Breaking News
light_mode
Trending Tags
Maaf, tidak ditemukan tags pada periode waktu yang ditentukan.
Beranda » Opini » GP Ansor Jawa Timur Peringatkan Kader Jauhi Kelompok yang Serang Otoritas Keulamaan NU

GP Ansor Jawa Timur Peringatkan Kader Jauhi Kelompok yang Serang Otoritas Keulamaan NU

  • account_circle BSA Jawa Timur
  • calendar_month Sel, 27 Mei 2025
  • visibility 2.362
  • comment 0 komentar

Oleh: H. Musaffa Safril (Ketua PW GP Ansor Jawa Timur)

Dalam Mukadimah Peraturan Dasar Gerakan Pemuda (GP) Ansor dinyatakan secara tegas bahwa kelahiran dan perjuangan Gerakan Pemuda Ansor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama untuk berkhidmat kepada perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Artinya, eksistensi GP Ansor, berikut dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), bertali-temali bahkan melekat dengan entitas di atasnya: Nahdlatul Ulama.

Secara oganisatoris, GP Ansor dan Banser senantiasai memegang teguh mandat historis untuk menjaga keutuhan bangsa dan martabat ulama, terutama para kiai NU yang menjadi panutan umat. Bagi GP Ansor dan Banser, menjaga kehormatan Nahdlatul Ulama merupakan bagian integral dari upaya menjaga stabilitas sosial dalam dinamika kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. GP Ansor dan Banser bukan sekadar “pasukan” pengamanan bagi Nahdlatul Ulama atau ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. GP Ansor dan Banser adalah penjaga warisan, pemelihara tradisi, dan pengawal para ulama warotsatul anbiya’.

Oleh sebab itu, GP Ansor dan Banser tidak dapat membiarkan para ulama, terlebih pimpinan atau pemegang otoritas tertinggi di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, marwah dan martabatnya dihinakan bahkan dicaci-maki tanpa adab. Sebagaimana beredar video ceramah salah satu ormas Perjuangan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah (PWI-LS) beberapa waktu lalu yang menyinggung Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Dalam video tersebut, oknum pendakwah dari ormas PWI-LS tersebut menuduh Rais Aam PBNU telah menabrak syariat Islam dan menggiring opini untuk memprovokasi publik. Tentu ini adalah pernyataan yang keji.

Hujatan terhadap sesepuh NU tidak hanya menyalahi etika, melaikan juga keluar dari akhlak keulamaan yang selama ini menjadi standar moral dan tradisi yang dijunjung tinggi oleh para nahdliyyin. Mencintai ulama dan ahlul bait (habaib, syarif, sayyid) merupakan tradisi NU. GP Ansor dan Banser menyadari betul bahwa perbedaan adalah rahmat Allah Swt: ikhtilaf al-aimmah rahmah. Perbedaan pendapat dalam hal-hal yang bersifat furu’ adalah sesuatu yang wajar dan bahkan bisa jadi memberikan bermanfaat lebih bagi umat Islam.

Dalam tradisi ilmiah dan keorganisasian, perbedaan menjadi hal yang biasa. Namun mencaci maki sesepuh, apalagi tokoh sekelas Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar, tidak dapat dibenarkan dan bukan bagian dari tradisi NU.

Provokasi dan tindakan nir-etika ditambah lagi dengan klaim dari ormas PWI-LS yang selama ini masih mengaku-mengaku sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama. Padahal, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah resmi menerbitkan aturan tentang Penegasan Posisi Perangkat Perkumpulan NU yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 3391/PB.01/A.II.10.44/99/01/2025 pada 7 Januari 2025. Dalam Surat Edaran tersebut jelas dan tegas bahwa ormas PWI-LS bukan bagian dari Nahdlatul Ulama dan sanad-nya tidak bersambung (terputus) dengan arah perjuangan Nahdlatul Ulama.

Oleh karena itu, GP Ansor dan Banser yang dalam sejarah pendirinnya bukan semata-mata sebagai organisasi paramiliter, tetapi sebagai manifestasi dari semangat keislaman yang berpijak pada prinsip-prinsip nasionalisme dan tradisi keulamaan. GP Ansor dan Banser bukan milik individu atau kelompok tertentu. Ia adalah alat perjuangan NU untuk menjaga stabilitas umat, keamanan pesantren, dan ketertiban masyarakat dari berbagai ancaman, baik fisik maupun ideologis. Loyalitas GP Ansor dan Banser sejak awal adalah kepada ulama NU, khususnya kepada Rois Am sebagai pemimpin tertinggi dalam struktur keulamaan. Ketika loyalitas itu mulai goyah, maka arah perjuangan GP Asnor dan Banser pun terancam menyimpang.

Saya tadi menyebut, GP Ansor dan Banser bukanlah sekadar pasukan pengamanan. Tugas utamanya adalah menjaga warisan, tradisi, dan pengawal para ulama sebagai Warasatul Anbiya’. Sebab, dalam tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipegang teguh oleh NU, ulama memiliki kedudukan istimewa. Mereka bukan hanya pengajar agama, tetapi penjaga moralitas umat, penuntun arah hidup masyarakat, dan pengawal spiritual bangsa. Maka menjaga ulama adalah bagian dari menjaga agama dan peradaban.

Rois Am PBNU bukan sekadar jabatan struktural, tetapi posisi moral dan spiritual tertinggi dalam struktutal Jam’iyyah NU. Menyerang Rois Am berarti merusak kesatuan umat dan memecah wibawa ulama. GP Ansor dan Banser harus berdiri paling depan dalam menghadapi kelompok-kelompok yang ingin meruntuhkan otoritas keulamaan NU, baik secara fisik, wacana, maupun simbolik.

Keterlibatan kader-kader GP Ansor dan Banser dengan organisasi apapun yang menyerang otoritas keulamaan NU merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah perjuangan. Kader GP Ansor dan Banser harus senantiasai waspada terhadap infiltrasi dan tidak tergoda oleh narasi-narasi keras serta upaya mobilisasi emosi umat yang hanya berujung pada menebar kebencian terutama kepada para ulama. Oleh sebab itu, saya selaku Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menyerukan dan menginstruksikan kepada seluruh kader GP Ansor dan Baser se-Jawa Timur untuk:

1. Kembali ke khittah perjuangan. Kita harus selalu ingat sumpah dan niat awal saat menjadi bagian dari kader GP Ansor dan Banser. Bahwa, setiap langkahmu adalah untuk membela ulama, menjaga pesantren, dan merawat NKRI.

2. Jauhi kelompok yang memecah belah umat seperti PWI-LS. Kader GP Ansor dan Banser tidak perlu terlibat, apalagi fanatik terhadap kelompok yang mencaci maki Rais Aam PBNU. Tak ada perjuangan suci yang lahir dari kedurhakaan terhadap ulama.

3. Rawat tradisi, jaga adab. Kader GP Ansor dan Banser harus menjadi garda terdepan dalam menjaga adab kepada ulama. Kita tidak boleh tergoda oleh narasi keras dan ajakan konfrontatif yang hanya menebar kebencian.

4. Tingkatkan loyalitas kepada NU dan para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. Perkuat kembali ikatan batin dan struktural dengan NU.

5. Tegakkan komando dan disiplin organisasi. Jangan bergerak di luar garis intruksi dan komando organisasi. GP Ansor dan Banser adalah entitas disiplin. Menjunjung tinggi arahan dari pimpinan organisasi serta selalu menjaga kesatuan barisan.

Terakhir, kader GP Ansor dan Banser adalah penjaga warisan para kiai. Jangan biarkan warisan itu direbut atau dihancurkan oleh kelompok yang tak memahami nilai-nilainya. Jalan kita adalah jalan pengabdian, bukan jalan kekuasaan atau ambisi pribadi. Jalan kita adalah jalan para santri, jalan pengikut ulama, bukan jalan para pembangkang yang merasa lebih tahu dari guru-gurunya. Mari kita bersatu kembali, menegakkan komando, dan menjaga marwah ulama NU dengan sepenuh hati.

  • Penulis: BSA Jawa Timur

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gus Syafiq

    Ansor Jatim Tegas Wajib Pukul Balik Gerakan “Nabok Nyilih Tangan” pendemo di PBNU

    • calendar_month Ming, 4 Agu 2024
    • visibility 229
    • 0Komentar

    Ansorjatim – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur H Syafiq Syauqi satu kata dan satu komando dengan Ketua Umum (Ketum) GP Ansor H Addin Jauharuddin. Menurut Gus Syafiq, Ansor sebagai kekuatan kinetik NU akan berada di garde terdepan membela kehormatan ulama dan PBNU secara institusional.”Kita satu komando, gebuk dan pukul mundur […]

  • Sambut Satu Abad NU, Lembaga Wakaf PBNU Gencarkan Literasi Wakaf Kepada Masyarakat

    Sambut Satu Abad NU, Lembaga Wakaf PBNU Gencarkan Literasi Wakaf Kepada Masyarakat

    • calendar_month Ming, 5 Feb 2023
    • visibility 188
    • 0Komentar

    Pasuruan – PCNU Kota Pasuruan menjadi tuan rumah agenda Literasi wakaf yang diselenggarakan oleh Lembaga Wakaf PBNU. Agenda yang menjadi salah satu rangkaian dalam menyambut acara resepsi puncak satu abad NU berlangsung di Hall Lantai dua PCNU Kota Pasuruan, Sabtu (04/01/2023). Dalam sambutan selaku tuan rumah, DR. KH. Abdullah Shodiq selaku Wakil Rois Suriyah PCNU […]

  • Tingkatkan Peran dan Fungsi Banser, Satkorwil Banser Jatim Gelar Rakorwil

    Tingkatkan Peran dan Fungsi Banser, Satkorwil Banser Jatim Gelar Rakorwil

    • calendar_month Sab, 5 Agu 2023
    • visibility 231
    • 0Komentar

    Pasuruan – Banser merupakan kader inti dari Gerakan Pemuda Ansor yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Peran serta Banser dalam segala hal sangat penting. Melihat hal tersebut, Sabtu (5/08/2023) Bertempat di Cafe Latar Ayem Desa Durensewu Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan, Satuan Koordinasi Wilayah (Sarkorwil) Banser Jatim mengadakan Rapat Koordinasi. Rapat koordinasi ini diikuti oleh seluruh […]

  • PR GP Ansor Jumputrejo Sidoarjo Gelar Pembukaan Posko Ramadhan 1445 H di Balai Desa

    PR GP Ansor Jumputrejo Sidoarjo Gelar Pembukaan Posko Ramadhan 1445 H di Balai Desa

    • calendar_month Sen, 11 Mar 2024
    • visibility 175
    • 0Komentar

    Sidoarjo – Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jatim menggelar acara pembukaan Posko Ramadhan 1445 Hijriah di pendopo balai desa setempat, Ahad (10/03/2024). Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Kasatkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Sukodono, Muntholib dalam kesempatan tersebut mengapresiasi atas acara pembukaan Posko Ramadhan yang dilaksanakan rutin setiap tahun oleh […]

  • Ansor Jatim Gagas Lumbung Pangan untuk Perkuat Kedaulatan Pangan Lokal

    Ansor Jatim Gagas Lumbung Pangan untuk Perkuat Kedaulatan Pangan Lokal

    • calendar_month Kam, 19 Des 2024
    • visibility 328
    • 0Komentar

    Bangkalan, Ansor – Ketua PW Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, menegaskan pentingnya peran Gerakan Pemuda Ansor dalam mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur. Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Ansor Bangkalan yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, pada Kamis (19/12). Dalam sambutannya, Ketua PW Ansor Jatim mengungkapkan bahwa […]

  • Kukuhkan Satkorcab, PC GP Ansor Gresik Gelar Apel Banser

    Kukuhkan Satkorcab, PC GP Ansor Gresik Gelar Apel Banser

    • calendar_month Ming, 23 Jan 2022
    • visibility 93
    • 0Komentar

    Gresik – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Gresik menggelar apel bersama dalam rangka pengukuhan struktur Satuan Koordinator Cabang (Satkorcab) Banser Gresik, Ahad (23/01/2022). Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Kapolres Gresik, Kodim 0817 Gresik, Camat Manyar , Wakil Ketua PCNU Gresik, Ketua MWC NU Manyar , Rois Syuriah MWC NU […]

expand_less