Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Aswaja » PCNU Kota Pasuruan Hadirkan CEO Alvara Pada Sarasehan Muslim Milenial Nusantara

PCNU Kota Pasuruan Hadirkan CEO Alvara Pada Sarasehan Muslim Milenial Nusantara

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Ming, 22 Agu 2021
  • visibility 141
  • comment 0 komentar

Pasuruan – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Pasuruan menyelenggarakan kegiatan Sarasehan Muslim Milenial Nusantara, Sabtu (21/08/2021) di Aula Serbaguna PCNU Kota Pasuruan.

Acara yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun baru islam 1443H dengan mengambil tema “Generasi Muslim Milenial di Tengah Arus Globalisasi dan Bonus Demografi”.

Sesuai dengan tema kegiatan, peserta yang dihadirkan dalam acara ini adalah Alumni Dauroh Muslim Milenial, BEM, Senat Mahasiswa, HMJ, PMII, Organisasi santri di beberapa pesantren dan organisasi kepemudaan lainnya di Pasuruan.

Agenda yang berlangsung secara hybrid itu ditujukan agar kalangan milenial dapat memiliki semangat beragama yang Rahmah, tidak terpengaruh negatif oleh perkembangan zaman, serta menyiapkan muslim milenial dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Sebanyak 46 peserta hadir di ruangan kegiatan dan 33 peserta mengikuti acara melalui Zoom meeting. Sebelumnya, panitia mengadakan lomba esai sebagai bagian dari tahapan kegiatan sarasehan, dimana esai terbaik dipresentasikan dalam acara tersebut.

Terbaik I Lomba Essey Sarasehan Muslim Milenial Nusantara PCNU Kota Pasuruan, Erdogan Thayyib (Alumni Daurrah Muslim Milenial PCNU Kota Pas Angk-3/Alumni SMA-1), Tema Essay : “Terjerembab Langkah Miopik dalam Berkeislaman”.

Sedangkan Terbaik II diraih Miqdas Ruhul Islami (Ponpes Salafiyah) dengan Tema Essay : “Tut wuri Handayani Semboyan Sakti atau Tersakiti”.

Kegiatan sarasehan kali ini menghadirkan dua pemateri yakni Hasanuudin Ali CEO Alvara Research Center dan H. M. Nailur Rochman, S.IP., M.Pd selaku Ketua PCNU Kota Pasuruan.

Dalam materi pertama Hasanuddin Ali menyajikan data-data mengenai isu dan tantangan masa kini, data BPS 2020 menunjukkan bahwa usia produktif penduduk Indonesia mencapai 70,72%, penduduk muda dari kategori Gen Z dan Milenial mencapai 53,81%.

“Sebagai kaum milenial ditengah bonus demografi ini kita tidak boleh merasa rendah diri, karena banyak negara asing malah belajar kepada kita, yang perlu dipahami adalah posisi kita sekarang dalam gelombang peradaban sejak era pertanian, era industri dan sekarang adalah era informasi. Era sekarang dan masa depan adalah era ide dan kreatif” Terang Hasanudin Ali.

Disisi lain menurut peneliti yang juga Aktivis Ansor itu menyebut masih banyak umat islam yang ingin merubah Indonesia menjadi negara yang berbasis Agama yaitu ada 18,6% dari kalangan pelajar, dan 16,8% dari kalangan mahasiswa hal ini menjadi tantangan bagi kita kaum Nahdliyin, tentunya perilaku tersebut dipengaruhi oleh trend informasi yang mereka dapatkan.

“Sementara persentase rutinitas umat islam yang melihat portal islam milik Nahdliyain hanya 10,2% dan sisanya melihat portal islam di luar nahdliyin. Ini miris sekali, solusinya NU tidak boleh puas hanya dengan kepemilikan kader yang begitu banyak, tetapi harus menciptakan kader-kader yang mampu menangkap trend dengan memanfaatkan teknologi yang ada melalui sumber Agama/portal islam yang tepat dan benar, caranya mapping dulu potensi kader di berbagai sektor dan memperkuat jejaringnya” Jelasnya.

Pada materi selanjutnya yang disampaikan oleh H. M. Nailur Rochman, S.IP., M.Pd, Tokoh ulama muda yang juga menjabat sebagai ketua PW MDS Rijalul Ansor Jawa Timur yang akrab disapa Gus Amak memaparkan materi tentang “pemuda dan globalisasi, what to do ?”.

Gus Amak mengajak kalangan milenial untuk menyadari dan memahami posisinya sebagai pemuda di masa depan, bahwa pemudalah yang menjadi tumpuan hidup dan penentu masa mendatang. Mereka diajak untuk mengerti posisinya, dimana ia berpijak ditengah globalisasi.

“Globalisasi ini tidak dapat kita bendung, kita dipaksa untuk berenang di dalamnya tetapi kita tidak boleh hanyut olehnya, sehingga pemuda harus mengerti bahwa globalisasi ini bisa berdampak buruk dan negatif terhadap gaya hidup, dan nilai-nilai tradisi maupun yang lainnya”. Terang Gus Amak.

Namun dijelaskan bahwa globalisasi juga bisa berdampak positi. Untuk itu pemuda harus menentukan pilihannya dalam bersikap, belajar, mencari jatidiri dan menjadi warga negara yang baik.

Di akhir kegiatan ini diisi dengan sesi tanya jawab, yang dipandu oleh Ahmad Sukron sebagai moderator, yaitu ada tiga pertanyaan yang disampaikan, penanya pertama dan ketiga dari Alumni Dauroh Muslim Milenial dan penanya kedua dari PMII ketiga pertanyaan tersebut dijawab oleh pemateri pertama dan ditutup dengan ramah tamah.

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • Buruh, Inovasi, dan Ketahanan Pangan: Mewujudkan Keadilan Sosial di Era Digital

    Buruh, Inovasi, dan Ketahanan Pangan: Mewujudkan Keadilan Sosial di Era Digital

    • calendar_month Kam, 1 Mei 2025
    • visibility 513
    • 0Komentar

    Oleh: Muhamad Ulil Arham Wakil Sekretaris Bidang Media dan Inovasi PW GP Ansor Jawa Timur   Tanggal 1 Mei selalu menjadi pengingat bahwa kerja adalah pilar utama peradaban. Hari Buruh Nasional bukan sekadar penghormatan terhadap mereka yang bekerja, tetapi juga refleksi tentang bagaimana negara memperlakukan tenaga kerja sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional. Di GP […]

  • Pengurus PC GP Ansor Tuban Masa Khidmat 2020-2024 Resmi Dilantik

    Pengurus PC GP Ansor Tuban Masa Khidmat 2020-2024 Resmi Dilantik

    • calendar_month Kam, 5 Nov 2020
    • visibility 341
    • 0Komentar

    ansorjatim, Tuban – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tuban masa khidmat 2020-2024 resmi dilantik oleh Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor kemarin (5/11). Bertempat di Pendapa Krida Manunggal, pelantikan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) itu dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Prosesi pelantikan ditandai dengan pengambilan sumpah janji […]

  • Refleksi Harlah GP Ansor ke 87 PC GP Ansor Kabupaten Pasuruan, Ketua PW GP Ansor Jatim Mengingatkan Peran Kader Ansor di Semua Lini.

    Refleksi Harlah GP Ansor ke 87 PC GP Ansor Kabupaten Pasuruan, Ketua PW GP Ansor Jatim Mengingatkan Peran Kader Ansor di Semua Lini.

    • calendar_month Rab, 5 Mei 2021
    • visibility 148
    • 0Komentar

    Pasuruan – Refleksi Harlah ke 87 Gerakan Pemuda Ansor yang diadakan oleh PC GP Ansor Kabupaten Pasuruan berlangsung cukup meriah. Acara yang di hadiri oleh Ketua PW GP Ansor JATIM serta jajaran dan kader Ansor se Pasuruan Raya tersebut menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Selasa, 4 Mei 2021 Acara Refleksi Harlah Gerakan Pemuda Ansor […]

  • Temuan PPATK Soal Aliran Dana Bansos ke Terorisme Disoroti Densus 99 Satkornas Banser

    Temuan PPATK Soal Aliran Dana Bansos ke Terorisme Disoroti Densus 99 Satkornas Banser

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • visibility 1.643
    • 0Komentar

    Surabaya, Ansor Jatim – Satkornas Banser menyoroti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atas dugaan penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) yang disalahgunakan untuk mendanai aksi terorisme. Kasus ini diatensi oleh Kadensus 99 Satkornas Banser, Ahmad Bintang Irianto, dan Wakadensus 99 Sofyan Ardiansyah. Mereka menilai laporan tersebut harus diusut tuntas demi menjaga integritas program […]

  • PC GP Ansor, Polres & FKUB magetan  Gelar vaksinasi

    PC GP Ansor, Polres & FKUB magetan Gelar vaksinasi

    • calendar_month Rab, 22 Sep 2021
    • visibility 126
    • 0Komentar

    Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kabupaten Magetan, Jawa Timur bekerjasama dengan Polres Magetan & FKUB magetan serta Taman Wisata Magetan Park menyasar masyarakat umum dimagetan dalam vaksinasi COVID-19 di Taman Wisata Magetan Park, Rabu 22 September 2021 “Kita ingin melindungi segenap lapisan masyarakat, karena kami (GP Ansor) sebagai santri NU (Nahdlatul Ulama) […]

  • Kaum Muhajirin dan Ansor

    Kaum Muhajirin dan Ansor

    • calendar_month Sel, 10 Agu 2021
    • visibility 782
    • 0Komentar

    Saat itu, mendapat tantangan luar biasa dari kaum kafir Quraisy di Mekah. Sehingga, Nabi Muhammad beserta kaumnya, memilih hijrah meninggalkan tanah kelahiranya menuju Madinah. Proses hijrah Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah bukanlah perjalanan pendek dan ringan. Kalau sekarang, sudah ada kendaraan mobil atau bus, juga kondisi jalanan mungkin sudah beraspal dan ada tol. Menurut […]

expand_less