

    Ansor Jatim Dorong Pengembangan Industri Kreatif untuk Wujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara

    • calendar_month Sen, 20 Jan 2025
    • visibility 335
    • 0Komentar

    Surabaya, Ansor Jatim – Sebagai upaya nyata dalam mendorong pengembangan sektor industri kreatif di Provinsi Jawa Timur, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur menggelar rapat koordinasi untuk merumuskan program kerja tahunan. Acara ini berlangsung di Gedung DPRD Jawa Timur dengan fokus pada perencanaan strategis guna mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan kreativitas. […]

  • Sambut Era Digital, PC GP Ansor Probolinggo Gelar Diklat Cyber

    Sambut Era Digital, PC GP Ansor Probolinggo Gelar Diklat Cyber

    • calendar_month Ming, 27 Jun 2021
    • visibility 96
    • 0Komentar

    Probolinggo – Menyambut era digital dan tantangan dakwah media sosial membuat jajaran Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Probolinggo menyiapkan kader terbaik guna memenangkan pertarungan dakwah di dunia cyber. Bertempat di ruang rapat kantor PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo, Ahad (27/06/2021) Sejumlah kader Ansor mengikuti Diklat administrasi organisasi, jurnalistik, desain grafis dan video kreator. Agenda dihadiri […]

  • Tegas Gus Yaqut, Kader Ansor – Banser Harus Patuh Pimpinan

    Tegas Gus Yaqut, Kader Ansor – Banser Harus Patuh Pimpinan

    • calendar_month Sab, 17 Des 2022
    • visibility 242
    • 0Komentar

    Pasuruan, Ansor – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur (Jatim) telah mengadakan giat Pengukuhan, Rapat Kerja (Raker), Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sosialisasi Konbes XXVI, di Pendopo Bupati Pasuruan. Sabtu (17/12). Hal tersebut langsung dihadiri oleh Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Gus Yaqut, seluruh Pengurus PW GP Ansor Jawa Timur, […]

  • Kado 1 Abad NU: Membangun Jam’iyah lewat Kajian Masa Depan

    Kado 1 Abad NU: Membangun Jam’iyah lewat Kajian Masa Depan

    • calendar_month Sen, 4 Jul 2022
    • visibility 123
    • 0Komentar

    Cuaca cerah dan mentari terik dengan temperatur sekitar 40 derajat celcius memanggang kota permai di pinggir pantai yang merupakan Ibu Kota Uni Emirat Arab (UEA) itu. Tapi di dalam Istana Al Syatie, Abu Dhabi, hawa sejuk terasa mewarnai suasana hangat penuh persahabatan antara dua pimpinan negara yaitu Republik Indonesia dan Federasi UEA. Presiden Joko Widodo, […]

  • Bersama BAZNAS, Ansor Kab. Probolinggo Salurkan Bantuan Kaki Palsu Kepada Penyandang Disabilitas

    Bersama BAZNAS, Ansor Kab. Probolinggo Salurkan Bantuan Kaki Palsu Kepada Penyandang Disabilitas

    • calendar_month Sel, 12 Jul 2022
    • visibility 108
    • 0Komentar

    Probolinggo – Senin, 12/7 Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo menyalurkan bantuan kaki palsu kepada penyandang disabilitas dibebrapa wilayah di kabupaten Probolinggo Pemberian bantuan kaki palsu ini hasil kerja sama Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo dengan BAZNAS Kabupaten Probolinggo yang telah terjalin sejak lama. Salah penerima bantuan kaki […]

expand_less