Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Mutiara Langka Dari Ujung Pulau Madura

Mutiara Langka Dari Ujung Pulau Madura

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Sen, 21 Sep 2020
  • visibility 316
  • comment 0 komentar

Saat catatan ini di tulis, saya baru saja menghatamkan ” Manarul Wafa ” sebuah kitab “Biografi” yang menceritakan sejarah hidup sang penulis sendiri. Orang yang pertama kali membaca kitab ini mungkin akan menyangka bahwa Mushonnif-nya adalah seorang ulama dari Mesir, Yaman, Saudi atau negara-negara Arab lainnya. Tapi siapa sangka, kitab yang ditulis sangat baik dengan balaghah tingkat tinggi ini adalah karya seorang Kiai dari Sumenep, kota paling ujung di pulau Madura. Beliau masih hidup sampai saat ini, bahkan usianya masih tergolong muda.

Adalah KH. Thoifur Ali Wafa, seorang Alim Produktif yang sampai sekarang berhasil menulis lebih dari 40 karya kitab berbahasa Arab. Beliau bahkan sudah mulai mengarang kitab sebelum menginjak usia baligh, kala itu beliau menadhomkan kitab Jurumiah meski belum sempat menyelesaikannya.

Kitab beliau “Manarul Wafa” sangat recomended sekali untuk dibaca para santri. Disitu beliau menceritakan perjalanan hidupnya, pengalamannya dalam menuntut ilmu, bagaimana beliau sempat kehilangan semangat untuk mondok setelah ditinggal wafat ayahnya, bagaimana beliau berjalan menempuh jarak 6 km tiap harinya ketika mengaji kepada Syaikh Ismail Zain dan Syaikh Abdullah Dardum di tanah suci Mekkah, dan masih banyak kisah dan pengalaman inspiratif lainnya.

Kh. Thoifur adalah salah satu murid kesayangan Syaikh Ismail Zain, beliau bahkan pernah dipercaya menjadi skretaris pribadi Syaikh Ismail selama bertahun-tahun. Saking Sayangnya Syaikh Ismail pada Kiai Thoifur, Beliau seringkali berpesan kepada muridnya itu :

” aku ingin engkau disini bersamaku sampai aku mati.. “

Puncaknya adalah ketika suatu hari Ibunda Kiai Thoifur memintanya untuk pulang dan mengurus pesantren di rumahnya. Kiai Thoifur berada ditengah gelombang dilema yang sangat besar. Disatu sisi Sang guru yang sangat ia hormati keberatan jika ia pulang ke tanah air, di sisi lain sang ibunda yang tinggal sendiri di rumahnya memintanya untuk pulang, ibunya bahkan jauh-jauh datang ke Mekkah dengan tujuan memintakan izin untuk anaknya kepada Syaikh Ismail.

Akhirnya Syaikh Ismail tak bisa menolak, pagi hari dimana Kiai Thoifur akan kembali ke tanah air, Syaikh Ismail memanggil Kiai Thoifur. Mata Syaikh Ismail terlihat merah, beliau lantas berkata kepada sang murid yang duduk menunduk dihadapannya :

” Wahai anakku, tadi malam aku tidak bisa tidur karena memikirkan kepulanganmu. Mengapa kau ingin pulang ? Apa ada yang kurang dari diriku ? Engkau tinggal disini lebih baik daripada engkau tinggal di rumahmu..disini ada Zamzam, Masjidil Haram dan Ka’bah. Anakku.. Jika engkau pulang untuk mengajar para pelajar di rumahmu, bukankah disini engkau juga mengajar murid-murid ? Ayahmu telah meninggal, maka akulah ayahmu, akulah orang tuamu.. “

Mendengar itu Kiai Thoifur tak bisa menahan air matanya, ia tak henti-hentinya menangis. Bahkan di pagi itu, diperjalanan menuju rumahnya di Misfalah, beliau masih saja menangis ketika membeli sesuatu di sebuah toko. Tentu saja penjaga toko heran melihat ada orang beli sambil nangis-nangis.

Syaikh Ismail akhirnya memberi restu untuk kepulangan Kiai Thoifur, dalam kertas Ijazah yang beliau berikan, Syaikh Ismail menulis :

” Amma Ba’du. Sesungguhnya anakku, muridku, orang dekatku, Al-Ustadz Al-Allamah Thoifur Bin Syaikh Ali Wafa telah belajar kepadaku dalam waktu yang lama. Dia adalah seorang yang tulus dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Dia adalah “keajaiban” diantara teman-temannya dengan indahnya akhlak dan budi pekertinya… “

Jujur saya merinding membaca tulisan ijazah dari Syaikh Ismail itu, benar-benar sebuah pengakuan berkelas dari seorang guru untuk murid kesayangannya..

” U’juubah Nadiroh ” keajaiban yang langka, begitu Syaikh Ismail menyebutnya. Kiai Thoifur memang bagaikan mutiara langka, jarang sekali ada ulama nusantara di zaman ini yang bisa seproduktif beliau, memiliki puluhan karangan dalam berbagai fan ilmu. Beliau -mungkin- adalah segelintir dari ulama Indonesia yang memiliki karangan Alfiah. Beliau memiliki karangan seribu nadhom dalam bidang Tarikh yang beliau namakan Alfiah Ibnu Ali Wafa.

Beliau juga mempunyai karangan kitab Al-Misan Al-lashif Syarah dari Al-Matnu Assyarif. Kitab Matan Fiqih karya Syaikhona Kholil Bangkalan yang hanya beberapa lembar itu berhasil beliau Syarahi lebih dari seribu Halaman. ! Hebatnya lagi, Taqridhz(kata pengantar) kitab itu beliau dapatkan langsung dari Mbah Kholil Bangkalan dalam sebuah mimpi.. !

5 hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk sowan kepada Kiai Thoifur di kediamannya di desa Ambunten. Kala itu saya mengkonfirmasi mengenai Foto Syaikhona Kholil yang saya dapatkan dari salah satu kiai sepuh Bangkalan yang konon sumbernya adalah dari Kiai Thoifur. Saya juga meminta Ijazah dan sanad kitab-kitab karya beliau. Beliau lalu memberi saya hadiah kitab “Firdaus An-Naim” , kitab tafsir karya beliau yang dicetak sebanyak 6 jilid itu. Saya lalu “menculik” Ra Muhammad putra beliau yang juga termasuk keponakan saya (istri Kiai Thoifur adalah putri Kh. Abdullah Schal Bangkalan) dan mengajaknya ke toko kitab pesantren untuk memberi saya karya-karya abahnya yang lain.. Tentunya Balasy alias cuma-cuma. Hehe.

Kiai Thoifur menunjukkan kepada kita, bahwa dengan kemauan tinggi dan perjuangan tanpa henti, siapapun bisa menulis dan berkarya. Bahwa dalam menulis kitab-kitab dengan kualitas tinggi, ulama-ulama kita juga tak kalah hebatnya dari ulama-ulama dari berbagai negeri.

Berharap Semoga kelak masih banyak yang akan mengikuti jejak-luhur dan tindak-lampah beliau..

كياهي طيفور علي وفا أطال الله عمره و بقاءه و متعنا بعلومه في الدارين آمين ..

  • Ismael Amin Kholil .
  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ansor Banser Probolinggo Kerja Bakti Kerahkan Kader di Banjir Bandang Dringu

    Ansor Banser Probolinggo Kerja Bakti Kerahkan Kader di Banjir Bandang Dringu

    • calendar_month Sen, 11 Mar 2024
    • visibility 212
    • 0Komentar

    Probolinggo – Puluhan pemuda kader Gerakan Pemuda Ansor dari berbagai kecamatan menuju perkampungan dua Desa di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo bersihkan lumpur dan pasir sisa banjir bandang di sepanjang jalan mendapat apresiasi dari warga dan tokoh masyarakat. Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo, Gus H. Misbahul Munir mengatakan, puluhan pemuda yang tergabung dalam Ansor dan […]

  • MDS RA PC GP Ansor Gresik Resmi Dikukuhkan

    MDS RA PC GP Ansor Gresik Resmi Dikukuhkan

    • calendar_month Sen, 25 Okt 2021
    • visibility 124
    • 0Komentar

    Gresik – Bertempat Di Aula Ponpes Ihyaul Ulum Dukun sekitar 70 pengurus Majelis Dzikir Shalawat( MDS RA) Rijalul Ansor Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Gresik secara resmi hari ini dikukuhkan. Pengukuhan tersebut merupakan bagian ikhtiar bersama dalam rangka risalah dakwah dan menjaga akidah Ahlussunah waljamaah Annahdliyah dan inilah inti dari pengukuhan Pengurus MDS RA cabang […]

  • Gus Aos Nahkoda Baru PAC GP Ansor Dukun 2022-2024 Secara Aklamasi

    Gus Aos Nahkoda Baru PAC GP Ansor Dukun 2022-2024 Secara Aklamasi

    • calendar_month Sen, 14 Nov 2022
    • visibility 130
    • 0Komentar

    Gresik – Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Dukun, Gresik, telah usai digelar pada hari ini, Ahad (13/11/2022). Bertempat di Lembaga pendidikan (LP) Maarif NU Desa Sawo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Hasilnya Sahabat Gus Ahmad Badrussyarof, atau akrab Gus Aos, didaulat secara aklamasi sebagai Ketua PAC GP Ansor Dukun […]

  • Tanggap Bencana, Ansor Banser Pakal Surabaya Donasikan Bantuan Ke Masyarakat Musibah Erupsi Semeru

    Tanggap Bencana, Ansor Banser Pakal Surabaya Donasikan Bantuan Ke Masyarakat Musibah Erupsi Semeru

    • calendar_month Rab, 8 Des 2021
    • visibility 83
    • 0Komentar

    ansorjatim, Lumajang – Akibat Erupsi Gunung Semeru yang mengakibatkan puluhan warga meninggal dan ribuan masyarakat mengungsi di kabupaten lumajang Jawa Timur menggugah hati Sahabat – sahabat Banser dan Ansor di Kecamatan Pakal Surabaya Sesuai intruksi Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya kepada Pimpinan Anak Cabang (PAC) sampai Pimpinan Ranting (PR) untuk membantu […]

  • Hamdan Suhaemi: GP Ansor Banten Ada di Garda Terdepan Lawan Paham yang Merongrong Ideologi Negara

    Hamdan Suhaemi: GP Ansor Banten Ada di Garda Terdepan Lawan Paham yang Merongrong Ideologi Negara

    • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
    • visibility 285
    • 8Komentar

    Serang- Wakil Ketua Ansor Banten Hamdan Suhaemi memprediksi terdapat beberapa titik di Kabupaten Serang berpotensi radikalisme Ia menjelaskan paham radikalisme merupakan ancaman serius harus diperangi oleh setiap warga negara, khusus organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Serang. “Memang ada beberapa titik dari kecamatan yang ada di Kabupaten Serang itu, terutama di daerah Pontang, Kragilan, Cikande dan Ciruas. […]

  • Lancar dan Inovatif, Gus Syafiq Apresiasi Kepemimpinan Gus Men Dalam Pelayanan Haji 2024

    Lancar dan Inovatif, Gus Syafiq Apresiasi Kepemimpinan Gus Men Dalam Pelayanan Haji 2024

    • calendar_month Rab, 26 Jun 2024
    • visibility 198
    • 0Komentar

    Surabaya – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M berjalan dengan baik dan lancar. Dalam kepemimpinan yang kuat dan amanah, Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman telah sukses smemastikan semua rangkaian ibadah haji berjalan lancar. Menag Yaqut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia atas sejumlah inovasi […]

expand_less