Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Santri Nekat Indonesia Kuat

Santri Nekat Indonesia Kuat

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Kam, 22 Okt 2020
  • visibility 387
  • comment 1 komentar

Oleh : H.M. Syafiq Syauqi, Lc

(Ketua PW GP Ansor Jawa Timur)

Spirit Hari Santri yang setiap 22 Oktober dirayakan dengan beragam seremoni dan upacara khidmat di pesantren-pesantren tidak hanya menjadi momentum refleksi aksi perlawanan fisik santri melawan penjajah semata, melainkan harus dibaca sebagai satu keberanian sikap dimana santri telah terikat secara intelektual dan emosional dengan republik ini.

Ijtihad Ulama yang dalam tekanan agresi militer belanda periode 1945 memperjelas status pijakan keislaman hukum mati syahid membela tanah air dari penjajahan sekutu itu menunjukkan bahwa spirit keislaman santri merupakan spirit keislaman yang mengurat nadi di bumi Nusantara

Jika kita tilik pada masa awal republik, tak terhitung jumlahnya tokoh-tokoh santri yang menjadi lokomotif di pelbagai bidang, dari tokoh sipil hingga militer, dari sumbangsih pemikiran sampai sumbangsih Darah dan nyawa.

Meminjam istilah yang digunakan Nurcholis Madjid dalam bilik-bilik pesantren, bahwa semiotika santri itu merujuk pada dua entitas sejarah masa lampau yakni Sastri dan Cantrik yang bermakna melek huruf juga pembelajar sejati diambil dari istilah Sansakerta sampai jawa lama. Artinya pijakan santri selain asah fikiran yang istiqamah juga tindak laku yang tawadhu setia mengikuti guru kemanapaun ia melangkah. Apabila satu guru menabalkan hati serta jiwanya di jalan perjuangan maka jutaan santri siap mengikuti langkah sang guru, entah berikhtiar secara intelektual ataupun mati syahid di medan juang.

Langkah Hadratusyaikh Hasyim As’ari dalam menginisiasi pembentukan laskar hizbullah pada 4 Desember 1944 akan dibaca sebagai tonggak perlawanan kaum santri, pun juga demikian dengan Resolusi jihad 22 Oktober 1945 seturut arahan seorang Rois Akbar Nahdlatul Ulama maka disambut dengan gemuruh ketakwaan santri untuk jihad fi sabilillah di medan laga

Di masa yang jauh lebih lampau Raden Mas Antawirya atau yang dijuluki Pangeran Diponegoro telah memipin Perang Jawa sepanjang tahun 1825 sampai 1830.

Pada aras peran pemikiran tentu kita ingat sumbangsih Hos Tjokroaminoto seorang mentor ideologis dari bung karno yang membentuk organisasi massa terbesar pada awal perjuangan republik yakni Sarekat Islam, juga Peran Tokoh Muda Nahdlatul Ulama kyai Wahid Hasyim yang menjadi jangkar pemersatu antara kelompok islam dan kelompok nasionalis dalam perumusan pancasila hingga muncul Frasa ‘Ketuhanan Yang maha esa’ sebagai kompromi kelompok islam atas kemajemukan agama di Republik ini, juga sepak terjang figur semacam Agus Salim yang menjadi diplomat terdepan indonesia pada lingkar-lingkar pertemuan penting dalam persetujuan dunia internasional atas nasib kemerdekaan Republik.

Catatan ini menunjukkan bahwa sumbangsih kaum santri tidak terbatas pada perjuangan fisik belaka melainkan juga sumbangsih fikiran dan intelektual

Tradisi inilah yang mengantarkan figur santri intelektual seperti Gus Dur muncul kepermukaan pasca periode panjang pemerintahan Otoriter Orba, Santri dapat menjadi orang nomor satu republik. Pun pula bagaimana begawan fiqh Senior seperti kyai makruf amien dapat tampil di panggung politik hingga menjadi wakil presiden. Hal ini kembali menunjukkan bahwa Bersantri ialah satu nafas lelaku pengabdian, entah dimanapun di tempatkan ia akan menjadi medan menebar rahmah

Di Jawa Timur sendiri, yang merupakan kantong perjuangan para santri, ketauladanan mengabdi pada republik oleh guru-guru sepuh itu banyak pula diikuti para santri-santri muda. Santri muda yang kemudian mewakafkan jiwanya menjadi pelayan publik, sebut saja Santri macam Thoriqul Haq bupati Lumajang, Irsyad Yusuf Bupati Pasuruan, Badrut Tamam Bupati Pamekasan Hingga ibu khofifah Indar Parawansa gubernur Jawa Timur, semua pelayan publik ini alhamdulillah berlatar santri dan semoga mencantrik (mentauladani) sikap-sikap guru serta kyai pendahulu yang menterjemahkan amanah perjuangan sebagai medan menebar rahmah sebaik mungkin.

Namun patut menjadi refleksi bersama tentang satu karakter santri yang kini sudah mulai langka, pergi seiring dengan berpulangnya para ulama sepuh kita.

Karakter ‘nekad’ santri yang tidak mau tunduk pada fakta atau realitas menjadi sesuatu yang harus kembali dihidupkan. Terlebih membaca realitas keislaman dan keindonesiaan yang masih menempatkan santri sebagai sub ordinat dalam leading sector policy di negri para wali.

Dalam menghidupkan karakter ‘Nekad’ setidaknya penulis mengajak untuk merenungi dawuh dari Gus Dur di hari Santri, “Dalam berjuang kita tidak boleh tunduk pada fakta, leluhur kita besar karena mampu menemukan fakta baru”

Sebagai Penutup Refleksi hari santri 2020 ini mari kita para santri turut menterjemahkan prinsip Fikir, prinsip dzikir, dan prinsip amal yang telah poro kyai tauladankan sejak lama. Agar dalam menghadapi tantangan di hari depan, santri tetap muncul sebagai lokomotif yang berada di garis depan berkhidmat untuk Republik ini.

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • 99 Posko Pengamanan Jelang Idul Fitri Diresmikan PC GP Ansor Sidoarjo

    99 Posko Pengamanan Jelang Idul Fitri Diresmikan PC GP Ansor Sidoarjo

    • calendar_month Sab, 6 Apr 2024
    • visibility 111
    • 0Komentar

    Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo mendirikan 99 posko untuk membantu pengamanan selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 2024. Puluhan posko dibuka selama Ramadan hingga H+3 Hari Raya Idulfitri 2024 dan tersebar di 18 Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Sidoarjo. “Posko ini kami dirikan untuk membantu keamanan masyarakat di bulan Ramadan ini […]

  • GP Ansor Driyorejo Adakan MDS Rijalul Ansor Dengan Virtual.

    GP Ansor Driyorejo Adakan MDS Rijalul Ansor Dengan Virtual.

    • calendar_month Sab, 16 Jan 2021
    • visibility 228
    • 0Komentar

    Gresik – Masa pandemi Covid 19 adalah masa Pembatasan aktivitas Masyarakat. Hal ini menjadi perhatian kita bersama. Dalam rangka untuk membatasi penyebaran pandemi covid 19. Dan kita selalu harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan M3 Memakai masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak. Hal ini tidak mengurangi Semangat dan khidmah gerakan pemuda Ansor PAC Driyorejo […]

  • Gus Hamid: Target Kita Kaum Pemuda

    Gus Hamid: Target Kita Kaum Pemuda

    • calendar_month Jum, 7 Nov 2025
    • visibility 135
    • 0Komentar

    Ansor Pamekasan Gelar PKD Dirosah Ula dan Pengukuhan MDS Pengurus Rijalul Ansor Pamekasan, Ansor Jatim – PC GP Ansor Kabupaten Pamekasan, menggelar Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Dasar dan Dirosah Ula sekaligus Pengukuhan PC MDS Rijalul Ansor Pamekasan, Jumat (7/11/2025). Pelatihan itu berlangsung selama tiga hari mulai dari tujuh sampai 9 November 2025 di PP Nurud Dholam […]

  • Bendahara Ansor Jatim Turun Langsung Advokasi 89 Jamaah Terlantar Di Juanda

    Bendahara Ansor Jatim Turun Langsung Advokasi 89 Jamaah Terlantar Di Juanda

    • calendar_month Sab, 7 Okt 2023
    • visibility 157
    • 0Komentar

    Surabaya – Respon sigap dilakukan oleh CHA Tour Travel yang dipunggawai oleh Bendahara PW GP Ansor Jawa Timur H. Muhibbin Billah kala mendapat telpon langsung dari ProPAM TNI AL di Bandara Juanda, Jumat (06/10/2023). Pihak PAM Bandara Juanda mengambil langkah inisiatif menghubungi PW GP Ansor Jawa Timur kala mendapatkan situasi tragis dimana terdapat banyak jamaah […]

  • Prosesi Pelantikan PAC GP Ansor Geger Masa Khidmat 2020-2022

    PAC GP Ansor Geger Bangkalan Resmi Dilantik

    • calendar_month Sen, 21 Des 2020
    • visibility 328
    • 2Komentar

    Ansorjatim, Bangkalan – Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Geger Mada Khidmat 2020-2022 resmi dilantik oleh PC GP Ansor Kabupaten Bangkalan, Ahad (20/12/2020). Sebanyak 45 pengrus PAC Terdiri dari Badan Pengurus Harian dan Departemen diambil sumpah jabatannya oleh Ketua PC GP Ansor Bangkalan, KH. Hasani Zubair, S.IP, M.KP. Badrun Chotib, S.H selaku Ketua PAC […]

  • Sahabat Ikhwan Arief Sosok Kader Ansor di Balik Suksesnya Bangsring Underwater

    Sahabat Ikhwan Arief Sosok Kader Ansor di Balik Suksesnya Bangsring Underwater

    • calendar_month Kam, 4 Nov 2021
    • visibility 152
    • 0Komentar

    Banyuwangi – Kiprah kader Ansor dari Banyuwangi Ikhwan Arief patut menjadi inspirasi bagi pemuda di Jawa Timur khususnya Nahdliyin. Milenial yang kini menjabat sebagai Ketua PC GP Ansor Banyuwangi menjelaskan tentang bagaimana dirinya merintis usaha ekoturisme di ujung timur pulau jawa. Ditemui di tempat wisata yang ia rintis yaitu Bangsring Underwater, kamis (04/11) Ikhwan Arif […]

expand_less