Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Banser » Banser NU: Sejarah, Kiprah, dan Tugas-tugasnya

Banser NU: Sejarah, Kiprah, dan Tugas-tugasnya

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
  • visibility 941
  • comment 4 komentar

Banser NU adalah akronim dari Barisan Serba Guna NU. Ia merupakan lembaga semi-otonom dari Gerakan Pemuda Ansor, organisasi pemuda NU yang berdiri pada 1930, empat tahun setelah NU didirikan. 

Banser adalah barisan pemuda yang dikenal dengan penampilannya, mulai dari pakaian, sepatu, topi, hingga atribut-atribut lainnya, yang mirip dengan pasukan militer. 

Sebagaimana namanya, barisan serba guna, Banser menjalankan berbagai fungsi yang biasanya dijalankan oleh polisi, seperti pengaturan lalu lintas atau pengamanan sebuah acara, dan tenaga relawan dalam peristiwa-peristiwa yang membutuhkan bantuan segera seperti dalam sebuah bencana.

Menurut catatan dalam Ensiklopedia NU, Banser berdiri pada 1962, atau 32 tahun setelah pendirian GP Ansor. Tujuan pendiriannya adalah untuk memberikan pengamanan pada kegiatan-kegiatan yang digelar oleh Partai NU. Namun, diyakini bahwa pendiriannya juga berkaitan dengan semakin keras dan menghangatnya persaingan politik pada waktu itu, baik di tingkat nasional dan regional maupun internasional. 

Di tingkat internasional, Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia yang melahirkan program politik Ganyang Malaysia, sedangkan di tingkat nasional dan regional, konflik antar-partai, yang melibatkan juga NU sebagai salah satu partai, semakin tajam dan keras.

Nama Banser mencuat ketika pecah peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang berujung pada pemakzulan Presiden Soekarno. Diyakini bahwa Banser berperan dalam penangkapan dan penumpasan para aktivis PKI dan berbagai onderbouw-nya, terutama di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat. 

Peristiwa tersebut didahului oleh letupan-letupan kecil akibat tajamnya konflik kepentingan dan ideologi di antara kalangan kiri yang terutama diwakili oleh PKI dan golongan kanan yang diwakili oleh partai-partai nasionalis dan keagamaan, termasuk NU, di dalam sistem politik kepartaian yang liberal. Konflik ini semakin menghangat di dalam panggung politik internasional akibat pengaruh Perang Dingin di antara dua kekuatan adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dilaporkan ribuan hingga jutaan orang, terutama para aktivis—atau mereka yang diduga terkait dengan—PKI dan onderbouw-nya, terbunuh atau hilang tak tahu rimbanya dalam peristiwa itu. Banyak penelitian yang mengungkap peristiwa berdarah ini, tetapi pemerintah sendiri belum melakukan investigasi dan menyampaikan pengakuan yang resmi. Meski demikian, terkait dengan peran Banser NU di dalamnya, KH Abdurrahman Wahid selaku Ketua PBNU, secara rendah hati dan terbuka pernah meminta maaf kepada keluarga korban 1965 tersebut.

Menurut sumber lain, Banser diyakini sudah ada jauh sebelum tahun 1960-an. Dalam Kongres Ke-2 pada 1937 di Malang, Jawa Timur, Gerakan Pemuda Ansor, atau ANU (Ansor Nahdhatul Ulama) namanya saat itu, mengembangkan sebuah organisasi gerakan kepanduan yang disebut Barisan Ansor Nahdhatul Ulama (BANU). Keberadaan BANU memperoleh lampu hijau dengan adanya pengakuan NU pada Muktamar Ke-14 di Magelang, Jawa Tengah. 

Pada Muktamar NU ke-15 di Surabaya, NU bahkan mengesahkan AD/ART BANU, seragam, mars resmi Al-Iqdam, atribut-atribut, serta yang paling penting diperbolehkannya mereka memainkan terompet dan genderang. Diyakini bahwa BANU inilah yang menjadi cikal-bakal Banser NU yang dikenal sekarang.

Pendirian BANU merupakan respons terhadap kemunculan organisasi-organisasi kepanduan saat itu. Sifatnya yang menitikberatkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan tanah air juga memperlihatkan respons nasionalistis NU. Jika ANU adalah organisasi pemuda, maka BANU adalah organisasi kepanduan. Kegiatan BANU, seperti banyak organisasi-organisasi kepanduan, adalah:

1. Pendidikan baris-berbaris
2. Latihan lompat dan lari
3. Latihan angkat-mengangkat
4. Latihan ikat-mengikat (pioner)
5. Fluit Tanzim (belajar kode atau isyarat suara)
6. Isyarat dengan bendera (morse)
7. Perkampungan dan perkemahan
8. Belajar menolong kecelakaan (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan atau PPPK)
9. Musabaqoh fil Kholi (pacuan kuda)
10. Muromat (melempar lembing dan cakram)

Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, banyak anggota Gerakan Pemuda Ansor umumnya dan Banser khususnya yang direkrut dalam pelatihan militer. Laskar Hizbullah yang kemudian dikenal sebagai salah satu laskar penting dalam perang kemerdekaan diisi oleh banyak anggota Gerakan Pemuda Ansor dan Banser. Periode Jepang ini diyakini turut membentuk watak paramiliter sekaligus watak nasionalistis dari Banser.

Sekarang Banser banyak berperan dalam penjagaan, pengaturan, dan pengamanan acara-acara yang digelar oleh NU dan organisasi-organisasi afiliasinya. Namun, peran ini tidak hanya terbatas di kalangan NU, mereka juga sering kali terlibat dalam penjagaan, pengaturan, dan pengamanan acara-acara keagamaan dan sosial di luar yang digelar NU. Kehadirannya ini secara umum bisa diterima karena memang diakui masih kurang dan terbatasnya aparat kepolisian dengan rasio jumlah penduduk di Indonesia. 

Sebagai bagian dari NU, Banser selalu menyatakan eksistensinya sebagai pembela dan benteng ulama, tetapi di pihak lain, mereka juga selalu dengan tegas menyatakan komitmen nasionalismenya untuk selalu mempertahankan NKRI. Hal ini tercermin dari komitmen mereka untuk membantu siapa pun, tanpa mengenal perbedaan agama, suku, maupun golongan. 

Salah satu yang mencuatkan nama Banser dalam periode mutakhir ini adalah tewasnya salah seorang anggotanya, Riyanto, pada 2000, ketika mengamankan acara malam natal di Gereja Eben Heizer, Mojokerto, Jawa Timur, akibat serangan bom para teroris.

Belakangan ini Banser banyak memainkan peran sebagai relawan dalam berbagai bencana, baik bencana alam seperti banjir, gempa, letusan gunung berapi, maupun bencana yang diakibatkan oleh konflik sosial. Dalam hal ini mereka memainkan peran yang mirip dengan dan mendekati peran Search And Rescue (SAR).

Menurut survei, pada akhir 1990-an, anggota Banser berjumlah sekitar 500.000. Namun, para pengurus Banser sendiri meyakini bahwa anggota mereka berjumlah tiga jutaan di seluruh Indonesia. Yang jelas, di mana ada Gerakan Pemuda Ansor maka dipastikan di situ juga ada Banser, yang merupakan organisasi semi-otonomnya. 


Selain satuan khusus tersebut, Banser juga memiliki Corp Provost Banser (CPB). Tak seperti tujuh satuan khusus lainnya, korps pasukan ini lebih berurusan dengan internal organisasi. Ia berfungsi menegakkan marwah, etika dan disiplin organisasi di internal kesatuan Banser. CPB dibentuk dalam rangka upaya menertibkan dan mendisiplinkan jajaran Banser, demi terciptanya pasukan Banser yang semakin baik, taat aturan, dan profesional.

Editor: Mahbib

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • BUSER, Gebrakan Nyata Program Altruistik Ansor Jatim Mulai Bergerak

    BUSER, Gebrakan Nyata Program Altruistik Ansor Jatim Mulai Bergerak

    • calendar_month Rab, 30 Okt 2024
    • visibility 219
    • 0Komentar

    Surabaya, Ansor – Langkah awal kepengurusan PW GP Ansor Jatim dibawah komando H. Musyafa Safril terus buktikan eksistensi Ansor sebagai organisasi anak muda yang altruistik. Beberapa hari setelah resmi melakukan Launching kepengurusan PW GP Ansor Jatim masa khidmat 2024-2028, Ansor Jatim tancap gas realisasikan agenda-agenda strategis utamanya dalam bidang gerakan sosial. Sahabat Hasyim Asy’ari, seorang […]

  • PAC GP Ansor Ketapang Juarai Turnamen Futsal Ansor 2022

    PAC GP Ansor Ketapang Juarai Turnamen Futsal Ansor 2022

    • calendar_month Ming, 6 Feb 2022
    • visibility 95
    • 0Komentar

    Ansorjatin, Sampang – Tim PAC GP Ansor Ketapang, memenangi turnamen Futsal yang digelar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sampang di Lapangan Futsal Wijaya, usai mengalahkan Tim PAC GP Ansor Tambelangan dengan skor 4-1, Minggu (06/02/2022). Turnamen Futsal itu diikuti oleh 15 tim yang juga kader Ansor-Banser dari tiap PAC GP Ansor se-Kabupaten Sampang. Pasca […]

  • Download Logo Konferwil XV PW GP Ansor Jawa Timur

    Download Logo Konferwil XV PW GP Ansor Jawa Timur

    • calendar_month Sel, 16 Jul 2024
    • visibility 171
    • 0Komentar

    PIMPINAN WILAYAH GERAKAN PEMUDA ANSOR JAWA TIMUR KONFERWIL PW. GP Ansor Jawa Timur XV Pivot Ideologi Menuju Organisasi Digdaya Logo KONFERWIL PW. GP. Ansor Jawa timur, terdapat angka romawi X,V melambangkan KONFERWIL ke-15. Icon yang melambangkan menara PP. Bahrul Ulum Jombang. Selain itu, juga monumen bagi spirit kebangsaan yang tumbuh dari rahim ketaatan beragama serta […]

  • LBH PW GP Ansor Jawa Timur 2024-2028: Mempertanyakan Rencana Kebijakan Kenaikan Pajak 12%

    LBH PW GP Ansor Jawa Timur 2024-2028: Mempertanyakan Rencana Kebijakan Kenaikan Pajak 12%

    • calendar_month Rab, 25 Des 2024
    • visibility 326
    • 0Komentar

    Surabaya, Lembaga Bantuan Hukum Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (LBH PW Ansor) Jawa Timur, Periode 2024-2028, mengadakan acara Ta’aruf dan Orientasi Peta Jalan LBH Ansor di gedung graha Ansor lantai 3, Selasa, (24/12/2024). Sebagai kepengurusan yang baru terbentuk, acara ta’ruf dihadiri oleh para pengurus, anggota, dan berbagai elemen masyarakat yang siap memperkuat peran LBH PW […]

  • PKD Dirosah Ula Bentuk Pengkaderan Dengan Kolaborasi Ansor Dan Rijalul Ansor

    PKD Dirosah Ula Bentuk Pengkaderan Dengan Kolaborasi Ansor Dan Rijalul Ansor

    • calendar_month Jum, 10 Des 2021
    • visibility 257
    • 0Komentar

    Gresik – Pimpinan anak cabang Gerakan pemuda (GP) Ansor Kecamatan Dukun hari ini menggelar Pelatihan kepemimpinan Dasar (PKD) dan Dirosah Ula. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi pengkaderan yang diselenggarakan GP Ansor dan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA). Hal Ini bagian ikhtiar bersama dalam rangka memantapkan pengkaderan yang militan sebagai awal masuk menjadi […]

  • Satkoryon Banser Krejengan Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Warga Terdampak Banjir

    Satkoryon Banser Krejengan Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Warga Terdampak Banjir

    • calendar_month Rab, 12 Mar 2025
    • visibility 156
    • 0Komentar

    Probolinggo, Ansor Jatim – Pasca banjir melanda empat desa di Kecamatan Krejengan, Senin (10/3), Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP) Ansor Krejengan melalui Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menerjunkan sejumlah personil untuk membantu menyiapkan makan sahur untuk warga terdampak. Sebanyak kurang lebih 725 nasi bungkus disiapkan untuk warga terdampak banjir sekitar. Nasi disiapkan di […]

expand_less