Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » GP. Ansor dan Masa Depan Kepemimpinan NU

GP. Ansor dan Masa Depan Kepemimpinan NU

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Jum, 2 Feb 2024
  • visibility 129
  • comment 0 komentar

Perhelatan akbar Kongres XVI Gerakan Pemuda Ansor, akhirnya dilaksanakan pada tanggal 2-3 Februari 2024 di Jakarta. Menariknya, pembukaan Kongres akan dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Setelah itu, para peserta _terkhusus para peserta yang memenuhi syarat masuk forum_ akan bersama Kapal Pelni KM Kelud  bergerak menempuh perjalanan sejauh 210 naval miles menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Perhelatan Kongres XVI adalah momentum strategis, bukan saja membincangkan kontestasi siapa yang layak mengganti estafet kepemimpinan Gus Yaqut Cholil  Qoumas sejak 2016 hingga 2024, tapi bagaimana merancang konsepsi strategis-ideologis GP Ansor masa depan, yakni semacam gagasan baru yang selalu adaptif dengan kondisi kekinian berorganisasi, walau tidak boleh mengabaikan basis nilai ideologis keislaman Aswaja al-Nadhiyyah di satu sisi dan nilai kecintaan pada bangsa sebagaimana diwariskan oleh para pendiri GP Ansor dan NU

Hal ini penting sebab situasi terkini selalu berubah, geopolitik terus cepat berubah sehingga perlu penyikapan yang lebih cerdas sesuai dengan konteksnya. Satu misal, pasca dibekukannya HTI dan FPI, apa yang harus dilakukan oleh  kader-kader GP Ansor di Nusantara kepada eks dua organisasi “terlarang ini”, walau meribah pikiran ideologis tidak semudah membalikkan tangan. Apakah perlu membaca ulang semua materi pengkaderan agar lebih bisa membaca kebutuhan kader sesuai dengan kenyataan kekinian?

Oleh karenanya, “GP Ansor: Peta Jalan NU Masa Depan”, yang menjadi tema ini layak menjadi renungan bersama semua kader ke depan. Siapapun yang akhirnya terpilih menjadi “Ketua Umum”. Pasalnya, GP Ansor memiliki hubungan erat dengan NU, maka karakter dan pola kepemimpinan NU masa depan akan bergantung erat dengan karakter dan pola kepemimpin di GP Ansor sebagai kelanjutan dari proses-proses berorganisasi dari setiap kader.

Gerak Akomodatif
Jadi ke depan adagium al-mufadhah ala al-Qodim al-Shalih wa al-akhdu bi al-jadid al-Ashla, masih cukup layak sebagai paradigma pergerakan GP Ansor dalam menyikapi isu-isu keislaman dan kebangsaan. Pasalnya, paradigma ini akan memastikan tidak ada stagnan dalam setiap proses berorganisasi, misalnya soal bagaimana kaderisasi harus terus dilakukan diberbagai jenjang, sekaligus pengembangan materinya selalu mengalami proses adaptif dengan merespon kondisi isu-isu kekinian.

Maka kedepan, prinsip akomodatif bagi kepemimpin GP Ansor disemua lini menjadi penting dan sangat dibutuhkan. Artinya, siapapun yang terpilih nanti dalam kongres hari ini adalah kader-kader terbaik yang telah memiliki tempaan panjang dalam berproses, bukan ujuk-ujuk datang. Dari sini, kepemimpinan terpilih akan mampu mengakomodasi sahabat-sahabat yang siap mengabdi, bukan sekedar pertimbangan politik, untuk tidak mengatakan sekedar titipan.

Kepemimpinan Gus Yaqut harus diakui telah melahirkan banyak legasi kebaikan, mulai ketegasannya mengomando perlawanan “Satu Komando” terhadap isu-isu radikalisme dan intoleransi hingga optimalisasi proses kaderisasi di berbagai cabang-cabang. Legasi ini layak diteruskan sebagai karakter Gerakan Pemuda Ansor ke depan, dengan terus menggerakkan potensi akomodatif di semua lini yang dimiliki kader.

Kondisi geopolitik yang mudah berubah dengan cepat dibutuhkan kader-kader yang  tidak hanya kuat secara fisik dan jumlah, tapi memiliki kemampuan yang beragam, misalnya kader yang ahli ekonomi, ahli hukum akademisi, pebisnis sukses dan lain-lain. Keragaman potensi ini akan memastikan proses akomodasi lebih mudah dilakukan dan muruah GP Ansor akan semakin kuat dibandingkan organisasi kepemudaan lainnya.

Akhirnya, selamat berkongres GP Ansor yang ke XVI. Yakinlah, apapun yang kita lakukan di organisasi warisan para ulama ini sepanjang memberikan manfaat bagi Islam dan bangsa, terutama dalam mengawal perjuangan NU, pasti akan memberikan keberkahan di dunia, lebih-lebih keberkahan di akhirat. Setidaknya, niat Nderek Perjuangan Para Muasis sebab masa depan NU sangat erat hubungannya dengan GP. Ansor hari ini. Semoga Sukses dan berkah.

Wasid Mansyur
(Wakil Ketua Bidang Pemikiran dan Ideologi PW GP Ansor Jawa Timur)

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ketua PC Ansor Sampang Apresiasi Giat Seminar Kepemudaan Yang dihadiri Putri Indonesia

    Ketua PC Ansor Sampang Apresiasi Giat Seminar Kepemudaan Yang dihadiri Putri Indonesia

    • calendar_month Sel, 29 Mar 2022
    • account_circle PC GP Ansor Sampang
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Sampang – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tambelangan, bersama Yayasan Senyum Desa berkolaborasi melaksanakan seminar kepemudaan dan Launching Kader Anti Narkoba yang dilaksanakan di SMA Khoirul Ulum Tambelangan. Giat tersebut dibuka langsung oleh Ketua Mandataris Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Sampang Sahabat Lora Amin Syafi’, sedangkan pemateri seminar diisi oleh Putri Indonesia […]

  • CHATour Kembali Sukses Berangkatkan Ex Jamaah Umroh PT. Arofah Mina

    CHATour Kembali Sukses Berangkatkan Ex Jamaah Umroh PT. Arofah Mina

    • calendar_month Sel, 29 Agu 2023
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 84
    • 0Komentar

    Surabaya – H. Muhibbin Billah selaku owner PT. CHATour yang memberikan kebijakan afirmasi kepada Ex Jamaah PT. Arofah Mina membuktikan komitmennya dengan kembali memberangkatkan Jamaah Umroh PT. Arofah Mina yang sudah tertunda selama dua tahun. Kader Ansor peraih penghargaan sebagai owner travel terbaik selama dua kali berturut dari Maskapai penerbangan Lion Air itu secara langsung […]

  • Gelar Konferancab GP Ansor Ujungpangkah Usung Tema Merajut Kebersamaan Untuk Memperkokoh Gerakan

    Gelar Konferancab GP Ansor Ujungpangkah Usung Tema Merajut Kebersamaan Untuk Memperkokoh Gerakan

    • calendar_month Sab, 5 Nov 2022
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Gresik – Bertempat di Taman Pendidikan (TP) Bahrul Ulum Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Berlangsung Konferensi anak cabang (Konferancab) Gerakan pemuda (GP) Ansor kecamatan Ujungpangkah. Konferancab ini adalah bagian musyawarah tertinggi dalam kebijakan pengurus baik terkait pemilihan pengurus Ansor, evaluasi dan penetapan program serta kebijakan strategis GP Ansor ditingkat pimpinan anak cabang (PAC). Perhelatan […]

  • Foto: PKD PAC. GP Ansor Labang

    Cetak Kader Militan PAC Labang Gelar PKD

    • calendar_month Sen, 16 Nov 2020
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 292
    • 4Komentar

    Ansorjatim, Bangkalan – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Labang, menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di Aula SMK Negeri 1 Labang pada Jum’at-Minggu 13-15/11/2020. Pasalnya, Agenda kaderisasi Formal PAC GP Ansor Labang yang dilaksanakan secara Khitmah itu mengangkat tema sentral ” Membentuk dan Mempertajam Kader dalam Mengimbangi Era Digital 4.0 “ Achmad, […]

  • Sukses Sejukan Konferancab PAC Sukorejo, Panitia Angkat Konsep Luar Ruangan dan Malam Hari.

    Sukses Sejukan Konferancab PAC Sukorejo, Panitia Angkat Konsep Luar Ruangan dan Malam Hari.

    • calendar_month Sen, 13 Jun 2022
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Kabupaten Pasuruan – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Sukorejo sukses jalankan Konferensi Anak Cabang (KONFERANCAB) pada hari sabtu lalu (11/6). Konferancab GP Ansor Kecamatan Sukorejo kali ini berkolaborasi dengan tuan rumah Ranting Suwayuwo mengangkat konsep luar ruangan dan diadakan pada malam hari di Taman Musholla Al-Hijrah Ranting Suwayuwo. Tema yang diusung […]

  • Peran NU dalam Persiapan dan Pasca Kemerdekaan NKRI

    Peran NU dalam Persiapan dan Pasca Kemerdekaan NKRI

    • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 795
    • 4Komentar

     Peran dan kontribusi Nahdatul Ulama (NU) sangat besar dalam sejarah perjuangan bangsa, baik sebelum maupun setelah kemerdekaan, terutama dalam pemberdayaan masyarakat. NU juga mempunyai kedekatan hubungan dengan Presiden RI yang pertama, Soekarno. Pada Muktamar Alim Ulama se- Indonesia tahun 1953 di Cipanas, diputuskan untuk memberi gelar kepada Soekarno sebagai Waliyul Amri Dharuriy bis-Syawkah (Pemimpin Pemerintahan […]

expand_less