Panas bumi adalah energi amat spesial yang dianugerahkan Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Energi ini tidak bisa diekspor, kita lah yang harus mengembangkannya, agar tidak mubazir. Itulah pembuka diskusi yang disampaikan Riki Firmandha Ibrahim, Direktur Utama PT. Geo Dipa Energi (Persero), yang berkesempatan hadir dalam webinar Ngaji Panas Bumi seri 4 yang digelar Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Jumat (24/9/2021). “ Potensi panas bumi Indonesia melimpah, kalau bukan kita, siapa yang akan mengembangkannya “ ungkapnya.
Komitmen PT. Geo Dipa Energi
Menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Arjuno Welirang, Pak Riki – sapaan akrabnya-, hadir didampingi Idham Purnama (Vice Presdient Operation), Rully Husnie Ridwan (Business Development Manager), dan Izzuddin (Unit Dieng Power Plant Manager). Sebagaimana diketahui, PT. Geo Dipa Energi (Persero) ditunjuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengelola WKP Arjuno Welirang pada tahun 2017.
Izzuddin menyampaikan, panas bumi adalah energi terbarukan dan yang akan selalu ada selama dikelola secara baik. Eksplorasi panas bumi tidak akan mengganggu supply air pertanian karena berbeda level kedalamannya. “ Itu mitos yang berkembang, faktanya tidak demikian “ ucap pria kelahiran Mojokerto ini.
Rully Husnie Ridwan menambahkan, pemilihan Arjuno Welirang karena di lokasi tersebut memiliki potensi panas bumi terbesar di Jawa Timur, 230 MW. Akan dikembangkan 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) masing-masing sebesar 60 MW, secara bertahap. “ Pada tahap eksplorasi, kita membayar iuran 2 dolar per hektar per tahun, 80% masuk ke pemerintah daerah “ tambahnya.
Beragam tantangan pengembangan panas bumi mengemuka. “ Untuk mempercepat prosesnya, kita butuh dukungan para pihak, khususnya edukasi dan sosialisasi, agar tidak terjadi mis informasi “ kata Idham Purnama seraya mengajak kader-kader GP Ansor untuk terlibat aktif.
Dalam diskusi virtual dengan tema Pengembangan Panas Bumi di Jawa Timur ini, hadir pula Oni Setiawan, Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, Wuri BC Prasetyo, Manager Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Timur PT. PLN (Persero), Elvanto, Senior Manager Perencanaan Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jawa Madura Bali PT. PLN (Persero) dan Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur, yang berkenan memberikan sambutan.
Kelistrikan Jawa Timur
Kondisi Pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada konsumsi listrik. Tahun 2017 hingga 2019, trend kenaikan konsumsi listrik cukup menggembirakan, beban puncak 2017 sebesar 25.665 MW, 2018 naik menjadi 27.070 MW, dan 2019 naik lagi 27.973 MW. Mengalami penurunan, 4,42% tahun 2020, beban puncak 26.737 MW. Triwulan I 2021 mulai membaik, namun belum kembali ke capaian 2019.
Wuri BC Prasetyo mengatakan, sistem jawa madura bali ditopang 253 unit pembangkit dengan total kapasitas terpasang 37.402 MW. “ Kita berharap kondisi segera membaik, sehingga biaya listrik kembali optimal “ ungkapnya.
Ia menambahkan, total gabungan kapasitas pembangkit di Jawa Timur sebesar 8.692,67 MW, tahun 2021 beban puncak diperkirakan mencapai 6.572 MW dan menjadi 9.139 MW tahun 2028 dengan asumsi pertumbuhan rata-rata 5,2%. “ Rekor beban puncak Jawa Timur 5.956,57 MW, terjadi pada tanggal 8 Juni 2021 pukul 17.30 WIB “ tambahnya. Berkaitan dengan PLTP, ia mengungkapkan, peran PLTP dalam prioritas penopang beban dasar berada di nomor urut dua, setelah PLTA tanpa waduk.
Di awal paparan, Elvanto mengungkapkan, peran UIP2B sebagai pengatur aliran daya dari pembangkit ke konsumen atau beban pada jaringan 500 kV, 150 kV dan 70 kV. “ Empat hal yang kami jaga, kehandalan, kualitas, pembiayaan optimal dan berwawasan lingkungan “ imbuhnya.
Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Pada tahun 2020, bauran energi Provinsi Jawa Timur mencapai 4,61% EBT, meningkat 0,02% dari tahun sebelumnya. Oni Setiawan menyampaikan, target bauran EBT sebesar 17% tahun 2025. “ Ini butuh dukungan semua pihak “ ungkapnya. Ia pun menambahkan, dominasi energi fosil masih cukup besar karena industri cukup berkembang dan Jawa Timur merupakan wilayah konsumen energi terbesar kedua di Indonesia.
Sementara itu, potensi panas bumi Jawa Timur mencapai 1.012 MW kapasitas terpasang, namun belum ada satupun PLTP yang beroperasi. “ Dari 4 WKP, Blawan Ijen dan Telaga Ngebel sedang proses eksplorasi, Arjuno Welirang persiapan eksplorasi dan di tambah nanti Gunung Lawu “ tambahnya. Ia pun berkomitmen memfasilitasi para pengembang panas bumi dengan memberikan kemudahan perizinan.
Keseriusan GP Ansor
Dalam sambutannya, Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi pada PW GP Ansor Jawa Timur yang memilih tema panas bumi, yang memiliki kesejarahan dalam hidupnya. Ia menceritakan keterlibatannya dalam proyek panas bumi yang didanai Bank Dunia. “ Ayo, sahabat-sahabat Ansor ini digandeng untuk melihat keseharian penyiapan Geothermal “ ungkapnya.
Sekretaris Dewan Penasehat GP Ansor Jawa Timur ini sangat familiar dengan panas bumi. Ia mampu menjelaskan detail proses pengembangan panas bumi, dari pengeboran hingga jadi listrik. Ia menyampaikan, panas bumi sangat eco friendly. “ Jadi, kalau misalnya mengembangkan Geothermal, tidak bisa di sekitaran situ kemudian pohonnya ditebangi, karena apa ? karena ia butuh kehijauan itu, untuk mempertahankan siklus airnya, itu lah panas bumi. Dan Allah SWT menganugerahkan Indonesia dengan panas bumi yang melimpah “ terangnya bersemangat.
Di akhir diskusi, H.M Syafiq Syauqi, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur memberikan closing statement. Ia mengutip Surat Ar Rahman Ayat 33 :
“ Yaa ma’syarol jinni wal insi inistatho’tum antanfudzuu min aqthooris samaawaati wa ardhi fanfudzuu, la tanfudzuu illaa bi sulthon “
Artinya : Wahai golongan jin dan manusia. Jika kamu sanggup menembus langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan ‘sulthon’
“ Sulthon di dalam banyak tafsir dijelaskan ada 3, ilmu, kekuatan dan kekuasaan. Kita ditantang Allah SWT untuk menembus langit dan bumi. Dan, ternyata Geo Dipa memenuhi tantangan ini “ terang alumnus Universitas Ahmad Kaftaru Damaskus Syria ini.
Ia pun menegaskan keberpihakan GP Ansor dalam pengembangan energi panas bumi dengan menggiatkan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat. “ Kita mengajak para pihak untuk bersinergi, menumbuhkan industri di Jawa Timur, agar konsumsi listrik kian meningkat, sehingga supply listrik PLTP tidak sia-sia. Mari bergerak bersama “ ungkapnya. (*)