Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Merdeka dari COVID-19

Merdeka dari COVID-19

  • account_circle Cyber Ansor
  • calendar_month Ming, 23 Agu 2020
  • visibility 303
  • comment 0 komentar

Oleh: Mahdi El Kherid*

Pikiran kadang lebih kompleks permasalahannya, dibanding hal-hal yang tampak di permukaan. Karena pikiran, orang tak segan untuk bunuh diri. Karena pikiran tentang sebuah gengsi, orang bisa mencuri. Karena pikiran, kita bisa melakukan hal-hal di luar kendali.

Pikiran adalah salah satu persoalan paling penting dalam kehidupan manusia. Pikiran, kira-kira menguasai 90 persen persoalan umat manusia. Ketika pikiran kita beres, besar kemungkinan permasalahan hidup kita juga beres. Pikiran yang ruwet, barang tentu akan membuat persoalan kita menjadi ruwet.

Pikiran kolektif bangsa ini, adalah bagian yang dijajah oleh bangsa lain, sebelum kita merdeka, 75 tahun yang lalu. Tak perlu jauh-jauh membahas tentang pendidikan yang tak merata ketika kita sebelum merdeka, tentang pikiran kita bahwa cantik itu adalah putih, sedangkan jelek itu adalah hitam, bisa jadi adalah bagian dari penjajahan itu sendiri.

Mungkin karena penjajahan pikiran inilah, sastrawan Pramoedya Anantatoer sama sekali tidak menyesal ketika sudah berhubungan badan dengan noni-noni Belanda. Bahkan, dengan berhubungan badan itu, Pram merasa sudah satu kasta dengan noni-noni Belanda.

Rasa rendah diri atau infrioritas yang ada dalam diri Pram, langsung hilang ketika berhubungan badan dengan noni-noni Belanda. ”Karena hubungan seks itu, perasaan minder sebagai anak petani pada diri saya hilang seketika. Semua dari kita ternyata sama. Punya hak dan derajat yang sama juga sebagai manusia. Punya kemungkinan yang sama juga kalau memang kita punya keberanian,” kata Pram.

Tentu, penulis tidak hendak menganjurkan seks bebas dalam tulisan ini. Tapi, ingin menyampaikan bahwa pikiran yang terkukung, pikiran yang tak merdeka, sama bahayanya ketika fisik kita tak merdeka. Orang yang pikirannya tak jalan, mungkin sama terkekangnya dengan orang yang tak bisa jalan-jalan.

Tentang pikiran, akhir-akhir ini pikiran kita diuji dengan pandemi. Ketika usaha macet, ketika karyawan di rumahkan, ketika ibu repot mengurusi anaknya di rumah karena sekolah dari rumah, ketika kita tak bisa ke luar ke mana-mana. Semuanya itu, tak hanya menghantam fisik kita, tapi juga pikiran kita.

Belum lagi, ancaman resesi ekonomi di Indonesia kian nyata. Beberapa waktu lalu, Menteri Ekonomi Sri Mulyani sebut bahwa pertumbuhan ekonomi kita bisa minus 1,1 persen, hingga positif 0,2 persen.

Adapun perekonomian domestik di kuartal II mengalami kontraksi alias minus 5,32 persen (yoy). Jika kuartal III kembali minus, maka Indonesia akan bergabung dengan negara lain yang telah masuk ke jurang resesi. Karena inilah, situasi ekonomi di kuartal III, benar-benar harus diwaspadai.

Tapi, sebagai rakyat biasa, kita tak boleh terlalu memikirkan soal resesi, yang itu sudah ada yang memikirkan. Yang perlu kita pikirkan, adalah, bagaimana kita bisa merawat pikiran kita di tengah pandemi.

Salah satu caranya adalah dengan menerima kehadiran pandemi. Tidak takut, tapi tetap waspada. Tetap keluar rumah, tapi tetap waspada. Dengan bersikap moderat terhadap pandemi ini, maka kita bisa terhindar dari sakitnya pikiran.

Apalagi, jauh-jauh hari, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo sudah menegaskan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan COVID-19. Apalagi, WHO menyebut kalau COVID-19 bisa jadi melandai, tapi tidak akan hilang. Dengan demikian, kita harus hidup bersama dan berdamai dengan COVID-19.

Nah, pada momen kemerdekaan ini, kita harus memaknainya agar pikiran kita bisa merdeka dengan COVID-19. Disebut pikiran merdeka dengan COVID-19 adalah, pikiran kita, tak boleh sempit, harus berpikir luas di tengah pandemi sekalipun.

Dengan berpikir positif, kita akan terhindar dari sak wasangka. Terhindar dari menyalahkan pemerintah. Terhindar dari sikap acuh tak acuh. Berpikir merdeka, berarti, bagaimana kita tetap melihat cahaya di lorong paling gelap sekalipun.

Contohnya, di tengah pandemi, kita bisa lebih banyak bersama keluarga. Bagi yang pengusaha, bisa lebih inovatif lagi, melihat peluang-peluang baru. Dan bagi karyawan yang di PHK, mungkin inilah waktu yang tepat untuk berwirausaha. Sedangkan bagi karyawan yang dipertahankan, mungkin inilah waktu untuk bersyukur terhadap perusahaan yang mempekerjakan kita.

Akhirnya, memilih berpikir merdeka dari COVID-19, adalah langkah tepat agar kita senantiasa melihat peluang, di situasi macam apapun.

*Penulis Adalah Wakil Ketua PW GP Ansor Jatim.

  • Penulis: Cyber Ansor

Rekomendasi Untuk Anda

  • BAANAR Sampang Siap Laksankan Tugasnya dengan Baik

    BAANAR Sampang Siap Laksankan Tugasnya dengan Baik

    • calendar_month Sel, 4 Okt 2022
    • visibility 80
    • 0Komentar

    Sampang – Usai dilantik, Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) Kabupaten Sampang terus melakukan langkah dalam rangka memerangi penyalahgunaan narkoba yang sudah masuk ke Pelosok Desa. Sebagai upaya serius, Baanar Kabupaten Sampang menggelar rapat perdana mengumpulkan pengurus Baanar seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang untuk sinergitas dan kolaboratif sebagai langkah yang akan dilakukan dalam rangka […]

  • Gelar Diklatsar Gempol, PC GP Ansor Bangil Kembali Hidupkan Mesin Kaderisasi

    Gelar Diklatsar Gempol, PC GP Ansor Bangil Kembali Hidupkan Mesin Kaderisasi

    • calendar_month Sab, 29 Mei 2021
    • visibility 94
    • 0Komentar

    Bangil – Beberapa hari setelah rehat Ramadhan dan Lebaran 1442 H, PC GP Ansor Bangil langsung gerak cepat dengan memulai kembali agenda kaderisasi. Daya tawar organisasi yang semakin tinggi dibawah kepemimpinan ketua PC GP Ansor Bangil Gus H. Saad Muafi membuat agenda kaderisasi di lingkup Cabang Bangil menjadi massif dan diminati kaum milenial. Sabtu sore […]

  • Peringati HUT RI Ke-75, PAC. GP. Ansor Rubaru Gelar Istighosah dan Orasi Kebangsaan

    Peringati HUT RI Ke-75, PAC. GP. Ansor Rubaru Gelar Istighosah dan Orasi Kebangsaan

    • calendar_month Sel, 18 Agu 2020
    • visibility 240
    • 0Komentar

    SUMENEP – Dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke-75, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Rubaru menggelar Istighasah dan Orasi Kebangsaan dengan tema “Ansor Maju Satu Barisan Untuk Khidmat Kebangsaan”, Ahad, 16 Agustus 2020 di kantor kantor Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Rubaru. Acara Istighasah Kebangsaan ini dilaksanakan serentak oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Sumenep […]

  • Peringati Kesaktian Pancasila GP Ansor Pacitan Gelar Apel di Monumen 48

    Peringati Kesaktian Pancasila GP Ansor Pacitan Gelar Apel di Monumen 48

    • calendar_month Sel, 1 Okt 2024
    • visibility 170
    • 0Komentar

    ansorjatim, Pacitan – Dalam rangka mengenang perjuangan para Ulama dan Pendahulu Bangsa, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pacitan melaksanakan Apel Hari Kesaktian Pancasila di Monumen 48 di Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri, Sabtu 28 September 2024 Rangkaian acara tersebut diawali dengan acara Touring Shalawat Napak Tilas Perjuangan Kiai Hamid Dimyathi dari Pacitan menuju Tirtomoyo, Kiai […]

  • Wakil Ketua GP Ansor Jatim, Fairouz Huda Mendapat Dukungan Jaringan UMKM Kota Malang pada Pilkada 2024

    Wakil Ketua GP Ansor Jatim, Fairouz Huda Mendapat Dukungan Jaringan UMKM Kota Malang pada Pilkada 2024

    • calendar_month Sab, 8 Jun 2024
    • visibility 183
    • 0Komentar

    Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Fairouz Huda mendapat dukungan Jaringan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Malang untuk maju pada Pilkada 2024. Kader yang akrab disapa Kak Fai ini mendapat dukungan untuk maju sebagai wakil wali Kota Malang. Yudi Purwanto, Ketua Jaringan UMKM dalam deklarasinya menyatakan bahwa Kak Fai merupakan satu-satunya kandidat […]

  • Bereaksi Keras, LBH Ansor Jatim Laporkan Faizal Assegaf

    Bereaksi Keras, LBH Ansor Jatim Laporkan Faizal Assegaf

    • calendar_month Kam, 10 Nov 2022
    • visibility 134
    • 0Komentar

    SURABAYA- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Jawa Timur (Jatim) melaporkan pegiat media sosial Faisal Assegaf ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur atas dugaan ujaran kebencian. Khoirun Nasihin Sekretaris LBH Ansor Jatim mengatakan, pihaknya melaporkan Faisal Assegaf karena dianggap memfitnah Ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf di media sosial Twitter. “Kita datang ke Polda Jawa Timur […]

expand_less