Dalam berbagai forum keAnsoran yg pernah saya ikuti, seringkali saya mendengar petuah yg karna sering dituahkan akhirny menjadi semacam idiom dan cita-cita semua warga Ansor. “Ansor Mandiri” hingga “Kemandirian Ansor”. begitu kira-kira yg pernah disampaikan Ketum PW GP Ansor Jatim Gus Syafiq Amanullah, seingat saya pernah juga disampaikan oleh Ketum PC GP Ansor Tuban Gus Afa Mustain.
Tidak benar sebagai cita-cita bila tanpa usaha, tdk benar pula sebagai usaha bila tanpa evaluasi, dan tdk benar sebagai evaluasi bila tanpa kritik dan saran. Maka, mengkaji idiom tersebut sebagai relevansi nyata demi kemajuan Ansor tidak bisa dinafikan.
dalam kamus bahasa indonesia, arti kata Mandiri adalah keadaan dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. namun secara teori sosial kemasyarakan, benarkah ada organisasi maupun pribadi yg tidak butuh kepada yg lain? tapi juga dibenarkankah pribadi yg bergelar makhluq individu ini selalu berkegantungan kepada yg lain?
bagi saya, idiom tersebut adalah intruksi yg ditujukan kepada Sahabat Ansor bukan sebagai Ansor sebagai lembaga atau organisasi, maka bagi penyandang gelar sahabat ansor berkewajiban menjaga stabilitas atas dua hal, yaitu bisa memposisikan diri sebagai makhluk sosial yg butuh kepada sesama sekaligus sebagai makhluq sosial dengan kesadaran independensi.
Menurut subjektifitas penulis, istilah konkrit yg bisa menjembatani dua kewajiban tersebut adalah Kemerdekaan. atau sederhananya, Kemandirian dengan maksud kemerdekaan.
maka sesungguhnya, idiom Kemandirian Ansor akan lebih tepat dimaknai sebagai Kemerdekaan Ansor secara organisasi dan hanya mungkin tercipta bilamana para Sahabat ny memiliki kesadaran merdeka dari penjajah. penjajah yg saya maksud adalah penjajah artifisial, yaitu merdeka dari jajahan kepentingan individu, merdeka dari jajahan egois, jajahan permusuhan dan perpecahan, jajahan radikalisme dan liberalisme, serta merdeka dari jajahan urusan yg merusak nilai nilai pengabdian kepada Ulama dan Bangsa.
memang sulit diwujudkan, tapi setiap generasi dan periode memiliki ruh dan semangat yg berbeda. pengharapan baik dari para Ketum minimal menjadi doa dan wujud nyata dari prasangka baik kepada Allah SWT.
MERDEKA…!!!
Selamat Harlah Ansor.