Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Aswaja » Memahami Aswaja ala NU

Memahami Aswaja ala NU

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
  • visibility 399
  • comment 3 komentar

Penulis: Masyhudi Muchtar Pengantar: Dr KH Ali Maschan Moesa,
M.Si Penerbit: Khalista Surabaya
Cetakan: I, Maret 2007
Tebal: vii+56 hal
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan sebagai jam’iyah diniyah al-ijtima’iyyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan). Jamiyah ini dibentuk untuk menjadi wadah perjuangan para ulama dan para pengikutnya, yang di dalamnya memiliki konsep dan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja).

Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) saat ini. Menurut KH Bisri Musthofa, definisi Aswaja, yaitu, paham yang menganut pola madzhab fikih yang empat, Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Maliki. Selain itu, Aswaja juga disebut paham yang mengikuti Al-Asy’ari dan Al-Maturidi dalam bidang akidah. Dalam bidang tasawuf mengikuti Al-Junaid Al-Baghdadi dan Al-Ghazali. Sementara, menurut KH Dawam Anwar, memahami Aswaja sebagai Islam itu sendiri, sehingga kalau ada yang mengatakan bahwa Aswaja itu tidak akomodatif, berarti sama dengan menuduh Islam tidak akomodatif (tidak sesuai dengan perkembangan zaman).

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Aswaja dicoba diteliti dan ditinjau ulang oleh beberapa ulama seperti KH Said Aqil Siradj yang menginginkan definisi Aswaja sedikit didekontruksi pada aspek-aspek tertentu. Dengan tujuan agar Aswaja yang eksklusif dapat menjadi inklusif.

Namun yang menjadi pertanyaan apakah warga nahdliyin mampu memahami secara mendalam apa itu Aswaja? Dan bagaimana cara mengaplikasikannya dalam tataran akademis-keilmuan? Dan apakah mempunyai implikasi yang cukup signifikan pada cara berpikir ulama dan intelektual warga NU? Dalam buku kecil, praktis, dan sederhana ini, pertanyaan-pertanyaan di atas akan dijawab. Mulai dari masalah-masalah bagaimana warga NU dalam melakukan amal ibadah ubudiyah (secara vertikal kepada Allah) dan ibadah muamalah (secara horisontal dalam hubungannya antarsesama warga nahdliyin). Semuanya disajikan dengan bahasa yang komunikatif, sistematis, dan mudah dipahami khususnya masyarakat awam.

Buku “Aswaja An-Nahdliyah” ini, sengaja dijelaskan dalam bab-perbab. Bab pertama Mukaddimah. Bab kedua, mengulas sumber ajaran An-Nahdliyah yang di dalamnya meliputi madzhab qauli, madzhab manhaji, dan pengembangan asas ijtihad madzhabi. Bab ketiga, menerangkan akidah Aswaja An-Nahdliyah yang di dalamnya meliputi konsep Akidah Asy’ariyah, konsep Akidah Maturidiyah. Bab keempat, mengulas Syariat Aswaja An-Nahdliyah yang meliputi, kenapa harus Empat Mazdhab. Bab kelima, mengulas masalah Tasawuf Aswaja An-Nadliyah. Bab keenam, menerangkan tradisi dan budaya yang di dalamnya meliputi landasan dasar tradisi, dan sikap terhadap tradisi.

Sedangkan bab ketujuh, kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi Mabadi’ Khaira Ummah dan Maslahatul Ummah. Mabadi’ Khairah Ummah ini, juga meliputi Al-Shidqu, Al-Amanah wa al-Wafa bi al-Ahdi, Al-Adalah, Al-Ta’awun dan Al-Istiqamah. Maslahatul Ummah, meliputi penguatan ekonomi, pendidikan dan pelayanan sosial. Bab kedelapan, menerangkan kebangsaan dan bab terakhir penutup (khatimah).

Adapun salah satu konsep dari pemahaman Aswaja di sini, yaitu tawasuth, tasamuh, tawazun dan amar ma’ruf nahi munkar. Yang dimaksud tawasuth (moderat) ini, sebuah sikap keberagamaan yang tidak terjebak terhadap hal-hal yang sifatnya ekstrim. Tasamuh, sebuah sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang menerima kehidupan sebagai sesuatu yang beragam.

Tawazun (seimbang), sebuah keseimbangan sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang bersedia memperhitungkan berbagai sudut pandang, dan kemudian mengambil posisi yang seimbang dan proporsional. Amar ma’ruf nahi munkar, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (hal. 51-52). Dari empat konsep Aswaja di atas, ada pokok yang paling ditekankan bagaimana konsep Aswaja bisa diaplikasikan dengan baik oleh warga NU.

Aswaja sebagai paham keagamaan yang di dalamnya mempunyai konsep moderat (tawasut), setidaknya harus memandang dan memperlakukan budaya secara proporsional (wajar). Karena budaya, sebagai kreasi manusia yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bisa terjamin. Budaya memiliki nilai-nilai positif yang bisa dipertahankan bagi kebaikan manusia, baik secara personal maupun sosial.

Dalam hal ini, berlaku sebuah kaidah fikih “al muhafazhah ala al qadim al-shalih wal al-akhzu bil jadidi al-ashlah”, melestarikan kebaikan yang ada dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik. Dengan menggunakan kaidah ini, pengikut Aswaja memiliki pegangan dalam menyikapi budaya. Jadi tidak semuanya budaya itu jelek, selama budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dan mengandung kebaikan maka bisa diterima. Bahkan bisa dipertahankan dan layak untuk diikutinya. Ini sesuai dengan sebauh kaidah fikih, “al-adah muhakkamah” bahwa budaya atau tradisi (yang baik) bisa menjadi pertimbangan hukum.

Buku ini penting dan menarik untuk dimiliki, dibaca, oleh warga NU supaya paham dan mengerti secara mendalam apa itu Aswaja. Aswaja tidak hanya dipahami sekilas saja, tapi bagaimana warga nahdliyin mampu mengaplikasinnya dengan baik dan sempurna. *) Peresensi adalah; Pecinta buku, Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Mahasiswa Fakultas Syariah, IAIN Sunan Ampel, Surabaya.

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kasatkrowil Banser Jatim Resmikan Posko Ramadan

    Kasatkrowil Banser Jatim Resmikan Posko Ramadan

    • calendar_month Kam, 27 Feb 2025
    • account_circle BSA Jawa Timur
    • visibility 78
    • 0Komentar

    Sidoarjo, Ansor Jatim – Posko Mudik Lebaran Banser Sidoarjo secara resmi dibuka oleh Kasatkorwil Banser Jatim H. Rizza Ali Faizin, M.Pd.I. Gerakan sosial banser yang menjadi agenda khas Banser dalam menyambut bulan suci ramadan dan idul fitri. Melalui Luanching Posko Ramadan 2025, Kasatkorwil Banser Jatim menegaskan peran Banser sebagai organisasi keislaman yang penuh dengan kekayaan […]

  • Launching Program Kemandirian Kader Ansor Jawa Timur dan Pelepasan Ekspor 1 Ton Mangga Arumanis ke Dubai

    Launching Program Kemandirian Kader Ansor Jawa Timur dan Pelepasan Ekspor 1 Ton Mangga Arumanis ke Dubai

    • calendar_month Sel, 24 Sep 2024
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Gresik – Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur meluncurkan Program Kemandirian Kader sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian ekonomi di kalangan kader-kader Ansor. Bertempat di desa gedangan, kecamatan sidayu, Gresik, Program tersebut ditandai dengan pelepasan ekspor perdana 1 ton mangga arumanis hasil budidaya kader Ansor Jawa Timur ke Dubai. Budidaya mangga arumanis ini dikelola di Kecamatan […]

  • Ranting Ansor Lowayu Kerahkan Pasukannya Untuk Berdakwah Selama Bulan Ramadan 

    Ranting Ansor Lowayu Kerahkan Pasukannya Untuk Berdakwah Selama Bulan Ramadan 

    • calendar_month Sen, 24 Mar 2025
    • account_circle BSA Jawa Timur
    • visibility 372
    • 0Komentar

    Gresik, Ansor Jatim – Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik turun ke masyarakat menerapkan konsep dakwah bil hal (dakwah dengan amal perbuatan) selama bulan puasa ramadan. Sebanyak 13 anggota mendapat rekomendasi dari Pimpinan Ranting (PR) untuk menjadi imam shalat tarawih di beberapa musholla yang ada di desa Lowayu, […]

  • Ajak Sukseskan Peringatan Satu Abad NU, GP Ansor Gresik Datangi Kemenag

    Ajak Sukseskan Peringatan Satu Abad NU, GP Ansor Gresik Datangi Kemenag

    • calendar_month Kam, 26 Jan 2023
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 69
    • 0Komentar

    Gresik, Kamis 26/01/2023 Dalam rangka mensukseskan peringatan satu abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo. Selasa 07 Februari 2023. Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Gresik datangi kantor Kepala Kemenag, Rabu, 25/01/2023. Kedatangan pengurus PC GP Ansor Gresik ke kantor kepala Kemenag tersebut guna mengajak kepada seluruh elemen dibawah naungan kemenag ikut terlibat dalam acara peringatan satu […]

  • Awali Kegiatan Tatap Muka GP Ansor Dukun Gelar MDS RA

    Awali Kegiatan Tatap Muka GP Ansor Dukun Gelar MDS RA

    • calendar_month Ming, 26 Sep 2021
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Gresik – Pimpinan Gerakan Pemuda (GP) Ansor kecamatan Dukun malam ini mengawali kegiatan rutinan yakni Majelis Dzikir Shalawat Rijalul Ansor (MDS RA). Kegiatan tersebut fakum beberapa bulan akibat pandemi covid 19 dan penerapan PPKM. MDS RA sendiri merupakan kegiatan berkumpulnya seluruh anggota Ansor Banser dan RA sendiri untuk bersholawat dan Dzikir serta Istighosah dengan tujuan […]

  • Kader Ansor Beri Kuliah Tamu dan Ikuti Visiting Fellowship di kampus Turki dan Maroko

    Kader Ansor Beri Kuliah Tamu dan Ikuti Visiting Fellowship di kampus Turki dan Maroko

    • calendar_month Kam, 31 Okt 2024
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Dalam upaya memperkuat sinergi antara agama dan kebijakan pasaca pandemi di masa krisis, dua akademisi asal Indonesia yang juga merupakan kader Ansor, Muhammad Fauzinudin Faiz dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember dan Muhammad Taufiq Ahaz dari IAIN Madura, telah berhasil menarik perhatian dunia internasional melalui penelitian mereka mengenai mitigasi fikih dan otoritas fatwa […]

expand_less