Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Sejarah Berdirinya Gerakan Pemuda Ansor

Sejarah Berdirinya Gerakan Pemuda Ansor

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Ming, 23 Feb 2020
  • visibility 734
  • comment 9 komentar

Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. <>Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab –yang kemudian menjadi pendiri NU– membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).

Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar” sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).

Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.

Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai sama salah satu jalan di kota Malang.

Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.

Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945 – 1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).

GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.

Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalm setiap pergantian kepemimpinan nasional. (Dari berbagai sumber)

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/63893/sejarah-berdirinya-gerakan-pemuda-ansor

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Diklatsar Banser Mojowarno, Sarana Memupuk Kembali Jiwa Nasionalisme

    Diklatsar Banser Mojowarno, Sarana Memupuk Kembali Jiwa Nasionalisme

    • calendar_month Sen, 17 Jan 2022
    • visibility 83
    • 0Komentar

    Jombang – Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) selama tiga hari sejak Jumat-Ahad (14-16/1/2022). Diklatsar yang diikuti oleh 107 peserta dari Kecamatan Mojowarno, luar Kecamatan Mojowarno hingga Jambi itu diselenggarakan di Lapangan Desa Sukomulyo, Mojowarno. Ketua Pelaksana Diklatsar angkatan XXIV, M Romdhon saat […]

  • Satkoryon Banser Krejengan Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Warga Terdampak Banjir

    Satkoryon Banser Krejengan Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Warga Terdampak Banjir

    • calendar_month Rab, 12 Mar 2025
    • visibility 140
    • 0Komentar

    Probolinggo, Ansor Jatim – Pasca banjir melanda empat desa di Kecamatan Krejengan, Senin (10/3), Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP) Ansor Krejengan melalui Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menerjunkan sejumlah personil untuk membantu menyiapkan makan sahur untuk warga terdampak. Sebanyak kurang lebih 725 nasi bungkus disiapkan untuk warga terdampak banjir sekitar. Nasi disiapkan di […]

  • Tegas Gus Yaqut, Kader Ansor – Banser Harus Patuh Pimpinan

    Tegas Gus Yaqut, Kader Ansor – Banser Harus Patuh Pimpinan

    • calendar_month Sab, 17 Des 2022
    • visibility 166
    • 0Komentar

    Pasuruan, Ansor – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur (Jatim) telah mengadakan giat Pengukuhan, Rapat Kerja (Raker), Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sosialisasi Konbes XXVI, di Pendopo Bupati Pasuruan. Sabtu (17/12). Hal tersebut langsung dihadiri oleh Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Gus Yaqut, seluruh Pengurus PW GP Ansor Jawa Timur, […]

  • Santri Nekat Indonesia Kuat

    Santri Nekat Indonesia Kuat

    • calendar_month Kam, 22 Okt 2020
    • visibility 301
    • 1Komentar

    Oleh : H.M. Syafiq Syauqi, Lc (Ketua PW GP Ansor Jawa Timur) Spirit Hari Santri yang setiap 22 Oktober dirayakan dengan beragam seremoni dan upacara khidmat di pesantren-pesantren tidak hanya menjadi momentum refleksi aksi perlawanan fisik santri melawan penjajah semata, melainkan harus dibaca sebagai satu keberanian sikap dimana santri telah terikat secara intelektual dan emosional […]

  • Bantu Korban Banjir, GP Ansor Blega Bakti Sosial

    Bantu Korban Banjir, GP Ansor Blega Bakti Sosial

    • calendar_month Kam, 10 Des 2020
    • visibility 217
    • 0Komentar

    Ansorjatim – Banjir yang melanda Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, mendapat perhatian dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor kecamatan Blega kabupaten Bangkalan. Mereka pun terjun langsung ke lokasi banjir, diantaranya di beberapa titik terdampak, seperti dusun Sempar, dusun Segit, dusun Pelanggaran, dusun Cangagan, dusun Laok songai dan dusun Daya Sungai, banjir yang melanda berketinggian […]

  • Bangun Keshalihan Sosial, Banom NU Karas Bagikan Takjil

    Bangun Keshalihan Sosial, Banom NU Karas Bagikan Takjil

    • calendar_month Sen, 18 Apr 2022
    • visibility 81
    • 0Komentar

    Magetan – Ramadhan tahun ini menjadi momentum kebersamaan bagi seluruh Badan Otonom (Banom) Karas. Dalam kegiatan ini kerjasama semua banom dari majelus wakil cabang (MWC), Muslimat, Fatayat, Ansor, ikalatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU/IPPNU). Seluruh Banom NU terlihat kompak bersinergi untuk mewujudkan NU yang harmonis. Hari Senin, 18/04 dipilih sebagai hari pembagian takjil dan buka bersama […]

expand_less