Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Banser » Banser NU: Sejarah, Kiprah, dan Tugas-tugasnya

Banser NU: Sejarah, Kiprah, dan Tugas-tugasnya

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
  • visibility 1.460
  • comment 4 komentar

Banser NU adalah akronim dari Barisan Serba Guna NU. Ia merupakan lembaga semi-otonom dari Gerakan Pemuda Ansor, organisasi pemuda NU yang berdiri pada 1930, empat tahun setelah NU didirikan. 

Banser adalah barisan pemuda yang dikenal dengan penampilannya, mulai dari pakaian, sepatu, topi, hingga atribut-atribut lainnya, yang mirip dengan pasukan militer. 

Sebagaimana namanya, barisan serba guna, Banser menjalankan berbagai fungsi yang biasanya dijalankan oleh polisi, seperti pengaturan lalu lintas atau pengamanan sebuah acara, dan tenaga relawan dalam peristiwa-peristiwa yang membutuhkan bantuan segera seperti dalam sebuah bencana.

Menurut catatan dalam Ensiklopedia NU, Banser berdiri pada 1962, atau 32 tahun setelah pendirian GP Ansor. Tujuan pendiriannya adalah untuk memberikan pengamanan pada kegiatan-kegiatan yang digelar oleh Partai NU. Namun, diyakini bahwa pendiriannya juga berkaitan dengan semakin keras dan menghangatnya persaingan politik pada waktu itu, baik di tingkat nasional dan regional maupun internasional. 

Di tingkat internasional, Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia yang melahirkan program politik Ganyang Malaysia, sedangkan di tingkat nasional dan regional, konflik antar-partai, yang melibatkan juga NU sebagai salah satu partai, semakin tajam dan keras.

Nama Banser mencuat ketika pecah peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang berujung pada pemakzulan Presiden Soekarno. Diyakini bahwa Banser berperan dalam penangkapan dan penumpasan para aktivis PKI dan berbagai onderbouw-nya, terutama di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat. 

Peristiwa tersebut didahului oleh letupan-letupan kecil akibat tajamnya konflik kepentingan dan ideologi di antara kalangan kiri yang terutama diwakili oleh PKI dan golongan kanan yang diwakili oleh partai-partai nasionalis dan keagamaan, termasuk NU, di dalam sistem politik kepartaian yang liberal. Konflik ini semakin menghangat di dalam panggung politik internasional akibat pengaruh Perang Dingin di antara dua kekuatan adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dilaporkan ribuan hingga jutaan orang, terutama para aktivis—atau mereka yang diduga terkait dengan—PKI dan onderbouw-nya, terbunuh atau hilang tak tahu rimbanya dalam peristiwa itu. Banyak penelitian yang mengungkap peristiwa berdarah ini, tetapi pemerintah sendiri belum melakukan investigasi dan menyampaikan pengakuan yang resmi. Meski demikian, terkait dengan peran Banser NU di dalamnya, KH Abdurrahman Wahid selaku Ketua PBNU, secara rendah hati dan terbuka pernah meminta maaf kepada keluarga korban 1965 tersebut.

Menurut sumber lain, Banser diyakini sudah ada jauh sebelum tahun 1960-an. Dalam Kongres Ke-2 pada 1937 di Malang, Jawa Timur, Gerakan Pemuda Ansor, atau ANU (Ansor Nahdhatul Ulama) namanya saat itu, mengembangkan sebuah organisasi gerakan kepanduan yang disebut Barisan Ansor Nahdhatul Ulama (BANU). Keberadaan BANU memperoleh lampu hijau dengan adanya pengakuan NU pada Muktamar Ke-14 di Magelang, Jawa Tengah. 

Pada Muktamar NU ke-15 di Surabaya, NU bahkan mengesahkan AD/ART BANU, seragam, mars resmi Al-Iqdam, atribut-atribut, serta yang paling penting diperbolehkannya mereka memainkan terompet dan genderang. Diyakini bahwa BANU inilah yang menjadi cikal-bakal Banser NU yang dikenal sekarang.

Pendirian BANU merupakan respons terhadap kemunculan organisasi-organisasi kepanduan saat itu. Sifatnya yang menitikberatkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan tanah air juga memperlihatkan respons nasionalistis NU. Jika ANU adalah organisasi pemuda, maka BANU adalah organisasi kepanduan. Kegiatan BANU, seperti banyak organisasi-organisasi kepanduan, adalah:

1. Pendidikan baris-berbaris
2. Latihan lompat dan lari
3. Latihan angkat-mengangkat
4. Latihan ikat-mengikat (pioner)
5. Fluit Tanzim (belajar kode atau isyarat suara)
6. Isyarat dengan bendera (morse)
7. Perkampungan dan perkemahan
8. Belajar menolong kecelakaan (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan atau PPPK)
9. Musabaqoh fil Kholi (pacuan kuda)
10. Muromat (melempar lembing dan cakram)

Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, banyak anggota Gerakan Pemuda Ansor umumnya dan Banser khususnya yang direkrut dalam pelatihan militer. Laskar Hizbullah yang kemudian dikenal sebagai salah satu laskar penting dalam perang kemerdekaan diisi oleh banyak anggota Gerakan Pemuda Ansor dan Banser. Periode Jepang ini diyakini turut membentuk watak paramiliter sekaligus watak nasionalistis dari Banser.

Sekarang Banser banyak berperan dalam penjagaan, pengaturan, dan pengamanan acara-acara yang digelar oleh NU dan organisasi-organisasi afiliasinya. Namun, peran ini tidak hanya terbatas di kalangan NU, mereka juga sering kali terlibat dalam penjagaan, pengaturan, dan pengamanan acara-acara keagamaan dan sosial di luar yang digelar NU. Kehadirannya ini secara umum bisa diterima karena memang diakui masih kurang dan terbatasnya aparat kepolisian dengan rasio jumlah penduduk di Indonesia. 

Sebagai bagian dari NU, Banser selalu menyatakan eksistensinya sebagai pembela dan benteng ulama, tetapi di pihak lain, mereka juga selalu dengan tegas menyatakan komitmen nasionalismenya untuk selalu mempertahankan NKRI. Hal ini tercermin dari komitmen mereka untuk membantu siapa pun, tanpa mengenal perbedaan agama, suku, maupun golongan. 

Salah satu yang mencuatkan nama Banser dalam periode mutakhir ini adalah tewasnya salah seorang anggotanya, Riyanto, pada 2000, ketika mengamankan acara malam natal di Gereja Eben Heizer, Mojokerto, Jawa Timur, akibat serangan bom para teroris.

Belakangan ini Banser banyak memainkan peran sebagai relawan dalam berbagai bencana, baik bencana alam seperti banjir, gempa, letusan gunung berapi, maupun bencana yang diakibatkan oleh konflik sosial. Dalam hal ini mereka memainkan peran yang mirip dengan dan mendekati peran Search And Rescue (SAR).

Menurut survei, pada akhir 1990-an, anggota Banser berjumlah sekitar 500.000. Namun, para pengurus Banser sendiri meyakini bahwa anggota mereka berjumlah tiga jutaan di seluruh Indonesia. Yang jelas, di mana ada Gerakan Pemuda Ansor maka dipastikan di situ juga ada Banser, yang merupakan organisasi semi-otonomnya. 


Selain satuan khusus tersebut, Banser juga memiliki Corp Provost Banser (CPB). Tak seperti tujuh satuan khusus lainnya, korps pasukan ini lebih berurusan dengan internal organisasi. Ia berfungsi menegakkan marwah, etika dan disiplin organisasi di internal kesatuan Banser. CPB dibentuk dalam rangka upaya menertibkan dan mendisiplinkan jajaran Banser, demi terciptanya pasukan Banser yang semakin baik, taat aturan, dan profesional.

Editor: Mahbib

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pelantikan PAC Ansor Karangploso: Mengobarkan Spirit Sumpah Pemuda, Menguatkan Ekonomi UMKM

    Pelantikan PAC Ansor Karangploso: Mengobarkan Spirit Sumpah Pemuda, Menguatkan Ekonomi UMKM

    • calendar_month Sen, 28 Okt 2024
    • visibility 277
    • 0Komentar

    Malang – 27 Oktober 2024 – PAC Ansor Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang resmi melantik pengurus baru yang bertepatan dengan malam peringatan Sumpah Pemuda. Acara ini berlangsung meriah, dihadiri oleh Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, yang memberikan pesan-pesan penting bagi para kader untuk terus berkiprah dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Dalam sambutannya, Musaffa Safril […]

  • PW GP Ansor Jawa Timur Kecam Keputusan KPU RI Terkait Penggantian Dua Caleg Terpilih

    PW GP Ansor Jawa Timur Kecam Keputusan KPU RI Terkait Penggantian Dua Caleg Terpilih

    • calendar_month Ming, 22 Sep 2024
    • visibility 281
    • 0Komentar

    Surabaya – Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur mengeluarkan pernyataan sikap terkait keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI) yang mengganti dua kader terbaiknya sebagai Caleg Terpilih DPR-RI. Dua kader tersebut adalah Achmad Ghufron Sirodj (Ra Gopong) dan Irsyad Yusuf. Dalam pernyataannya, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa’ Safril, menekankan pentingnya independensi […]

  • BSA GP Ansor Gresik Gelar Raker Perdana Menata Peran Sektor Digital Fokus Kepada Pemberdayaan Pemuda

    BSA GP Ansor Gresik Gelar Raker Perdana Menata Peran Sektor Digital Fokus Kepada Pemberdayaan Pemuda

    • calendar_month Ming, 16 Jul 2023
    • visibility 128
    • 0Komentar

    Mojokerto – Badan Siber Ansor (BSA) Gerakan Pemuda Ansor Cabang Gresik melaksanakan Rapat Kerja perdana mulai Sabtu malam hingga Ahad siang, 15 – 16 Juli 2023, di Vila Indraprasta, Pacet Mojokerto Jawa Timur. Belasan pengurus Badan Siber GP Ansor Cabang Gresik yang dikukuhkan pada 14 Mei 2023 waktu lalu ini membahas secara intensif rumusan program […]

  • Ahmad Effendi Terpilih Pimpin PAC GP Ansor Wringinanom Gresik

    Ahmad Effendi Terpilih Pimpin PAC GP Ansor Wringinanom Gresik

    • calendar_month Ming, 23 Jan 2022
    • visibility 156
    • 0Komentar

    Gresik – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik, menggelar konferensi anak cabang (Konferancab) dengan tema “Aktualisasi nilai gerakan di era society 5.0”, Sabtu (22/01/2022). Konferancab dihadiri oleh Rois Syuriyah, Ketua MWC NU Wringinanom dan Ketua PC GP Ansor Gresik. Hadir juga dalam kegiatan tersebut ketua DPRD Kabupaten Gresik H. Abdul Qodir sebagai dewan […]

  • Peresmian Warung BUMA Pertama Ansor Jatim di PAC Ansor Puri, Kabupaten Mojokerto

    Peresmian Warung BUMA Pertama Ansor Jatim di PAC Ansor Puri, Kabupaten Mojokerto

    • calendar_month Sen, 17 Nov 2025
    • visibility 272
    • 0Komentar

    Mojokerto, Ansor Jatim –Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, meresmikan Warung BUMA pertama di Jawa Timur yang berlokasi di PAC Ansor Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Peresmian ini turut dihadiri Wakil Ketua PW Ansor Jatim Bidang Ekonomi, Koperasi, dan UMKM Ahmad Saifulloh, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto Gus Barra, serta Ketua PAC […]

  • Persiapkan Program Strategis, Ansor Jatim Gelar Konsolidasi Pra-Raker

    Persiapkan Program Strategis, Ansor Jatim Gelar Konsolidasi Pra-Raker

    • calendar_month Sel, 26 Nov 2024
    • visibility 231
    • 0Komentar

    Sidoarjo, Ansor – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menggelar Silaturrahmi dan Konsolidasi Pra-Rapat Kerja Wilayah (Pra-Raker) di Fave Hotel, Sidoarjo, Senin (25/11/2024). Acara ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari pengurus harian serta calon pengurus lembaga dan departemen PW GP Ansor Jawa Timur. Ketua PW Ansor Jatim Musaffa Safril menyampaikan bahwa acara […]

expand_less