Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Memaknai Satu Barisan Dan Kemandirian GP Ansor

Memaknai Satu Barisan Dan Kemandirian GP Ansor

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Sab, 19 Sep 2020
  • visibility 370
  • comment 6 komentar

Wasid Mansyur
Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Timur

Perhelatan akbar bertajuk Konferensi Besar Ke XXIII Gerakan Pemuda Ansor di gelar di Minahasa Sulawesi Utara mulai 18 hingga 20 September 2020. Perhelatan akbar kaum muda yang lahir dari rahim NU kali ini harus ber-Konbes menyesuaikan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi covid 19. Karenanya, kehadiran peserta sangat terbatas, tidak seperti biasanya yang dihadiri ratusan bahkan hingga ribuan kader seluruh Indonesia.

Namun, tema Konbes Ke XXIII “Ansor Satu Barisan; Menuju Kemandirian Organisasi” tetap menarik untuk direfleksikan dalam konteks khittah gerakan sebagaimana diwariskan oleh para pendirinya, yang nota benenya adalah tokoh-tokoh muda NU. Refleksi dengan mengaitkan kondisi kekinian di satu sisi dan kondisi awal berdirinya GP Ansor di sisi yang berbeda memastikan agar semua gerakan GP Ansor hari ini tidak terputus dari mata rantai ideologis pendirinya.

GP Ansor bukan hanya aset NU sebagai proses kaderisasi dan pelanjut estafet, tapi juga aset bangsa dalam konteks generasi muda yang tetap setia –sejak awal berdirinya– peran dan kontribusinya mengawal dan bergerak meneguhkan semangat ideologis, yakni terus membumikan keislaman dalam kemajemukan dan kebangsaan dalam harmoni.

Hanya saja, tantangan berorganisasi dalam setiap proses berorganisasi semakin besar. Bukan saja harus berkontestasi dengan kelompok lain yang selalu “nyinyir’ dengan peran dan pengabdian GP Ansor bagi bangsa, tapi juga harus terus melakukan koreksi internal di tengah pragmatisme kehidupan –khususnya tarikan kuat politik— yang sering menjerat kemandirian berorganisasi.

Satu Dalam Gerak

Bergerak dalam organisasi GP Ansor adalah pergerakan penuh pengabdian. Bagaimana tidak pengabdian, kader-kader Ansor dan banser banyak ditemukan harus bergerak tengah malam, tak mengenal jam dan tempat. Bahkan sering harus meninggalkan keluarga berhari-hari sekedar dalam rangka memantau dan memantapkan, sekaligus memastikan bahwa proses kaderisasi tetap berjalan dalam spirit juang Aswaja, yang ditafsirkan oleh para kiai-kiai NU (baca: Aswaja al-Nahdliyah).

Berpijak pada tema Konbes, adalah dua hal yang penting menjadi renungan bersama bagi semua kader di seluruh Nusantara. Pertama, prinsip satu barisan. Satu barisan adalah satu komando, yakni gerak satu intruksi dalam ruang pengabdian sehingga tidak ada pergerakan yang terpatah-patah, untuk tidak mengatakan bergerak sendiri-sendiri.

Memang menyatukan semangat satu komando adalah perlu kesadaran dan kebersamaan luar biasa dari semua kader sebab tantangan isu yang dihadapi di berbagai tempat berbeda-beda sehingga perlu disikapi dengan cepat dan strategis, misalnya antara pusat dan wilayah atau antara satu cabang dengan yang lain. Karenanya, koordinasi setiap gerakan menjadi kunci agar apa yang dilakukan dipahami dan dikawal bersama-sama baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Bergerak tidak dalam satu komando akan mudah dipermainkan dan dimanfaatkan pihak lain, terlebih mereka yang sejak awal tidak senang dengan kehadiran GP Ansor. Lebih dari itu, bisa dijadikan media untuk mengadu domba atas semua kader. Karenanya, koodinasi dan mudah bertabayun akan menjadi jalan proses pengabdian tetap dalam bingkai satu komando.

Sementara kedua, kaitan dengan kemandirian. Kemandirian adalah kesadaran bergerak sendiri menentukan gerak, tanpa ada perasaan tersandera oleh pihak-pihak yang tidak ada hubungannya dengan GP. Ansor. Artinya, kemandirian pergerakan dalam konteks mengawal prinsip ideologis tetap saja berada dalam spirit khittah, yang berkoneksi dengan pergerakan ideologis NU sebagai induk organisasi sebab memang sejak awal kelahiran GP Ansor, dengan Bansernya, tidak bisa lepas dari NU sehingga pengawalan ulama atau kiai adalah keniscaraan yang tidak bisa ditawar-tawar sebagai bentuk pengabdian organisasi.

Di samping itu, kemandirian adalah bentuk perlawanan atas pragmatisme sesaat. Artinya, jangan kemudian kepentingan pragmatis jangka pendek, misalnya urusan politik, harus mengorbankan kepentingan besar GP Ansor untuk tetap istiqamah mengabdi pada Ulama, merawat nilai-nilai Aswaja al-Nahdliyah dan istiqamah menjaga NKRI. Selebihnya, kemandirian bisa dilakukan dengan prioritas pada penguatan ekonomi kader mulai pusat, wilayah, dan cabang, dan anak cabang. Memang tidak mudah, tapi perlu dilakukan tanpa henti dan tetap istiqamah.

Akhirnya, selamat berKonbes, semoga melahirkan putusan strategis bagi penguatan internal organisasi GP Ansor, khususnya kaderisasi, sekaligus penguatan pada prinsip pengabdian dalam garis khittah perjuangan para kiai, yakni merawat dan menjaga amaliah Aswaja al-Nadliyah, sekaligus nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai NKRI. Amin…

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • GP Ansor Banyuwangi Latih Kadernya Kuasai Ilmu Pasar Modal dan Saham

    GP Ansor Banyuwangi Latih Kadernya Kuasai Ilmu Pasar Modal dan Saham

    • calendar_month Jum, 14 Nov 2025
    • visibility 125
    • 0Komentar

    BANYUWANGI – Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor BWX / Banyuwangi menggelar Roadshow Literasi Keuangan dan Pasar Modal Syariah di Kantor PC GP Ansor Banyuwangi, Kamis (13/11/2025) malam. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari lembaga keuangan nasional, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan CGS International Sekuritas Indonesia. Acara tersebut turut dihadiri Wakil […]

  • Liga Santri GP Ansor Dukun Resmi Di Tutup Dan Ini Hasilnya

    Liga Santri GP Ansor Dukun Resmi Di Tutup Dan Ini Hasilnya

    • calendar_month Ming, 22 Okt 2023
    • visibility 244
    • 0Komentar

    Gresik – Hampir satu bulan kompetisi liga santri Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Dukun secara resmi di akhiri tadi malam. Liga santri dalam rangka menyongsong Hari Santri Nasional tahun 2023 tersebut diikuti oleh utusan ranting Se Kecamatan Dukun dengan pertandingan Kompetisi Futsal. Pertandingan Liga Santri ini terpusat di Lapangan Futsal Ponpes Bumi Aswaja (Buas) Desa […]

  • Banser Pacitan Siaga Amankan Peringatan 200 Tahun Pondok Tremas

    Banser Pacitan Siaga Amankan Peringatan 200 Tahun Pondok Tremas

    • calendar_month Jum, 22 Des 2023
    • visibility 154
    • 0Komentar

    Pacitan – Sejumlah rangkaian acara Peringatan 200 Tahun Perguruan Islam Pondok Tremas Arjosari Pacitan Jawa Timur telah dimulai sejak hari ini Kamis, 21 Desember 2023 hingga nanti pada puncak acara pada hari Kamis, 28 Desember 2023 Berbagai Alumni dan Wali Santri dari berbagai Daerah dan Wilayah mulai berbondong-bondong nderek hormat ngalap berkah usia 2 Abad […]

  • Penutupan Diklatsar II Ansor Palengaan Pamekasan Penuh Keharuan

    Penutupan Diklatsar II Ansor Palengaan Pamekasan Penuh Keharuan

    • calendar_month Ming, 1 Jun 2025
    • visibility 445
    • 0Komentar

    PAMEKASAN, ANSOR JATIM – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Palengaan Pamekasan sukses menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) II, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Anwar Sumber Sari, Rek-Kerrek. Acara yang berlangsung selama tiga ini, dimulai sejak Jumat (30/5/2025) hingga Ahad (1/6/2025), dengan tema ‘khidmah, Ikhlas Tanpa Batas’, diikuti 47 peserta. Ketua PAC […]

  • Cyber Ansor Jatim : Permadi Arya atau Abu Janda Tak Jelas Asal Usulnya

    Cyber Ansor Jatim : Permadi Arya atau Abu Janda Tak Jelas Asal Usulnya

    • calendar_month Sab, 30 Jan 2021
    • visibility 958
    • 0Komentar

    Ansorjatim, Surabaya – Permadi Arya alias Abu Janda yang dilaporkan bertindak rasis terhadap Natalius Pigai kerap terlihat mengenakan pakaian khas Banser di beberapa kesempatan kini diragukan status aslinya. Secara berturut-turut teguran datang dari PWNU Jawa Timur, PP GP Ansor, Hingga Tokoh sepuh PBNU dan Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Kiai As’ad Said Ali. Menurut Kyai […]

  • Begini Strategi Ansor Bangil Mendidik Milenial Di Hari Valentine’s

    Begini Strategi Ansor Bangil Mendidik Milenial Di Hari Valentine’s

    • calendar_month Ming, 14 Feb 2021
    • visibility 263
    • 0Komentar

    Bangil – Aksi kemanusiaan menjadi pilihan gerakan Pimpinan Cabang GP Ansor Bangil dalam rangka mengimbangi tren anak muda di hari valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari. Tren global yang menjangkit dan hadir dalam kehidupan anak muda di tanah air untuk memperingati hari valentine menjadi perhatian bagi Ketua PC GP Ansor Bangil Gus H. Saad […]

expand_less