Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Mutiara Langka Dari Ujung Pulau Madura

Mutiara Langka Dari Ujung Pulau Madura

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Sen, 21 Sep 2020
  • visibility 354
  • comment 0 komentar

Saat catatan ini di tulis, saya baru saja menghatamkan ” Manarul Wafa ” sebuah kitab “Biografi” yang menceritakan sejarah hidup sang penulis sendiri. Orang yang pertama kali membaca kitab ini mungkin akan menyangka bahwa Mushonnif-nya adalah seorang ulama dari Mesir, Yaman, Saudi atau negara-negara Arab lainnya. Tapi siapa sangka, kitab yang ditulis sangat baik dengan balaghah tingkat tinggi ini adalah karya seorang Kiai dari Sumenep, kota paling ujung di pulau Madura. Beliau masih hidup sampai saat ini, bahkan usianya masih tergolong muda.

Adalah KH. Thoifur Ali Wafa, seorang Alim Produktif yang sampai sekarang berhasil menulis lebih dari 40 karya kitab berbahasa Arab. Beliau bahkan sudah mulai mengarang kitab sebelum menginjak usia baligh, kala itu beliau menadhomkan kitab Jurumiah meski belum sempat menyelesaikannya.

Kitab beliau “Manarul Wafa” sangat recomended sekali untuk dibaca para santri. Disitu beliau menceritakan perjalanan hidupnya, pengalamannya dalam menuntut ilmu, bagaimana beliau sempat kehilangan semangat untuk mondok setelah ditinggal wafat ayahnya, bagaimana beliau berjalan menempuh jarak 6 km tiap harinya ketika mengaji kepada Syaikh Ismail Zain dan Syaikh Abdullah Dardum di tanah suci Mekkah, dan masih banyak kisah dan pengalaman inspiratif lainnya.

Kh. Thoifur adalah salah satu murid kesayangan Syaikh Ismail Zain, beliau bahkan pernah dipercaya menjadi skretaris pribadi Syaikh Ismail selama bertahun-tahun. Saking Sayangnya Syaikh Ismail pada Kiai Thoifur, Beliau seringkali berpesan kepada muridnya itu :

” aku ingin engkau disini bersamaku sampai aku mati.. “

Puncaknya adalah ketika suatu hari Ibunda Kiai Thoifur memintanya untuk pulang dan mengurus pesantren di rumahnya. Kiai Thoifur berada ditengah gelombang dilema yang sangat besar. Disatu sisi Sang guru yang sangat ia hormati keberatan jika ia pulang ke tanah air, di sisi lain sang ibunda yang tinggal sendiri di rumahnya memintanya untuk pulang, ibunya bahkan jauh-jauh datang ke Mekkah dengan tujuan memintakan izin untuk anaknya kepada Syaikh Ismail.

Akhirnya Syaikh Ismail tak bisa menolak, pagi hari dimana Kiai Thoifur akan kembali ke tanah air, Syaikh Ismail memanggil Kiai Thoifur. Mata Syaikh Ismail terlihat merah, beliau lantas berkata kepada sang murid yang duduk menunduk dihadapannya :

” Wahai anakku, tadi malam aku tidak bisa tidur karena memikirkan kepulanganmu. Mengapa kau ingin pulang ? Apa ada yang kurang dari diriku ? Engkau tinggal disini lebih baik daripada engkau tinggal di rumahmu..disini ada Zamzam, Masjidil Haram dan Ka’bah. Anakku.. Jika engkau pulang untuk mengajar para pelajar di rumahmu, bukankah disini engkau juga mengajar murid-murid ? Ayahmu telah meninggal, maka akulah ayahmu, akulah orang tuamu.. “

Mendengar itu Kiai Thoifur tak bisa menahan air matanya, ia tak henti-hentinya menangis. Bahkan di pagi itu, diperjalanan menuju rumahnya di Misfalah, beliau masih saja menangis ketika membeli sesuatu di sebuah toko. Tentu saja penjaga toko heran melihat ada orang beli sambil nangis-nangis.

Syaikh Ismail akhirnya memberi restu untuk kepulangan Kiai Thoifur, dalam kertas Ijazah yang beliau berikan, Syaikh Ismail menulis :

” Amma Ba’du. Sesungguhnya anakku, muridku, orang dekatku, Al-Ustadz Al-Allamah Thoifur Bin Syaikh Ali Wafa telah belajar kepadaku dalam waktu yang lama. Dia adalah seorang yang tulus dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Dia adalah “keajaiban” diantara teman-temannya dengan indahnya akhlak dan budi pekertinya… “

Jujur saya merinding membaca tulisan ijazah dari Syaikh Ismail itu, benar-benar sebuah pengakuan berkelas dari seorang guru untuk murid kesayangannya..

” U’juubah Nadiroh ” keajaiban yang langka, begitu Syaikh Ismail menyebutnya. Kiai Thoifur memang bagaikan mutiara langka, jarang sekali ada ulama nusantara di zaman ini yang bisa seproduktif beliau, memiliki puluhan karangan dalam berbagai fan ilmu. Beliau -mungkin- adalah segelintir dari ulama Indonesia yang memiliki karangan Alfiah. Beliau memiliki karangan seribu nadhom dalam bidang Tarikh yang beliau namakan Alfiah Ibnu Ali Wafa.

Beliau juga mempunyai karangan kitab Al-Misan Al-lashif Syarah dari Al-Matnu Assyarif. Kitab Matan Fiqih karya Syaikhona Kholil Bangkalan yang hanya beberapa lembar itu berhasil beliau Syarahi lebih dari seribu Halaman. ! Hebatnya lagi, Taqridhz(kata pengantar) kitab itu beliau dapatkan langsung dari Mbah Kholil Bangkalan dalam sebuah mimpi.. !

5 hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk sowan kepada Kiai Thoifur di kediamannya di desa Ambunten. Kala itu saya mengkonfirmasi mengenai Foto Syaikhona Kholil yang saya dapatkan dari salah satu kiai sepuh Bangkalan yang konon sumbernya adalah dari Kiai Thoifur. Saya juga meminta Ijazah dan sanad kitab-kitab karya beliau. Beliau lalu memberi saya hadiah kitab “Firdaus An-Naim” , kitab tafsir karya beliau yang dicetak sebanyak 6 jilid itu. Saya lalu “menculik” Ra Muhammad putra beliau yang juga termasuk keponakan saya (istri Kiai Thoifur adalah putri Kh. Abdullah Schal Bangkalan) dan mengajaknya ke toko kitab pesantren untuk memberi saya karya-karya abahnya yang lain.. Tentunya Balasy alias cuma-cuma. Hehe.

Kiai Thoifur menunjukkan kepada kita, bahwa dengan kemauan tinggi dan perjuangan tanpa henti, siapapun bisa menulis dan berkarya. Bahwa dalam menulis kitab-kitab dengan kualitas tinggi, ulama-ulama kita juga tak kalah hebatnya dari ulama-ulama dari berbagai negeri.

Berharap Semoga kelak masih banyak yang akan mengikuti jejak-luhur dan tindak-lampah beliau..

كياهي طيفور علي وفا أطال الله عمره و بقاءه و متعنا بعلومه في الدارين آمين ..

  • Ismael Amin Kholil .
  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Cara Ansor Gresik Mengenang Aksi Heroik Sahabat Banser Riyanto

    Cara Ansor Gresik Mengenang Aksi Heroik Sahabat Banser Riyanto

    • calendar_month Kam, 24 Des 2020
    • visibility 224
    • 0Komentar

    Gresik – Aksi yang dilakukan oleh sahabat Riyanto salah satu anggota Banser Kabupaten Mojokerto dalam menyelamatkan Jamaah misa Natal di gereja Haezer Eben Mojokerto jatim pada tanggal 24 Desember 2000.Patut diapresiasi sepanjang masa khususnya untuk sahabat Ansor Banser. Dengan penuh sigap dan trengginas Sahabat Riyanto memegang Bom yang akan meledak didalam Gereja heazer Eben tersebut. […]

  • Launching Takjil Jalanan PAC GP Anshor Palang

    Launching Takjil Jalanan PAC GP Anshor Palang

    • calendar_month Sab, 17 Apr 2021
    • visibility 147
    • 0Komentar

    Tuban – Bulan suci Ramadan adalah bulan dimana manusia berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala. Begitu pula yang dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Palang dalam memperingati bulan yang penuh ampunan ini. Dikupas dalam acara Launching bagi takjil PAC GP Ansor Palang ikut serta berbagi makanan dan minuman kepada masyarakat yang membutuhkan […]

  • Rijalul Ansor Nganjuk Adakan Pertemuam Kader Alumni Dirosah

    Rijalul Ansor Nganjuk Adakan Pertemuam Kader Alumni Dirosah

    • calendar_month Ming, 23 Jan 2022
    • visibility 124
    • 0Komentar

    Pimpinan Cabang (PC) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Nganjuk menggelar silaturahim Kader Alumni Dirosah dan Pembacaan Maulid Simtuddurror. Kegiatan dilaksanakan di Pondok Pesantren Baabus Salam Jabon, Desa Drenges Kecamatan Kertosono, Ahad (23/01/2022).. Ketua PC MDS Rjalul Ansor Nganjuk, Agus Nasih Basthomi mengatakan, kegiatan itu merupakan sarana mempererat tali persaudaraan sesama kader dan pemantapan […]

  • Sambut Satu Abad NU, Ansor Jatim Berangkatkan Umroh Kader Ansor dengan 3 Pesawat Charter ke Tanah Suci.

    Sambut Satu Abad NU, Ansor Jatim Berangkatkan Umroh Kader Ansor dengan 3 Pesawat Charter ke Tanah Suci.

    • calendar_month Ming, 22 Jan 2023
    • visibility 157
    • 0Komentar

    Surabaya – Sambut moment puncak perayaan satu abad Nahdlatul Ulama, PW GP Ansor Jawa Timur untuk kali pertama dalam sejarah mengadakan agenda besar Umroh Bareng Kader Ansor Jatim. Sebanyak 3 pesawat  dengan total 1300 peserta jamaah umroh di charter dan dipenuhi oleh Kader Ansor jawa timur beserta keluarga dan para muhibbinnya dengan mengambil titik berangkat […]

  • Konsolidasi Ramadhan PC GP Ansor Magetan Hadirkan Gus Aun

    Konsolidasi Ramadhan PC GP Ansor Magetan Hadirkan Gus Aun

    • calendar_month Sen, 18 Apr 2022
    • visibility 240
    • 0Komentar

    Magetan – Bertepatan dengan 14 Ramadhan 1443 H, Ketua PAC GP Ansor Kawedanan, Sahabat Zainal Faizin, Kasatkoryon Sahabat Agus Mansyur, Ketua RA Sahabat Ibnu Qoyyim Al-Jauzi, menghadiri kegiatan PC GP Ansor Magetan beserta dengan PAC GP Ansor Se-Magetan, yakni mengadakan Buka Bersama dan Konsolidasi Organisasi (16/04/2022). Pada kesempatan ini, Ketua PC GP Ansor Magetan Sahabat […]

  • PW GP Ansor dan Bulog Jatim Bersinergi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

    PW GP Ansor dan Bulog Jatim Bersinergi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

    • calendar_month Rab, 5 Nov 2025
    • visibility 210
    • 0Komentar

    Surabaya, Ansor Jatim – PW GP Ansor Jawa Timur melangsungkan pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Bulog Jatim, di Kantor Bulog Jatim, Surabaya, Selasa (4/11/2025). Dalam agenda itu keduanya membahas penguatan kerja sama antara GP Ansor dan Bulog, khususnya dalam implementasi program Rumah Pangan Kita (RPK) di Jatim. Ketua PW GP Ansor Jatim H. Musaffa Safril […]

expand_less