Breaking News
light_mode
Trending Tags
Maaf, tidak ditemukan tags pada periode waktu yang ditentukan.
Beranda » Opini » Kongres GP Ansor, Mindset Maritim, dan Collective Genius

Kongres GP Ansor, Mindset Maritim, dan Collective Genius

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Sab, 3 Feb 2024
  • visibility 174
  • comment 0 komentar

Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia, membuat inovasi. Pertama dalam sejarah, organisasi yang merupakan Badan Otonom (Banom) dari Nahdlatul Ulama’ (NU) ini menggelar kongres di laut menggunakan Kapal Pelni KM Kelud, jum’at (2/1/2024).

Sekitar 1.700 kader akan berkongres di atas kapal, yang akan dimulai dari Tanjung Priok, Jakarta, dan akan berakhir di Tanjung Emas, Semarang. Total kapal ini akan menempuh samudera kurang lebih 210 naval miles. Rute ini tentu bukan rute primadona saat ini, terlebih sudah ada tol lintas jawa yang kini menjadi primadona.

Berkongres di atas kapal, memang sekilas terkesan sederhana dari sebuah inovasi ini. Tapi, hemat penulis, hal kreatif ini patut diapresiasi, terlebih ada makna yang mendalam dari kongres tidak lumrah ini.

Di lautan lepas, nenek moyang kita pernah jaya. Nenek moyang kita biasa disebut sebagai pelaut ulung, penghempas samudera, tapi atas itu semua, kita tidak pernah melupakan daratan dan udara. Apalagi, wali songo, penyebar Islam di tanah jawa juga menggunakan kapal laut untuk sarana dakwah. Mungkin karena inilah, wali songo banyak muncul di pesisir laut utara jawa.

Nusantara mempunyai sejarah maritim yang panjang. Kehidupan maritim kita, sudah dimulai sejak zaman pra sejarah hingga massa kini. Kerajaan seperti kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, memiliki kehidupan maritime yang maju. Bahkan, Majapahit disebut menguasai sebagai besar wilayah maritim di Asia Tenggara pada abad ke-14 dan ke-15.

Dengan kongres di laut ini, diharapkan bisa menjadi pengingat soal pentingnya mindset kita sebagai negara maritim. Di tengah pembangunan infrastruktur yang luar biasa besarnya, kita tidak boleh “memunggungi” laut. Kita harus tetap menghadap ke laut, dengan menjadikan kebijakan maritim sebagai salah satu mindset kemajuan bangsa ini.

Laut mempunyai kekayaan ekonomi yang luar biasa. Karena inilah, ada istilah ekonomi kelautan atau marine ekonomi. Setidaknya ada sembilan kekayaan laut, yang ketika di eksploitasi, tidak akan berkurang. Sembilan kekayaan itu adalah perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, sumber daya migas dan mineral, rumput laut, transportasi laut, keindahan pantai, taman laut, hingga pertahanan laut. Kekayaan laut ini perlu dimaksimalkan melalui kebijakan-kebijakan strategis oleh pemerintah. Terlebih, Indonesia mempunyai 17 ribu pulau dengan panjang garis pantai 180 ribu kilometer. Pulau-pulau ini harus dipikirkan konektivitas antar pulau, serta bagaimana garis pantai yang begitu panjang, bisa produktif dan bergeliat menjadi pusat ekonomi baru.

Dengan adanya kongres di laut ini, GP Ansor bisa menjadi mortir pengingat tentang pentingnya mindset terhadap kebijakan-kebijakan maritim. Terlebih, dalam debat calon presiden sebelumnya, kita belum pernah mendengar soal visi besar maritim calon pemimpin kita.

Selain soal filosofi laut, juga terdapat filosofi gunung kelud (nama kapal yang digunakan berkongres), yang bisa kita jadikan pelajaran soal langkah gerak GP Ansor dan Indonesia ke depan. Di Gunung Kelud yang berada di Kediri, mempunyai kisah legenda soal dua orang raja dan janji dewi kalisuci.

Syahdan, gunung kelud memiliki cerita tentang seorang perempuan cantik bernama Dewi Kilisuci, anak dari Jenggolo Manik. Dewi Kilisuci memiliki kedudukan sebagai putri mahkota Kerajaan Jenggala, kala itu. Ia dilamar oleh dua orang raja. Namun, raja tersebut bukan berwujud manusia seutuhnya, satu pelamar berkepala lembu yang bernama Raja Lembu Suro dan satu lagi yang berkepala kerbau, bernama Raja Mahesa Suro.

Dewi Kilisuci ingin menolak lamaran tersebut. Namun, ia ingin memberikan tantangan kepada dua raja itu. Ia pun membuat sayembara yang tidak mampu dilakukan manusia biasa, yaitu berupa tantangan membuat sumur di atas puncak Gunung Kelud. Ada dua jenis sumur yang harus dibuat, satu sumur berbau amis dan satu sumur lagi sumur berbau wangi. Pembuatan sumur harus selesai dalam satu malam sebelum ayam berkokok.

Dengan kesaktiannya, Mahesa Suro dan Lembu Suro menyanggupi sayembara tersebut. Setelah bekerja semalam suntuk, keduanya berhasil memenangkan sayembara tersebut. Namun Dewi kalisuci belum mau diperistri. Ia mengajukan satu permintaan lagi. Kali ini permintaan sang putri adalah kedua raja harus memastikan bahwa kedua sumur itu benar-benar berbau amis dan wangi. Caranya, mereka berdua harus masuk ke dalam sumur. Mahesa Suro dan Lembu Suro pun mengikuti permintaan Dewi Kilisuci, keduanya masuk ke dalam sumur yang sangat dalam yang dibikin sendiri. Lalu, Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit untuk menimbun sumur dengan batu.

Akhirnya, dua raja tidak terselamatkan di atas Gunung Kelud. Sebelum mati, Lembu Suro bersumpah sempat bersumpah dalam bahasa Jawa. “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping. Yoiku, Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi kedung”.

Artinya, ya orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi daratan, dan Tulungagung akan menjadi danau. Masyarakat setempat mempercayai legenda itu. Sebagai tolak bala, penduduk di lereng Gunung Kelud memberikan sesaji yang disebut Larung Sesaji setiap 23 bulan suro.

Pesan Moral Legenda Gunung Kelud Setiap keputusan yang diambil harus dipikirkann terlebih dahulu, jangan sampai menyesal di kemudian hari. Begitu juga dengan kongres GP Ansor ini, penulis berharap kebijakan-kebijakan strategis bisa dipikirkan terlebih dahulu, jangan sampai gegabah sehingga merugikan organisasi.

Collective Genius

Sebagai organisasi pemuda yang sangat besar, penulis beraharap nantinya kepengurusan di bawah Ketua Umum yang baru, yang akan menggantikan Gus Yaqut Cholil Qoumas, bisa menerapkan collective genius atau kegeniusan kolektif (bersama-sama).

Dalam salah satu artikelnya di Harvard Bussines Review, tiga penulis kenamaan yakni Linda A Hill, Greg Brandeau, dan Emily Truelove menyebutkan bahwa pemimpin yang sukses menelurkan inovasi-inovasi keren, adalah kepemimpinan yang tidak satu arah. Melainkan pemimpin yang menjadi dirigen, terhadap tumbuh kembangnya inovasi di organisasi tersebut.

Karena inilah, jika GP Ansor ingin konsisten menjadi organisasi kepemudaan yang relevan terhadap perkembangan zaman, maka diperlukan kejeniusan kolektif yang diciptakan. Bagaimana orang-orang terbaik, bekerja dalam satu kesatuan untuk tujuan organisasi, bukan bekerja sendiri-sendiri, untuk tujuan diri sendiri. Inilah yang disebut kejeniusan kolektif.

Dengan kejeniusan kolektif, penulis yakin GP Ansor bisa mengarungi abad kedua Nahdlatul Ulama’ dengan lebih hebat lagi. Tentu saja, GP Ansor tidak hendak membangun sumur sebagaimana cerita rakyat di Gunung Kelud, tapi GP Ansor hendak membangun peradaban untuk kemajuan umat manusia. Selamat berkongres, organisasiku. Seribu rintangan, patah semua.

Mahdi Kherid*
*Penulis adalah wakil ketua GP Ansor Jawa Timur dan Kapala Badan Cyber Ansor Jatim.

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • PW MDS Rijalul Ansor Jatim Gelar Malam Nisfu Sya’ban di Masjid Bir Ali AJBS Surabaya

    PW MDS Rijalul Ansor Jatim Gelar Malam Nisfu Sya’ban di Masjid Bir Ali AJBS Surabaya

    • calendar_month Ming, 28 Mar 2021
    • visibility 85
    • 0Komentar

    Ansorjatim, Surabaya – Pimpinan Wilayah Mejelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Jawa Timur menggelar peringatan Isro’ Mi’roj dan malam Nisfu Sya’ban pada hari Ahad di Masjid Bir Ali AJBS Kota Surabaya (28/3). Menurut Sekretaris PW MDS Rijalul Ansor Jatim Gus Fathul Anjab mengatakan, acara tersebut diselenggarakan dengan melaksanakan amaliyah malam Nisfu Sya’ban. “Yakni membaca Surat […]

  • Pelantikan PR GP Ansor Cangkring Malang Dihadiri KH. Marzuki Mustamar

    Pelantikan PR GP Ansor Cangkring Malang Dihadiri KH. Marzuki Mustamar

    • calendar_month Jum, 4 Des 2020
    • visibility 298
    • 1Komentar

    Berkah Luar Biasa, KH Marzuki Mustamar Lantik PR GP ANSOR Cangkring MalangOleh : Wachyuni Bersamaan dengan tasyakuran desa, pengurus baru GP Ansor melakukan pelantikan di moment yang sama dengan selametan deso (03/12/2020). Acara yang diketuai oleh Wawan Sudarmanto SE ini berjalan sangat hikmat dan merupakan hal yang luar biasa sepanjang berkembangnya PR GP Ansor cangkring […]

  • PW Ansor Jawa Timur Jalin Sinergi dengan BNNP Jawa Timur dalam Penanggulangan Narkoba

    PW Ansor Jawa Timur Jalin Sinergi dengan BNNP Jawa Timur dalam Penanggulangan Narkoba

    • calendar_month Sen, 6 Jan 2025
    • visibility 243
    • 0Komentar

    Surabaya, Ansor – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menggelar silaturrahmi dan audiensi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur di Kantor BNNP Jawa Timur, Senin (6/1). Rombongan PW Ansor Jawa Timur dipimpin langsung oleh Ketua PW Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, didampingi oleh pengurus bidang kesehatan dan pencegahan narkoba. Kedatangan […]

  • Bupati Ajak GP Ansor Jadi Mitra Strategis Berantas Kemiskinan di Jember

    Bupati Ajak GP Ansor Jadi Mitra Strategis Berantas Kemiskinan di Jember

    • calendar_month Kam, 17 Feb 2022
    • visibility 68
    • 0Komentar

    Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto mengajak PC GP Ansor Jember untuk bersinergi dan kolaborasi dalam memberantas kemiskinan di Jember. Hal itu disampaikan Hendy dalam pertemuan bersama PC GP Ansor Jember di Pendopo Wahyawibawagraha, Kamis (17/2). Hal ini kata Hendy, kepengurusan Ansor yang terstruktur dengan baik sampai ke bawah akan sangat membantu. Salah satunya tentang […]

  • Peringati Hari Pahlawan, Ansor Kab. Probolinggo Gelar Renungan Suci Kenang Jasa Pahlawan

    Peringati Hari Pahlawan, Ansor Kab. Probolinggo Gelar Renungan Suci Kenang Jasa Pahlawan

    • calendar_month Kam, 11 Nov 2021
    • visibility 73
    • 0Komentar

    Probolinggo – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo, menggelar doa dan baca puisi dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional, Rabu (10/11/2021). Apel digelar di halaman Kantor GP Ansor Kabupaten Probolinggo dengan penuh khidmat. Dimpimpin Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo, H. Misbahul Munir, SH sebagai pimpinan apel. Apel diikuti Ketua Pimpinan Anak […]

  • Jaga Ukhuwah dan Rawat Kemerdekaan, PW GP Ansor Jatim Gelar Gowes Kemerdekaan

    Jaga Ukhuwah dan Rawat Kemerdekaan, PW GP Ansor Jatim Gelar Gowes Kemerdekaan

    • calendar_month Ming, 10 Agu 2025
    • visibility 508
    • 0Komentar

    Pasuruan, Ansor Jatim – PW GP Ansor Jawa Timur akan menggelar Gowes Kemerdekaan dalam rangka menyambut HUT ke-80 RI sekaligus mempererat tali persaudaraan dengan tema “Menjaga Ukhuwah, Merawat Kemerdekaan” pada Minggu (10/8/2025). Gowes Kemerdekaan nantinya akan diikuti sekitar 3.000 peserta dari kalangan kader Ansor, ulama, santri, tokoh masyarakat, TNI, Polri, serta masyarakat sekitar. Dalam jadwal […]

expand_less