BSA Jatim Endus Motif Ideologi Dari Trans7, Desak Investigasi Terbuka Kasus Pelecehan Pesantren
- account_circle BSA Jawa Timur
- calendar_month Sel, 14 Okt 2025
- visibility 834
- comment 0 komentar

Surabaya, Ansor Jatim – Tagar #BOIKOTTRANS7 menggema di jagad sosial media akibat tayangan yang dinilai banyak pihak telah merendahkan marwah pondok pesantren. Tayangan bertajuk Xpose yang ditayangkan pada senin (14/10/2025) tersebut memancing kegeraman publik akibat narasi konten yang subjektif dan penuh ujaran kebencian kepada dunia pesantren.
Langkah gerakan moral dan protes sosial bahkan langkah hukum telah banyak dilakukan masyarakat khususnya kaum santri yang menilai Trans7 sebagai lembaga penyiaran telah melakukan gerakan disinformasi dan hasutan guna mendistorsi peran pesantren.
Badan Siber Ansor (BSA) Jawa Timur (Jatim) melalui punggawanya M. Mahdi Kherid memberikan kritik tajam kepada Trans7. Setelah melakukan pelaporan resmi di Polda Jawa Timur, Mahdi Kherid menyampaikan pandangan ideologis atas kejadian penistaan kepada pesantren.
“Kita pantau isu dalam sosial media beberapa waktu terakhir. Ada skenario isu yang sedang dijalankan dengan tone yang sama yaitu menyerang pesantren atau bahasa kejamnya upaya pembunuhan karakter melalui operasi isu kepada pesantren” terangnya.
Pesantren disebut oleh Mahdi kherid telah menjadi target utama operasi isu yang dua bulan ini gencar dilakukan melalui sosial media.
“Kasus Trans7 ini jangan dimaknai sederhana, jika kita baca trend isu ini bagian besar dari operasi semacam mochingbird yang menghabisi citra pesantren. Kita tahu dalam sejarahnya pesantren telah tumbuh menjadi produsen manusia indonesia yang nasionalis, yang menghargai budaya dan menjunjung tinggi NKRI. Jika demikian operasi ini bukan operasi sederhana, ia sistematis melumpuhkan salah satu benteng kebangsaan kita” Tegasnya.
Badan Siber Ansor Jatim mencermati bahwa pola operasi isu selama ini dilakukan oleh akun-akun buzzer, maka ketika media besar seperti Trans7 ikut menjadi bagian didalamnya dapat diartikan sebagai sesuatu yang dipandangnya berada pada level yang sangat serius.
“BSA Jatim pantau isu ini dan kaget, karena selama ini operasi isu kepada pesantren dilakukan dengan buzzer namun kami terkejut bagaimana bisa media sebesar Trans7 yang publik mengetahui itu punya Chairul Tanjung menjadi bagian dari operasi penyerangan kepada pesantren” Jelas Mahdi kherid di Kantor PW GP Ansor Jawa Timur.
Dengan situasi tersebut, Badan Siber Ansor Jatim meminta Trans7 tidak cukup hanya meminta maaf kepada publik, tapi melakukan investigasi menyeluruh atas kejadian penistaan kepada pesantren.
“Kami ingin dibentuk tim Investigasi gabungan yang melibatkan Ansor dan Pesantren. Untuk memastikan bahwa Trans7 bukan bagian dari operasi penistaan kepada pesantren. Agar publik tahu apa motif sebenarnya dari konten yang menjadi bagian dari serial trial by the press kepada pesantren dalam dua bulan terakhir. (mah)
- Penulis: BSA Jawa Timur