Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Memaknai Satu Barisan Dan Kemandirian GP Ansor

Memaknai Satu Barisan Dan Kemandirian GP Ansor

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Sab, 19 Sep 2020
  • visibility 293
  • comment 6 komentar

Wasid Mansyur
Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Timur

Perhelatan akbar bertajuk Konferensi Besar Ke XXIII Gerakan Pemuda Ansor di gelar di Minahasa Sulawesi Utara mulai 18 hingga 20 September 2020. Perhelatan akbar kaum muda yang lahir dari rahim NU kali ini harus ber-Konbes menyesuaikan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi covid 19. Karenanya, kehadiran peserta sangat terbatas, tidak seperti biasanya yang dihadiri ratusan bahkan hingga ribuan kader seluruh Indonesia.

Namun, tema Konbes Ke XXIII “Ansor Satu Barisan; Menuju Kemandirian Organisasi” tetap menarik untuk direfleksikan dalam konteks khittah gerakan sebagaimana diwariskan oleh para pendirinya, yang nota benenya adalah tokoh-tokoh muda NU. Refleksi dengan mengaitkan kondisi kekinian di satu sisi dan kondisi awal berdirinya GP Ansor di sisi yang berbeda memastikan agar semua gerakan GP Ansor hari ini tidak terputus dari mata rantai ideologis pendirinya.

GP Ansor bukan hanya aset NU sebagai proses kaderisasi dan pelanjut estafet, tapi juga aset bangsa dalam konteks generasi muda yang tetap setia –sejak awal berdirinya– peran dan kontribusinya mengawal dan bergerak meneguhkan semangat ideologis, yakni terus membumikan keislaman dalam kemajemukan dan kebangsaan dalam harmoni.

Hanya saja, tantangan berorganisasi dalam setiap proses berorganisasi semakin besar. Bukan saja harus berkontestasi dengan kelompok lain yang selalu “nyinyir’ dengan peran dan pengabdian GP Ansor bagi bangsa, tapi juga harus terus melakukan koreksi internal di tengah pragmatisme kehidupan –khususnya tarikan kuat politik— yang sering menjerat kemandirian berorganisasi.

Satu Dalam Gerak

Bergerak dalam organisasi GP Ansor adalah pergerakan penuh pengabdian. Bagaimana tidak pengabdian, kader-kader Ansor dan banser banyak ditemukan harus bergerak tengah malam, tak mengenal jam dan tempat. Bahkan sering harus meninggalkan keluarga berhari-hari sekedar dalam rangka memantau dan memantapkan, sekaligus memastikan bahwa proses kaderisasi tetap berjalan dalam spirit juang Aswaja, yang ditafsirkan oleh para kiai-kiai NU (baca: Aswaja al-Nahdliyah).

Berpijak pada tema Konbes, adalah dua hal yang penting menjadi renungan bersama bagi semua kader di seluruh Nusantara. Pertama, prinsip satu barisan. Satu barisan adalah satu komando, yakni gerak satu intruksi dalam ruang pengabdian sehingga tidak ada pergerakan yang terpatah-patah, untuk tidak mengatakan bergerak sendiri-sendiri.

Memang menyatukan semangat satu komando adalah perlu kesadaran dan kebersamaan luar biasa dari semua kader sebab tantangan isu yang dihadapi di berbagai tempat berbeda-beda sehingga perlu disikapi dengan cepat dan strategis, misalnya antara pusat dan wilayah atau antara satu cabang dengan yang lain. Karenanya, koordinasi setiap gerakan menjadi kunci agar apa yang dilakukan dipahami dan dikawal bersama-sama baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Bergerak tidak dalam satu komando akan mudah dipermainkan dan dimanfaatkan pihak lain, terlebih mereka yang sejak awal tidak senang dengan kehadiran GP Ansor. Lebih dari itu, bisa dijadikan media untuk mengadu domba atas semua kader. Karenanya, koodinasi dan mudah bertabayun akan menjadi jalan proses pengabdian tetap dalam bingkai satu komando.

Sementara kedua, kaitan dengan kemandirian. Kemandirian adalah kesadaran bergerak sendiri menentukan gerak, tanpa ada perasaan tersandera oleh pihak-pihak yang tidak ada hubungannya dengan GP. Ansor. Artinya, kemandirian pergerakan dalam konteks mengawal prinsip ideologis tetap saja berada dalam spirit khittah, yang berkoneksi dengan pergerakan ideologis NU sebagai induk organisasi sebab memang sejak awal kelahiran GP Ansor, dengan Bansernya, tidak bisa lepas dari NU sehingga pengawalan ulama atau kiai adalah keniscaraan yang tidak bisa ditawar-tawar sebagai bentuk pengabdian organisasi.

Di samping itu, kemandirian adalah bentuk perlawanan atas pragmatisme sesaat. Artinya, jangan kemudian kepentingan pragmatis jangka pendek, misalnya urusan politik, harus mengorbankan kepentingan besar GP Ansor untuk tetap istiqamah mengabdi pada Ulama, merawat nilai-nilai Aswaja al-Nahdliyah dan istiqamah menjaga NKRI. Selebihnya, kemandirian bisa dilakukan dengan prioritas pada penguatan ekonomi kader mulai pusat, wilayah, dan cabang, dan anak cabang. Memang tidak mudah, tapi perlu dilakukan tanpa henti dan tetap istiqamah.

Akhirnya, selamat berKonbes, semoga melahirkan putusan strategis bagi penguatan internal organisasi GP Ansor, khususnya kaderisasi, sekaligus penguatan pada prinsip pengabdian dalam garis khittah perjuangan para kiai, yakni merawat dan menjaga amaliah Aswaja al-Nadliyah, sekaligus nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai NKRI. Amin…

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Fikroh Nahdliyah Karya KH. Achmad Siddiq Menjadi Tema Besar Halaqoh NU Lakpesdam NU Kota Pasuruan

    Fikroh Nahdliyah Karya KH. Achmad Siddiq Menjadi Tema Besar Halaqoh NU Lakpesdam NU Kota Pasuruan

    • calendar_month Ming, 28 Feb 2021
    • visibility 116
    • 0Komentar

    ansorjatim, Pasuruan – Rangkaian Harlah NU ke 98 yang dilakukan oleh PCNU Kota Pasuruan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan. Gerakan sosial, penguatan Ke NU-an serta forum strategis Halaqoh NU menjadi beberapa program unggulan dalam moment Harlah NU tahun ini. Seperti yang dilakukan oleh Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Pasuruan pada […]

  • PAC GP Ansor Palengaan Pamekasan Resmi Dilantik, dan Melaksanakan Diklatsar II

    PAC GP Ansor Palengaan Pamekasan Resmi Dilantik, dan Melaksanakan Diklatsar II

    • calendar_month Jum, 30 Mei 2025
    • visibility 291
    • 0Komentar

    Pamekasan, Ansor Jatim – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Palengaan periode 2025-2027 resmi dilantik, di Pondok Pesantren Al-Anwar Sumber Sari, Rek-Kerrek Pamekasan, sekaligus melaksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) II Banser. Jumat (30/5/2025). Pada kegiatan tersebut, hadir Ketua PCNU Pamekasan, Ketua MWCNU Palengaan, Perwakilan PW Ansor Jatim, PC GP Ansor Pamekasan, pengasuh […]

  • Akibat Pandemi Covid, Ansor Jatim Berharap Klepon Jadi Alternatif UMKM

    Akibat Pandemi Covid, Ansor Jatim Berharap Klepon Jadi Alternatif UMKM

    • calendar_month Sel, 18 Agu 2020
    • visibility 173
    • 0Komentar

    Surabaya – Kue klepon beberapa pekan lalu sempat menjadi sorotan media sosial maupun media arus utama. Hal tersebut karena muncul gambar bahwa klepon termasuk kudapan tidak islami. Bahkan klepon tidak islami menjadi perbincangan utama di Twitter, Intagram hingga Facebook. Berbagai pro-kontra pun bermunculan, menanggapi gambar tersebut. Sebagian pihak berbagi resep dan pelatihan pembuatan agar klepon […]

  • Gus Syafiq

    Ansor Jatim Tegas Wajib Pukul Balik Gerakan “Nabok Nyilih Tangan” pendemo di PBNU

    • calendar_month Ming, 4 Agu 2024
    • visibility 152
    • 0Komentar

    Ansorjatim – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur H Syafiq Syauqi satu kata dan satu komando dengan Ketua Umum (Ketum) GP Ansor H Addin Jauharuddin. Menurut Gus Syafiq, Ansor sebagai kekuatan kinetik NU akan berada di garde terdepan membela kehormatan ulama dan PBNU secara institusional.”Kita satu komando, gebuk dan pukul mundur […]

  • Ketua PW GP Ansor Jatim Sebut Rencana Deklarasi IKA GP Ansor Sebagai Gerakan Tidak Produktif dan Tidak Konstruktif

    Ketua PW GP Ansor Jatim Sebut Rencana Deklarasi IKA GP Ansor Sebagai Gerakan Tidak Produktif dan Tidak Konstruktif

    • calendar_month Rab, 15 Jun 2022
    • visibility 117
    • 0Komentar

    Surabaya – Beredarnya broadcst undangan deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor (IKA GP Ansor) yang dalam informasi tersebut akan dilangsungkan di surabaya, telah membuat banyak pihak bersuara. Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur melalui Ketuanya Gus Syafiq Syauqi meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat gerakan diluar sistem organisasi GP Ansor, Rabu (15/06/2022). Dalam pernyataannya, […]

  • Sambut Ramadhan, PAC GP Ansor Bangil Ajak Kader dan Masyarakat Bersihkan Masjid

    Sambut Ramadhan, PAC GP Ansor Bangil Ajak Kader dan Masyarakat Bersihkan Masjid

    • calendar_month Sen, 28 Mar 2022
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Bangil – PAC GP Ansor Bangil melakukan kegiatan Resik-resik Masjid di wilayah Dusun Blawi Desa Masangan, Masjid Al Hidayah menjadi tempat yang dipilih untuk di bersihkan, Minggu (27-03-2022). Hal ini rutin pada waktu menjelang bulan suci Ramadhan, hal yang demikian ini patut sangat diacungi jempol serta mendapatkan apresiasi positif dari ta’mir masjid dan warga sekitar. […]

expand_less