Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Mutiara Langka Dari Ujung Pulau Madura

Mutiara Langka Dari Ujung Pulau Madura

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Sen, 21 Sep 2020
  • visibility 283
  • comment 0 komentar

Saat catatan ini di tulis, saya baru saja menghatamkan ” Manarul Wafa ” sebuah kitab “Biografi” yang menceritakan sejarah hidup sang penulis sendiri. Orang yang pertama kali membaca kitab ini mungkin akan menyangka bahwa Mushonnif-nya adalah seorang ulama dari Mesir, Yaman, Saudi atau negara-negara Arab lainnya. Tapi siapa sangka, kitab yang ditulis sangat baik dengan balaghah tingkat tinggi ini adalah karya seorang Kiai dari Sumenep, kota paling ujung di pulau Madura. Beliau masih hidup sampai saat ini, bahkan usianya masih tergolong muda.

Adalah KH. Thoifur Ali Wafa, seorang Alim Produktif yang sampai sekarang berhasil menulis lebih dari 40 karya kitab berbahasa Arab. Beliau bahkan sudah mulai mengarang kitab sebelum menginjak usia baligh, kala itu beliau menadhomkan kitab Jurumiah meski belum sempat menyelesaikannya.

Kitab beliau “Manarul Wafa” sangat recomended sekali untuk dibaca para santri. Disitu beliau menceritakan perjalanan hidupnya, pengalamannya dalam menuntut ilmu, bagaimana beliau sempat kehilangan semangat untuk mondok setelah ditinggal wafat ayahnya, bagaimana beliau berjalan menempuh jarak 6 km tiap harinya ketika mengaji kepada Syaikh Ismail Zain dan Syaikh Abdullah Dardum di tanah suci Mekkah, dan masih banyak kisah dan pengalaman inspiratif lainnya.

Kh. Thoifur adalah salah satu murid kesayangan Syaikh Ismail Zain, beliau bahkan pernah dipercaya menjadi skretaris pribadi Syaikh Ismail selama bertahun-tahun. Saking Sayangnya Syaikh Ismail pada Kiai Thoifur, Beliau seringkali berpesan kepada muridnya itu :

” aku ingin engkau disini bersamaku sampai aku mati.. “

Puncaknya adalah ketika suatu hari Ibunda Kiai Thoifur memintanya untuk pulang dan mengurus pesantren di rumahnya. Kiai Thoifur berada ditengah gelombang dilema yang sangat besar. Disatu sisi Sang guru yang sangat ia hormati keberatan jika ia pulang ke tanah air, di sisi lain sang ibunda yang tinggal sendiri di rumahnya memintanya untuk pulang, ibunya bahkan jauh-jauh datang ke Mekkah dengan tujuan memintakan izin untuk anaknya kepada Syaikh Ismail.

Akhirnya Syaikh Ismail tak bisa menolak, pagi hari dimana Kiai Thoifur akan kembali ke tanah air, Syaikh Ismail memanggil Kiai Thoifur. Mata Syaikh Ismail terlihat merah, beliau lantas berkata kepada sang murid yang duduk menunduk dihadapannya :

” Wahai anakku, tadi malam aku tidak bisa tidur karena memikirkan kepulanganmu. Mengapa kau ingin pulang ? Apa ada yang kurang dari diriku ? Engkau tinggal disini lebih baik daripada engkau tinggal di rumahmu..disini ada Zamzam, Masjidil Haram dan Ka’bah. Anakku.. Jika engkau pulang untuk mengajar para pelajar di rumahmu, bukankah disini engkau juga mengajar murid-murid ? Ayahmu telah meninggal, maka akulah ayahmu, akulah orang tuamu.. “

Mendengar itu Kiai Thoifur tak bisa menahan air matanya, ia tak henti-hentinya menangis. Bahkan di pagi itu, diperjalanan menuju rumahnya di Misfalah, beliau masih saja menangis ketika membeli sesuatu di sebuah toko. Tentu saja penjaga toko heran melihat ada orang beli sambil nangis-nangis.

Syaikh Ismail akhirnya memberi restu untuk kepulangan Kiai Thoifur, dalam kertas Ijazah yang beliau berikan, Syaikh Ismail menulis :

” Amma Ba’du. Sesungguhnya anakku, muridku, orang dekatku, Al-Ustadz Al-Allamah Thoifur Bin Syaikh Ali Wafa telah belajar kepadaku dalam waktu yang lama. Dia adalah seorang yang tulus dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Dia adalah “keajaiban” diantara teman-temannya dengan indahnya akhlak dan budi pekertinya… “

Jujur saya merinding membaca tulisan ijazah dari Syaikh Ismail itu, benar-benar sebuah pengakuan berkelas dari seorang guru untuk murid kesayangannya..

” U’juubah Nadiroh ” keajaiban yang langka, begitu Syaikh Ismail menyebutnya. Kiai Thoifur memang bagaikan mutiara langka, jarang sekali ada ulama nusantara di zaman ini yang bisa seproduktif beliau, memiliki puluhan karangan dalam berbagai fan ilmu. Beliau -mungkin- adalah segelintir dari ulama Indonesia yang memiliki karangan Alfiah. Beliau memiliki karangan seribu nadhom dalam bidang Tarikh yang beliau namakan Alfiah Ibnu Ali Wafa.

Beliau juga mempunyai karangan kitab Al-Misan Al-lashif Syarah dari Al-Matnu Assyarif. Kitab Matan Fiqih karya Syaikhona Kholil Bangkalan yang hanya beberapa lembar itu berhasil beliau Syarahi lebih dari seribu Halaman. ! Hebatnya lagi, Taqridhz(kata pengantar) kitab itu beliau dapatkan langsung dari Mbah Kholil Bangkalan dalam sebuah mimpi.. !

5 hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk sowan kepada Kiai Thoifur di kediamannya di desa Ambunten. Kala itu saya mengkonfirmasi mengenai Foto Syaikhona Kholil yang saya dapatkan dari salah satu kiai sepuh Bangkalan yang konon sumbernya adalah dari Kiai Thoifur. Saya juga meminta Ijazah dan sanad kitab-kitab karya beliau. Beliau lalu memberi saya hadiah kitab “Firdaus An-Naim” , kitab tafsir karya beliau yang dicetak sebanyak 6 jilid itu. Saya lalu “menculik” Ra Muhammad putra beliau yang juga termasuk keponakan saya (istri Kiai Thoifur adalah putri Kh. Abdullah Schal Bangkalan) dan mengajaknya ke toko kitab pesantren untuk memberi saya karya-karya abahnya yang lain.. Tentunya Balasy alias cuma-cuma. Hehe.

Kiai Thoifur menunjukkan kepada kita, bahwa dengan kemauan tinggi dan perjuangan tanpa henti, siapapun bisa menulis dan berkarya. Bahwa dalam menulis kitab-kitab dengan kualitas tinggi, ulama-ulama kita juga tak kalah hebatnya dari ulama-ulama dari berbagai negeri.

Berharap Semoga kelak masih banyak yang akan mengikuti jejak-luhur dan tindak-lampah beliau..

كياهي طيفور علي وفا أطال الله عمره و بقاءه و متعنا بعلومه في الدارين آمين ..

  • Ismael Amin Kholil .
  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pra Harlah Ansor Ke-90, Ansor Probolinggo bagikan 999 Paket Sembako

    Pra Harlah Ansor Ke-90, Ansor Probolinggo bagikan 999 Paket Sembako

    • calendar_month Sel, 9 Apr 2024
    • visibility 109
    • 0Komentar

    Probolinggo – Bersama Bantuan Amil Zakat Nasional (Baznas), Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabuoaten Probolinggo menyalurkan 999 Paket zakat fitrah kepada masyarakat. Penyaluran zakat fitrah yang berlangsung di Desa Laweyan Kaecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo pada Selasa 9/4/2024. Di Hadiri langsung ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Sahabat H. Misbahul Munir bersama ketua PAC […]

  • LBH PW GP Ansor Jawa Timur 2024-2028: Mempertanyakan Rencana Kebijakan Kenaikan Pajak 12%

    LBH PW GP Ansor Jawa Timur 2024-2028: Mempertanyakan Rencana Kebijakan Kenaikan Pajak 12%

    • calendar_month Rab, 25 Des 2024
    • visibility 325
    • 0Komentar

    Surabaya, Lembaga Bantuan Hukum Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (LBH PW Ansor) Jawa Timur, Periode 2024-2028, mengadakan acara Ta’aruf dan Orientasi Peta Jalan LBH Ansor di gedung graha Ansor lantai 3, Selasa, (24/12/2024). Sebagai kepengurusan yang baru terbentuk, acara ta’ruf dihadiri oleh para pengurus, anggota, dan berbagai elemen masyarakat yang siap memperkuat peran LBH PW […]

  • Cetak Kader Militan, GP Ansor Driyorejo Gelar PKD

    Cetak Kader Militan, GP Ansor Driyorejo Gelar PKD

    • calendar_month Sab, 6 Feb 2021
    • visibility 196
    • 0Komentar

    Gresik – Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP ANSOR) Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, menggelar kaderisasi formal pelatihan kepemimpinan dasar (PKD) angkatan XII di Ponpes Al Furqon Desa Wedoroanom Kecamatan Driyorejo kabupaten Gresik. PKD GP Ansor Driyorejo mengusung tema “Mencetak kader Militan Untuk meneguhkan Akidah Ahlussunah Waljamaah Annahdliyah Demi Keutuhan NKRI Yang Bermartabat” dilaksanakan […]

  • Ansor Jatim Gelar Diskusi Geopolitik ‘Semalam di Jogja” bersama Dr. Muhammad Najib Azka

    Ansor Jatim Gelar Diskusi Geopolitik ‘Semalam di Jogja” bersama Dr. Muhammad Najib Azka

    • calendar_month Sab, 9 Mar 2024
    • visibility 102
    • 0Komentar

    Yogyakarta – Agenda tour religi bertajuk “Peta Jalan Spiritual Ansor Jatim” yang dilakukan oleh pengurus harian PW GP Ansor Jawa Timur selain mengunjungi sejumlah makam auliya dan pejuang islam menjadi lebih berwarna dengan agenda diskusi ‘semalam di Jogja’. Perjalanan spiritual bagi Ansor Jatim haruslah diselaraskan dengan penguatan kapasitas intelektual. Pesan itulah kemudian yang ingin disampaikan […]

  • MDS RA PC GP Ansor Gresik Resmi Dikukuhkan

    MDS RA PC GP Ansor Gresik Resmi Dikukuhkan

    • calendar_month Sen, 25 Okt 2021
    • visibility 96
    • 0Komentar

    Gresik – Bertempat Di Aula Ponpes Ihyaul Ulum Dukun sekitar 70 pengurus Majelis Dzikir Shalawat( MDS RA) Rijalul Ansor Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Gresik secara resmi hari ini dikukuhkan. Pengukuhan tersebut merupakan bagian ikhtiar bersama dalam rangka risalah dakwah dan menjaga akidah Ahlussunah waljamaah Annahdliyah dan inilah inti dari pengukuhan Pengurus MDS RA cabang […]

  • Launching Takjil Jalanan PAC GP Anshor Palang

    Launching Takjil Jalanan PAC GP Anshor Palang

    • calendar_month Sab, 17 Apr 2021
    • visibility 108
    • 0Komentar

    Tuban – Bulan suci Ramadan adalah bulan dimana manusia berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala. Begitu pula yang dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Palang dalam memperingati bulan yang penuh ampunan ini. Dikupas dalam acara Launching bagi takjil PAC GP Ansor Palang ikut serta berbagi makanan dan minuman kepada masyarakat yang membutuhkan […]

expand_less