Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Santri Nekat Indonesia Kuat

Santri Nekat Indonesia Kuat

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Kam, 22 Okt 2020
  • visibility 261
  • comment 1 komentar

Oleh : H.M. Syafiq Syauqi, Lc

(Ketua PW GP Ansor Jawa Timur)

Spirit Hari Santri yang setiap 22 Oktober dirayakan dengan beragam seremoni dan upacara khidmat di pesantren-pesantren tidak hanya menjadi momentum refleksi aksi perlawanan fisik santri melawan penjajah semata, melainkan harus dibaca sebagai satu keberanian sikap dimana santri telah terikat secara intelektual dan emosional dengan republik ini.

Ijtihad Ulama yang dalam tekanan agresi militer belanda periode 1945 memperjelas status pijakan keislaman hukum mati syahid membela tanah air dari penjajahan sekutu itu menunjukkan bahwa spirit keislaman santri merupakan spirit keislaman yang mengurat nadi di bumi Nusantara

Jika kita tilik pada masa awal republik, tak terhitung jumlahnya tokoh-tokoh santri yang menjadi lokomotif di pelbagai bidang, dari tokoh sipil hingga militer, dari sumbangsih pemikiran sampai sumbangsih Darah dan nyawa.

Meminjam istilah yang digunakan Nurcholis Madjid dalam bilik-bilik pesantren, bahwa semiotika santri itu merujuk pada dua entitas sejarah masa lampau yakni Sastri dan Cantrik yang bermakna melek huruf juga pembelajar sejati diambil dari istilah Sansakerta sampai jawa lama. Artinya pijakan santri selain asah fikiran yang istiqamah juga tindak laku yang tawadhu setia mengikuti guru kemanapaun ia melangkah. Apabila satu guru menabalkan hati serta jiwanya di jalan perjuangan maka jutaan santri siap mengikuti langkah sang guru, entah berikhtiar secara intelektual ataupun mati syahid di medan juang.

Langkah Hadratusyaikh Hasyim As’ari dalam menginisiasi pembentukan laskar hizbullah pada 4 Desember 1944 akan dibaca sebagai tonggak perlawanan kaum santri, pun juga demikian dengan Resolusi jihad 22 Oktober 1945 seturut arahan seorang Rois Akbar Nahdlatul Ulama maka disambut dengan gemuruh ketakwaan santri untuk jihad fi sabilillah di medan laga

Di masa yang jauh lebih lampau Raden Mas Antawirya atau yang dijuluki Pangeran Diponegoro telah memipin Perang Jawa sepanjang tahun 1825 sampai 1830.

Pada aras peran pemikiran tentu kita ingat sumbangsih Hos Tjokroaminoto seorang mentor ideologis dari bung karno yang membentuk organisasi massa terbesar pada awal perjuangan republik yakni Sarekat Islam, juga Peran Tokoh Muda Nahdlatul Ulama kyai Wahid Hasyim yang menjadi jangkar pemersatu antara kelompok islam dan kelompok nasionalis dalam perumusan pancasila hingga muncul Frasa ‘Ketuhanan Yang maha esa’ sebagai kompromi kelompok islam atas kemajemukan agama di Republik ini, juga sepak terjang figur semacam Agus Salim yang menjadi diplomat terdepan indonesia pada lingkar-lingkar pertemuan penting dalam persetujuan dunia internasional atas nasib kemerdekaan Republik.

Catatan ini menunjukkan bahwa sumbangsih kaum santri tidak terbatas pada perjuangan fisik belaka melainkan juga sumbangsih fikiran dan intelektual

Tradisi inilah yang mengantarkan figur santri intelektual seperti Gus Dur muncul kepermukaan pasca periode panjang pemerintahan Otoriter Orba, Santri dapat menjadi orang nomor satu republik. Pun pula bagaimana begawan fiqh Senior seperti kyai makruf amien dapat tampil di panggung politik hingga menjadi wakil presiden. Hal ini kembali menunjukkan bahwa Bersantri ialah satu nafas lelaku pengabdian, entah dimanapun di tempatkan ia akan menjadi medan menebar rahmah

Di Jawa Timur sendiri, yang merupakan kantong perjuangan para santri, ketauladanan mengabdi pada republik oleh guru-guru sepuh itu banyak pula diikuti para santri-santri muda. Santri muda yang kemudian mewakafkan jiwanya menjadi pelayan publik, sebut saja Santri macam Thoriqul Haq bupati Lumajang, Irsyad Yusuf Bupati Pasuruan, Badrut Tamam Bupati Pamekasan Hingga ibu khofifah Indar Parawansa gubernur Jawa Timur, semua pelayan publik ini alhamdulillah berlatar santri dan semoga mencantrik (mentauladani) sikap-sikap guru serta kyai pendahulu yang menterjemahkan amanah perjuangan sebagai medan menebar rahmah sebaik mungkin.

Namun patut menjadi refleksi bersama tentang satu karakter santri yang kini sudah mulai langka, pergi seiring dengan berpulangnya para ulama sepuh kita.

Karakter ‘nekad’ santri yang tidak mau tunduk pada fakta atau realitas menjadi sesuatu yang harus kembali dihidupkan. Terlebih membaca realitas keislaman dan keindonesiaan yang masih menempatkan santri sebagai sub ordinat dalam leading sector policy di negri para wali.

Dalam menghidupkan karakter ‘Nekad’ setidaknya penulis mengajak untuk merenungi dawuh dari Gus Dur di hari Santri, “Dalam berjuang kita tidak boleh tunduk pada fakta, leluhur kita besar karena mampu menemukan fakta baru”

Sebagai Penutup Refleksi hari santri 2020 ini mari kita para santri turut menterjemahkan prinsip Fikir, prinsip dzikir, dan prinsip amal yang telah poro kyai tauladankan sejak lama. Agar dalam menghadapi tantangan di hari depan, santri tetap muncul sebagai lokomotif yang berada di garis depan berkhidmat untuk Republik ini.

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • Hadiri PKD 3 PAC GP Ansor Gadingrejo, Gus Didit : Ibarat Api Unggun Kaderisasi adalah Kayunya

    Hadiri PKD 3 PAC GP Ansor Gadingrejo, Gus Didit : Ibarat Api Unggun Kaderisasi adalah Kayunya

    • calendar_month Ming, 19 Jan 2025
    • account_circle BSA Jawa Timur
    • visibility 107
    • 0Komentar

    Pasuruan Kota, Ansor Jatim – PKD (Pelatihan Kepemimpinan Dasar) Ansor merupakan salah satu syarat administrasi untuk menjadi pengurus Ansor. Kaderisasi yang dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan diharapkan dapat membuat organisasi Ansor berjalan dengan baik. Kegiatan PKD PAC GP Ansor Gadingrejo masuk periode ke 3 dan mengusung tema “Satu Barisan Satu Cita” diikuti oleh 28 peserta […]

  • Konferancab PAC GP Ansor Gresik, Lahirkan Pemimpin Baru!

    Konferancab PAC GP Ansor Gresik, Lahirkan Pemimpin Baru!

    • calendar_month Ming, 14 Feb 2021
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 98
    • 0Komentar

    Ansorjatim, Gresik – Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Gerakan Pemuda Ansor Pimpinan Anak Cabang Gresik, Minggu (14/2/2021) di Aula MINU Tratee Puteri Gresik, berlangsung lancar dan sukses. Ahmad Rahman Budiman, M.Pd terpilih secara aklamasi untuk memimpin PAC GP Ansor Gresik melanjutkan kepemimpinan Sahabat Bachtiar Syuhri yang akrab dipanggil Sahabat Erik. Selama ini PAC GP Ansor Gresik […]

  • Buka Agenda PKLsus, LBH Ansor Jatim Tegas Deklarasikan “99 Pengacara Bela Kyai”

    Buka Agenda PKLsus, LBH Ansor Jatim Tegas Deklarasikan “99 Pengacara Bela Kyai”

    • calendar_month Ming, 7 Jul 2024
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 88
    • 0Komentar

    Tuban – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PW GP Ansor Jawa Timur melakukan akselerasi program guna penguatan ideologi dan strategi dengan menyelenggarakan Pelatihan Kepimpinan Lanjutan (PKL) Khusus untuk Advocat Ansor yang berlangsung mulai tanggal 05-07 Juli 2024. Menariknya, dalam opening ceremony PKL Khusus Kader Ansor yang mempunyai latar belakang profesional sebagai advocat itu diawali dengan sikap […]

  • PAC GP Ansor Tanah Merah Santuni Anak Yatim dan Dhuafa

    PAC GP Ansor Tanah Merah Santuni Anak Yatim dan Dhuafa

    • calendar_month Jum, 7 Mei 2021
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Ansorjatim, Bangkalan – Jum’at, 07 Mei 2021, Pac. GP Ansor Tanah Merah mendistribusikan 100 sembako kepada para Anak Yatim dan Dhuafa di 3 Desa, Dlambah Selatan, Tlomar, dan Desa Mrecah. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pac. GP Ansor Tanah Merah dalam rangka “Harlah GP Ansor ke-87.” Selain itu, kegiatan ini merupakan salah satu dari bentuk kepedulian […]

  • Tanggap Bencana, Ansor Banser Pakal Surabaya Donasikan Bantuan Ke Masyarakat Musibah Erupsi Semeru

    Tanggap Bencana, Ansor Banser Pakal Surabaya Donasikan Bantuan Ke Masyarakat Musibah Erupsi Semeru

    • calendar_month Rab, 8 Des 2021
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 26
    • 0Komentar

    ansorjatim, Lumajang – Akibat Erupsi Gunung Semeru yang mengakibatkan puluhan warga meninggal dan ribuan masyarakat mengungsi di kabupaten lumajang Jawa Timur menggugah hati Sahabat – sahabat Banser dan Ansor di Kecamatan Pakal Surabaya Sesuai intruksi Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya kepada Pimpinan Anak Cabang (PAC) sampai Pimpinan Ranting (PR) untuk membantu […]

  • Resmi, Muktamar ke 34 NU Berlangsung 23-25 Desember 2021

    Resmi, Muktamar ke 34 NU Berlangsung 23-25 Desember 2021

    • calendar_month Sel, 7 Des 2021
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 77
    • 0Komentar

    Jakarta – Rapat pleno PBNU yang dihadiri oleh Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar dan Ketua Umum Tandfidziyah PBNU KH. Said Aqil Siraj akhirnya menyepakati keputusan penting yang ditunggu oleh Nahdliyin dan masyarakat. Keputusan penting yang ditunggu publik tentang jadwal pelaksanaan muktamar akhirnya terjawab. Melalui konferensi press ikhbar pelaksanaan muktamar NU ke 34 pada selasa […]

expand_less