MALANG – Meski mengalami insiden penusukan oleh pemuda tak dikenal, ulama tersohor Syekh Ali Jaber tak mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kegiatan tausiyah dan safari dakwah di berbagai kota. Termasuk pada Kamis hari ini (17/9), Syekh Ali Jaber mengisi tausiyah di Masjid Khadijah, Jalan Arjuno, Kota Malang. Datang dengan pengawalan ketat kurang lebih sebanyak 70 personil polisi dari Polresta Malang Kota, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU), Syekh Ali Jaber datang ditemani jajaran Forkopimda Kota Malang. Termasuk Wali Kota Malang Sutiaji, Kapolresta Kombes Pol Leonardus Simarmata dan Dandim 0833 Letkol Arm Ferdian Primadhona. Ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi ini datang sekitar pukul 17.30 WIB dan menyambut jamaahnya di Restoran Baitul Maqdis, depan Masjid Khadijah, Jalan Arjuno, Kota Malang. Penyambutan dilakukan sesaat sebelum dirinya melangsungkan kegiatan berbuka puasa, salat magrib bersama dan kegiatan tausiyahnya. Dalam kesempatan tersebut, Syekh Ali Jaber dengan kondisi bahu kanannya terbalut gips, menyapa para jamaah dan mengimbau untuk mengikuti anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Mulai Cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Terkait insiden penusukan dirinya tempo lalu, Syekh Ali meminta agar masyarakat tidak ikut terprovokasi isu-isu negatif yang berkembang terkait insiden itu. Biar hal itu, kata dia menjadi hikmah dan pelajaran untuk semakin istiqomah dalam berkehidupan. ”Saya tidak punya musuh. Diharap untuk tenang dan tidak mudah terprovokasi isu-isu negatif yang berkembang selain dari saya. Mohon dengan sangat, jangan dikaitkan dengan isu-isu apapun,” harapnya. Lebih lanjut, ulama kelahiran 3 Februari 1976 ini sepenuhnya mempercayakan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk diusut tuntas sesuai hukum berlaku. ”Pernyataan resmi saya lebih lanjut, akan saya kabarkan melalui akun youtube resmi saya secepatnya,” imbuhnya. Terlepas dari itu, Syekh Ali Jaber mengajak masyarakat untuk kembali merapatkan shaf dan istiqomah untuk membangun Indonesia. Diharapkan peristiwa ini menjadi hikmah dan pelajaran ke depan. ”Doakan saya diberi kelancaran. Jalan kita masih panjang,” tegas Syekh Ali yang menjadi juri pada Hafiz dan Da’i di dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional. Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan seorang pemuda berinisial AA, 24, saat mengisi acara Wisuda Tahfiz Al Quran di Masjid Falahudin, Lampung, Minggu (13/9) lalu. Akibat penusukan tersebut Syekh Ali mengalami luka tikam di bahu kanannya. Sumber: tugumalang.id