Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Aswaja » Memahami Aswaja ala NU

Memahami Aswaja ala NU

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
  • visibility 408
  • comment 3 komentar

Penulis: Masyhudi Muchtar Pengantar: Dr KH Ali Maschan Moesa,
M.Si Penerbit: Khalista Surabaya
Cetakan: I, Maret 2007
Tebal: vii+56 hal
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan sebagai jam’iyah diniyah al-ijtima’iyyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan). Jamiyah ini dibentuk untuk menjadi wadah perjuangan para ulama dan para pengikutnya, yang di dalamnya memiliki konsep dan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja).

Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) saat ini. Menurut KH Bisri Musthofa, definisi Aswaja, yaitu, paham yang menganut pola madzhab fikih yang empat, Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Maliki. Selain itu, Aswaja juga disebut paham yang mengikuti Al-Asy’ari dan Al-Maturidi dalam bidang akidah. Dalam bidang tasawuf mengikuti Al-Junaid Al-Baghdadi dan Al-Ghazali. Sementara, menurut KH Dawam Anwar, memahami Aswaja sebagai Islam itu sendiri, sehingga kalau ada yang mengatakan bahwa Aswaja itu tidak akomodatif, berarti sama dengan menuduh Islam tidak akomodatif (tidak sesuai dengan perkembangan zaman).

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Aswaja dicoba diteliti dan ditinjau ulang oleh beberapa ulama seperti KH Said Aqil Siradj yang menginginkan definisi Aswaja sedikit didekontruksi pada aspek-aspek tertentu. Dengan tujuan agar Aswaja yang eksklusif dapat menjadi inklusif.

Namun yang menjadi pertanyaan apakah warga nahdliyin mampu memahami secara mendalam apa itu Aswaja? Dan bagaimana cara mengaplikasikannya dalam tataran akademis-keilmuan? Dan apakah mempunyai implikasi yang cukup signifikan pada cara berpikir ulama dan intelektual warga NU? Dalam buku kecil, praktis, dan sederhana ini, pertanyaan-pertanyaan di atas akan dijawab. Mulai dari masalah-masalah bagaimana warga NU dalam melakukan amal ibadah ubudiyah (secara vertikal kepada Allah) dan ibadah muamalah (secara horisontal dalam hubungannya antarsesama warga nahdliyin). Semuanya disajikan dengan bahasa yang komunikatif, sistematis, dan mudah dipahami khususnya masyarakat awam.

Buku “Aswaja An-Nahdliyah” ini, sengaja dijelaskan dalam bab-perbab. Bab pertama Mukaddimah. Bab kedua, mengulas sumber ajaran An-Nahdliyah yang di dalamnya meliputi madzhab qauli, madzhab manhaji, dan pengembangan asas ijtihad madzhabi. Bab ketiga, menerangkan akidah Aswaja An-Nahdliyah yang di dalamnya meliputi konsep Akidah Asy’ariyah, konsep Akidah Maturidiyah. Bab keempat, mengulas Syariat Aswaja An-Nahdliyah yang meliputi, kenapa harus Empat Mazdhab. Bab kelima, mengulas masalah Tasawuf Aswaja An-Nadliyah. Bab keenam, menerangkan tradisi dan budaya yang di dalamnya meliputi landasan dasar tradisi, dan sikap terhadap tradisi.

Sedangkan bab ketujuh, kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi Mabadi’ Khaira Ummah dan Maslahatul Ummah. Mabadi’ Khairah Ummah ini, juga meliputi Al-Shidqu, Al-Amanah wa al-Wafa bi al-Ahdi, Al-Adalah, Al-Ta’awun dan Al-Istiqamah. Maslahatul Ummah, meliputi penguatan ekonomi, pendidikan dan pelayanan sosial. Bab kedelapan, menerangkan kebangsaan dan bab terakhir penutup (khatimah).

Adapun salah satu konsep dari pemahaman Aswaja di sini, yaitu tawasuth, tasamuh, tawazun dan amar ma’ruf nahi munkar. Yang dimaksud tawasuth (moderat) ini, sebuah sikap keberagamaan yang tidak terjebak terhadap hal-hal yang sifatnya ekstrim. Tasamuh, sebuah sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang menerima kehidupan sebagai sesuatu yang beragam.

Tawazun (seimbang), sebuah keseimbangan sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang bersedia memperhitungkan berbagai sudut pandang, dan kemudian mengambil posisi yang seimbang dan proporsional. Amar ma’ruf nahi munkar, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (hal. 51-52). Dari empat konsep Aswaja di atas, ada pokok yang paling ditekankan bagaimana konsep Aswaja bisa diaplikasikan dengan baik oleh warga NU.

Aswaja sebagai paham keagamaan yang di dalamnya mempunyai konsep moderat (tawasut), setidaknya harus memandang dan memperlakukan budaya secara proporsional (wajar). Karena budaya, sebagai kreasi manusia yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bisa terjamin. Budaya memiliki nilai-nilai positif yang bisa dipertahankan bagi kebaikan manusia, baik secara personal maupun sosial.

Dalam hal ini, berlaku sebuah kaidah fikih “al muhafazhah ala al qadim al-shalih wal al-akhzu bil jadidi al-ashlah”, melestarikan kebaikan yang ada dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik. Dengan menggunakan kaidah ini, pengikut Aswaja memiliki pegangan dalam menyikapi budaya. Jadi tidak semuanya budaya itu jelek, selama budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dan mengandung kebaikan maka bisa diterima. Bahkan bisa dipertahankan dan layak untuk diikutinya. Ini sesuai dengan sebauh kaidah fikih, “al-adah muhakkamah” bahwa budaya atau tradisi (yang baik) bisa menjadi pertimbangan hukum.

Buku ini penting dan menarik untuk dimiliki, dibaca, oleh warga NU supaya paham dan mengerti secara mendalam apa itu Aswaja. Aswaja tidak hanya dipahami sekilas saja, tapi bagaimana warga nahdliyin mampu mengaplikasinnya dengan baik dan sempurna. *) Peresensi adalah; Pecinta buku, Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Mahasiswa Fakultas Syariah, IAIN Sunan Ampel, Surabaya.

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ansor – Banser Sidayu Gelar Aksi Baksos di Alun – Alun

    Ansor – Banser Sidayu Gelar Aksi Baksos di Alun – Alun

    • calendar_month Ming, 28 Mar 2021
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 31
    • 0Komentar

    GRESIK – Karena melihat alun-alun yang tidak terawat, banyak sampah plastik dan banyak tumbuhan liar. Maka ini menjadi ikhtiar bersama dalam kepedulian lingkungan untuk bakti sosial( Baksos). Oleh sebab itu Ansor Banser PAC Sidayu tergerak untuk melakukan aksi sosial bersih bersih Alun-alun tersebut. M. Hamam Nasiruddin, ketua PAC GP Ansor Sidayu terpilih mengatakan bahwa fungsi […]

  • Resmi Dilantik, PR GP Ansor Desa Mano’an Siap Mengabdi untuk Masyarakat

    Resmi Dilantik, PR GP Ansor Desa Mano’an Siap Mengabdi untuk Masyarakat

    • calendar_month Kam, 27 Feb 2025
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 99
    • 0Komentar

    Mano’an, 26 Februari 2025 – Pengurus Ranting Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Mano’an resmi dilantik dalam sebuah acara yang digelar di Madrasah Nurul Ulum 6 Asam Raya. Dalam pelantikan tersebut, Sahabat Khoirul Anam dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Desa Mano’an bersama jajaran kepengurusan lainnya. Acara pelantikan ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang […]

  • GP Ansor Kota Batu Gelar Upgrading Kaderisasi: Tingkatkan Militansi dan Sistem Organisasi

    GP Ansor Kota Batu Gelar Upgrading Kaderisasi: Tingkatkan Militansi dan Sistem Organisasi

    • calendar_month Ming, 15 Des 2024
    • account_circle PC GP Ansor Sampang
    • visibility 116
    • 0Komentar

    Kota Batu, Ansor – Sebagai organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor terus berkomitmen meningkatkan kapasitas para kadernya melalui berbagai forum, baik formal maupun informal. Hal ini diwujudkan oleh Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Batu dengan menggelar Upgrading Kaderisasi di Aula Kantor Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu. Minggu (15/12). […]

  • PC. GP Ansor Kota Malang, di Lantik di Tengah Pandemi dengan Protokol Kesehatan Ketat

    PC. GP Ansor Kota Malang, di Lantik di Tengah Pandemi dengan Protokol Kesehatan Ketat

    • calendar_month Ming, 4 Okt 2020
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 203
    • 0Komentar

    Ansorjatim.or.id, Malang – Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC. GP.) Ansor Kota Malang masa khidmat 2019-2023 resmi dilantik, di Hall DPRD Kota Malang, Minggu (4/10). Tanpa mengabaikan protokol kesehatan, kegiatan ini berlangsung antusias, bermasker serta jaga jarak. Pelantikan kepada kurang lebih 21 pengurus itu dihadiri, antara lain oleh Walikota Malang, Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang, I […]

  • Suasana Haru Menyelimuti Penutupan Diklatsar Banser

    Suasana Haru Menyelimuti Penutupan Diklatsar Banser

    • calendar_month Ming, 9 Jul 2023
    • account_circle PC GP Ansor Sampang
    • visibility 44
    • 0Komentar

    Sampang, Ansor – Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura – Jawa Timur, diwarnai Haru tak sedikit dari peserta menumpahkan air mata. Diklatsar ini merupakan Program Kaderisasi yang wajib diikuti Oleh para Anggota Banser, guna dengan resmi menyandang Kader […]

  • Ketua PW GP Ansor Jatim Tegaskan Sanksi bagi Kader yang Tidak Sejalan dengan Nahdlatul Ulama

    Ketua PW GP Ansor Jatim Tegaskan Sanksi bagi Kader yang Tidak Sejalan dengan Nahdlatul Ulama

    • calendar_month Sel, 25 Feb 2025
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 107
    • 0Komentar

    Pasuruan – Sebanyak 137 pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pasuruan resmi dilantik dalam sebuah acara yang digelar di Halaman Kantor PC GP Ansor Kabupaten Pasuruan, Warungdowo, Pohjentrek, pada Ahad, 23 Februari 2025. Pelantikan pengurus masa khidmah 2024–2025 ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, serta […]

expand_less