Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » GP Ansor Jawa Timur Peringatkan Kader Jauhi Kelompok yang Serang Otoritas Keulamaan NU

GP Ansor Jawa Timur Peringatkan Kader Jauhi Kelompok yang Serang Otoritas Keulamaan NU

  • account_circle BSA Jawa Timur
  • calendar_month Sel, 27 Mei 2025
  • visibility 2.138
  • comment 0 komentar

Oleh: H. Musaffa Safril (Ketua PW GP Ansor Jawa Timur)

Dalam Mukadimah Peraturan Dasar Gerakan Pemuda (GP) Ansor dinyatakan secara tegas bahwa kelahiran dan perjuangan Gerakan Pemuda Ansor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama untuk berkhidmat kepada perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Artinya, eksistensi GP Ansor, berikut dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), bertali-temali bahkan melekat dengan entitas di atasnya: Nahdlatul Ulama.

Secara oganisatoris, GP Ansor dan Banser senantiasai memegang teguh mandat historis untuk menjaga keutuhan bangsa dan martabat ulama, terutama para kiai NU yang menjadi panutan umat. Bagi GP Ansor dan Banser, menjaga kehormatan Nahdlatul Ulama merupakan bagian integral dari upaya menjaga stabilitas sosial dalam dinamika kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. GP Ansor dan Banser bukan sekadar “pasukan” pengamanan bagi Nahdlatul Ulama atau ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. GP Ansor dan Banser adalah penjaga warisan, pemelihara tradisi, dan pengawal para ulama warotsatul anbiya’.

Oleh sebab itu, GP Ansor dan Banser tidak dapat membiarkan para ulama, terlebih pimpinan atau pemegang otoritas tertinggi di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, marwah dan martabatnya dihinakan bahkan dicaci-maki tanpa adab. Sebagaimana beredar video ceramah salah satu ormas Perjuangan Walisongo Indonesia-Laskar Sabilillah (PWI-LS) beberapa waktu lalu yang menyinggung Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Dalam video tersebut, oknum pendakwah dari ormas PWI-LS tersebut menuduh Rais Aam PBNU telah menabrak syariat Islam dan menggiring opini untuk memprovokasi publik. Tentu ini adalah pernyataan yang keji.

Hujatan terhadap sesepuh NU tidak hanya menyalahi etika, melaikan juga keluar dari akhlak keulamaan yang selama ini menjadi standar moral dan tradisi yang dijunjung tinggi oleh para nahdliyyin. Mencintai ulama dan ahlul bait (habaib, syarif, sayyid) merupakan tradisi NU. GP Ansor dan Banser menyadari betul bahwa perbedaan adalah rahmat Allah Swt: ikhtilaf al-aimmah rahmah. Perbedaan pendapat dalam hal-hal yang bersifat furu’ adalah sesuatu yang wajar dan bahkan bisa jadi memberikan bermanfaat lebih bagi umat Islam.

Dalam tradisi ilmiah dan keorganisasian, perbedaan menjadi hal yang biasa. Namun mencaci maki sesepuh, apalagi tokoh sekelas Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar, tidak dapat dibenarkan dan bukan bagian dari tradisi NU.

Provokasi dan tindakan nir-etika ditambah lagi dengan klaim dari ormas PWI-LS yang selama ini masih mengaku-mengaku sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama. Padahal, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah resmi menerbitkan aturan tentang Penegasan Posisi Perangkat Perkumpulan NU yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 3391/PB.01/A.II.10.44/99/01/2025 pada 7 Januari 2025. Dalam Surat Edaran tersebut jelas dan tegas bahwa ormas PWI-LS bukan bagian dari Nahdlatul Ulama dan sanad-nya tidak bersambung (terputus) dengan arah perjuangan Nahdlatul Ulama.

Oleh karena itu, GP Ansor dan Banser yang dalam sejarah pendirinnya bukan semata-mata sebagai organisasi paramiliter, tetapi sebagai manifestasi dari semangat keislaman yang berpijak pada prinsip-prinsip nasionalisme dan tradisi keulamaan. GP Ansor dan Banser bukan milik individu atau kelompok tertentu. Ia adalah alat perjuangan NU untuk menjaga stabilitas umat, keamanan pesantren, dan ketertiban masyarakat dari berbagai ancaman, baik fisik maupun ideologis. Loyalitas GP Ansor dan Banser sejak awal adalah kepada ulama NU, khususnya kepada Rois Am sebagai pemimpin tertinggi dalam struktur keulamaan. Ketika loyalitas itu mulai goyah, maka arah perjuangan GP Asnor dan Banser pun terancam menyimpang.

Saya tadi menyebut, GP Ansor dan Banser bukanlah sekadar pasukan pengamanan. Tugas utamanya adalah menjaga warisan, tradisi, dan pengawal para ulama sebagai Warasatul Anbiya’. Sebab, dalam tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipegang teguh oleh NU, ulama memiliki kedudukan istimewa. Mereka bukan hanya pengajar agama, tetapi penjaga moralitas umat, penuntun arah hidup masyarakat, dan pengawal spiritual bangsa. Maka menjaga ulama adalah bagian dari menjaga agama dan peradaban.

Rois Am PBNU bukan sekadar jabatan struktural, tetapi posisi moral dan spiritual tertinggi dalam struktutal Jam’iyyah NU. Menyerang Rois Am berarti merusak kesatuan umat dan memecah wibawa ulama. GP Ansor dan Banser harus berdiri paling depan dalam menghadapi kelompok-kelompok yang ingin meruntuhkan otoritas keulamaan NU, baik secara fisik, wacana, maupun simbolik.

Keterlibatan kader-kader GP Ansor dan Banser dengan organisasi apapun yang menyerang otoritas keulamaan NU merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah perjuangan. Kader GP Ansor dan Banser harus senantiasai waspada terhadap infiltrasi dan tidak tergoda oleh narasi-narasi keras serta upaya mobilisasi emosi umat yang hanya berujung pada menebar kebencian terutama kepada para ulama. Oleh sebab itu, saya selaku Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menyerukan dan menginstruksikan kepada seluruh kader GP Ansor dan Baser se-Jawa Timur untuk:

1. Kembali ke khittah perjuangan. Kita harus selalu ingat sumpah dan niat awal saat menjadi bagian dari kader GP Ansor dan Banser. Bahwa, setiap langkahmu adalah untuk membela ulama, menjaga pesantren, dan merawat NKRI.

2. Jauhi kelompok yang memecah belah umat seperti PWI-LS. Kader GP Ansor dan Banser tidak perlu terlibat, apalagi fanatik terhadap kelompok yang mencaci maki Rais Aam PBNU. Tak ada perjuangan suci yang lahir dari kedurhakaan terhadap ulama.

3. Rawat tradisi, jaga adab. Kader GP Ansor dan Banser harus menjadi garda terdepan dalam menjaga adab kepada ulama. Kita tidak boleh tergoda oleh narasi keras dan ajakan konfrontatif yang hanya menebar kebencian.

4. Tingkatkan loyalitas kepada NU dan para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. Perkuat kembali ikatan batin dan struktural dengan NU.

5. Tegakkan komando dan disiplin organisasi. Jangan bergerak di luar garis intruksi dan komando organisasi. GP Ansor dan Banser adalah entitas disiplin. Menjunjung tinggi arahan dari pimpinan organisasi serta selalu menjaga kesatuan barisan.

Terakhir, kader GP Ansor dan Banser adalah penjaga warisan para kiai. Jangan biarkan warisan itu direbut atau dihancurkan oleh kelompok yang tak memahami nilai-nilainya. Jalan kita adalah jalan pengabdian, bukan jalan kekuasaan atau ambisi pribadi. Jalan kita adalah jalan para santri, jalan pengikut ulama, bukan jalan para pembangkang yang merasa lebih tahu dari guru-gurunya. Mari kita bersatu kembali, menegakkan komando, dan menjaga marwah ulama NU dengan sepenuh hati.

  • Penulis: BSA Jawa Timur

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sahabat Ikhwan Arief Sosok Kader Ansor di Balik Suksesnya Bangsring Underwater

    Sahabat Ikhwan Arief Sosok Kader Ansor di Balik Suksesnya Bangsring Underwater

    • calendar_month Kam, 4 Nov 2021
    • visibility 63
    • 0Komentar

    Banyuwangi – Kiprah kader Ansor dari Banyuwangi Ikhwan Arief patut menjadi inspirasi bagi pemuda di Jawa Timur khususnya Nahdliyin. Milenial yang kini menjabat sebagai Ketua PC GP Ansor Banyuwangi menjelaskan tentang bagaimana dirinya merintis usaha ekoturisme di ujung timur pulau jawa. Ditemui di tempat wisata yang ia rintis yaitu Bangsring Underwater, kamis (04/11) Ikhwan Arif […]

  • LBH GP Ansor Kota Surabaya Gelar Pengukuhan Pengurus dan Peresmian Kantor

    LBH GP Ansor Kota Surabaya Gelar Pengukuhan Pengurus dan Peresmian Kantor

    • calendar_month Rab, 27 Jul 2022
    • visibility 87
    • 0Komentar

    SURABAYA – Jajaran Pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PC GP Ansor Kota Surabaya resmi dikukuhkan pada Selasa (26/7/2022) malam. Lembaga ini, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terbaik di sisi hukum kepada masyarakat, utamanya warga Nahdliyin. Pengukuhan ini berlangsung sekaligus dengan peresmian Kantor LBH GP Ansor Surabaya yang berada di kawasan Sidosermo, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Tepatnya, […]

  • Peringati Harlah, GP Ansor Dukun Gelar Serangkaian Acara

    Peringati Harlah, GP Ansor Dukun Gelar Serangkaian Acara

    • calendar_month Ming, 25 Apr 2021
    • visibility 88
    • 0Komentar

    GRESIK- Rangkaian kegiatan dalam rangka semarak Harlah Ansor ke 87 tahun 2021 Gerakan pemuda Ansor pimpinan anak cabang kecamatan Dukun (GP Ansor Dukun) menggelar berbagai macam kegiatan, diantaranya : Santunan anak Yatim, pembagian takjil, Terawih bersama, Safari Ramadhan, Buka bersama, pengibaran bendera Ansor Banser MDS RA dan Apel 500 Kader Ansor Banser. Kegiatan tersebut adalah […]

  • Ketua Ansor Jatim Pompa Semangat Kader Melalui Genologi dan Peran Kesejarahan Ansor

    Ketua Ansor Jatim Pompa Semangat Kader Melalui Genologi dan Peran Kesejarahan Ansor

    • calendar_month Jum, 20 Des 2024
    • visibility 255
    • 0Komentar

    Bangkalan, Ansor – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur (Jatim), Musyaffak Safril pompa semangat kader dalam acara PKL di Bangkalan, Kamis (19/12/2024). Melalui materi ke-Ansor-an II (Genologi dan Peran Kesejarahan Ansor), H. Musyaffak Safril menyampaikan Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. Menurutnya, GP […]

  • Ajak Masyarakat Tumbuhkan Solidaritas Sosial, Ansor Suwayuwo Lakukan Gerakan Peduli Semeru

    Ajak Masyarakat Tumbuhkan Solidaritas Sosial, Ansor Suwayuwo Lakukan Gerakan Peduli Semeru

    • calendar_month Sel, 7 Des 2021
    • visibility 73
    • 0Komentar

    Pasuruan – Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo menginisiasi untuk mengadakan kegiatan “Suwayuwo Peduli Korban Semeru” bersama seluruh Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama’ (NU) dan Rumah Zakat Suwayuwo pada hari Senin malam di Desa Suwayuwo (6/12). Kegiatan ini merupakan respon atas bencana alam Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada hari sabtu […]

  • Perdalam Akidah Aswaja, GP Ansor Ranting Cangkringmalang Ngaji Karya Hadratussyaih Hasyim Asyari

    Perdalam Akidah Aswaja, GP Ansor Ranting Cangkringmalang Ngaji Karya Hadratussyaih Hasyim Asyari

    • calendar_month Sab, 17 Apr 2021
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Bangil – Romadhon tahun ini merupakan tahun yang sudah agak senggang dari derasnya virus covid 19. Meskipun begitu, banyak pengajian atau peribadatan yang lain dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pengurus GP Ansor Ranting Cangkringmalang adakan pengajian klasikal seusai Taraweh. Pengajian tersebut diasuh oleh gus Yazid Al Basthomi. Risalah Ahli Sunnah karya Hadratussyaih Hasyim Asyari […]

expand_less