Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » MENGENAL GUS YANI, BUPATI GRESIK TERPILIH

MENGENAL GUS YANI, BUPATI GRESIK TERPILIH

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Jum, 22 Jan 2021
  • visibility 348
  • comment 0 komentar

Oleh : Faiz Abdalla (Staf ahli Ketua DPRD Gresik ’19)

Kabupaten Gresik bakal mempunyai seorang bupati muda. Ia adalah Fandi Akhmad Yani, atau biasa akrab disapa Gus Yani. Seorang anak muda berusia 35 tahun yang berdasar hasil rekap Pilkada 2020 lalu, telah meraih 51 persen suara. Tentu, warga Gresik boleh berharap. Sebab, kabupaten Gresik akan menyusul kabupaten atau kota lain di Jawa Timur yang dipimpin anak-anak muda dan rata-rata berhasil. Trenggalek, misalnya.

Lantas, siapakah Gus Yani itu?

Ia adalah menantu Kyai Agus Ali Mashuri atau Gus Ali. Kiprah politik Sang Menantu ini terbilang cemerlang. Berlatar belakang pengusaha muda sukses di Gresik, ia terjun ke politik pada Pileg 2019 melalui PKB. Ia tak saja terpilih, tapi juga meraih suara terbanyak di Kabupaten Gresik. Capaian itu yang mengantarkannya menjadi Ketua DPRD sekaligus memenangkan PKB di Gresik.

Ketika ia menjabat Ketua DPRD, tak sedikit yang meragukan kapabilitasnya. Mengingat, ia merupakan sosok baru di politik. Tidak pernah menjadi legislator sebelumnya. Pun ia tidak menjabat di struktur utama partai. Elektabilitas atau keterpilihannya dengan suara terbanyak pun dianggap banyak pihak bukanlah jaminan kualitas dan kapabilitas.

Hingga, hari ia dilantik sebagai Ketua DPRD pun tiba. Yakni tanggal 23 September 2019.

Dalam seminggu sejak ia dilantik. Gedung DPRD telah menerima dua kali demonstrasi mahasiswa. Saat itu sedang ramai terjadi penolakan revisi UU KPK, UU Agraria, sampai RKUHP. Di sinilah, Gus Yani untuk pertama menunjukkan kualitas kepemimpinannya sebagai anak muda. Ia menerima demo itu. Ia ajak perwakilan mahasiswa berdiskusi di ruang pimpinan. Setelahnya, ia menemui para demonstran yang berkumpul di depan gedung dan menyampaikan sikap resmi.

Sejak itu, ia menerus menunjukkan kinerja yang padat, cepat, dan luar biasa. Berbagai keputusan dan kebijakan strategis telah ia keluarkan yang semua itu merefleksikan keterbukaan dan keberpihakannya pada masyarakat. Baik itu terkait fungsi legislasi, budgeting, maupun controlling DPRD.

Lantas, apa saja sih yang sudah dilakukan Gus Yani selama jadi Ketua DPRD?

Yang perlu dicatat di sini, bahwa satu tahun itu waktu yang sangat singkat untuk sebuah jabatan politik. Gus Yani hanya menjabat dalam kurun satu tahun, karena ia harus mengundurkan diri dari jabatannya pada Agustus 2020 sebagai konsekuensi maju dalam pemilihan bupati. Ia maju sebab dorongan kuat masyarakat, khususnya para kyai NU yang dikomando KH Robbah Masum dan KH Masbukhin Faqih.

Dalam kurun jabatan singkat itu, ia telah berhasil mengembalikan marwah DPRD sebagai penyeimbang eksekutif dalam struktur trias politika. DPRD menjadi lebih punya bargainning, bertaji, dan kiprahnya benar-benar bisa dirasakan masyarakat. Gus Yani berhasil mewajahkan DPRD yang bukan sekedar menjadi komplementer, produk kompromi, atau stempel bagi eksekutif.

Setidaknya, ada tiga contoh kasus yang bisa menjelaskan pernyataan di atas.

Pertama, adalah mengembalikan klub Gresik United (GU) ke masyarakat. Semenjak tahun 2017, Ultras sebagai kelompok suporter GU menuntut adanya pembenahan manajemen. Hal itu tak lepas dari prestasi GU yang tiap tahunnya semakin menurun. Dari Liga 1 terdegradasi ke Liga 3. Akan tapi, tuntutan itu selalu kandas. Manajemen beralasan bahwa klub telah berbentuk korporasi atau PT. Sebab itu, klub menjadi sangat privat dan masyarakat tidak boleh ikut campur.

Pada tanggal 3 Oktober atau 10 hari setelah Gus Yani dilantik, Ultras pun berdemonstrasi ke gedung DPRD. Tuntutan Ultras adalah agar GU dikembalikan ke masyarakat. Pada akhirnya, setelah melalui proses panjang, tuntutan itu berhasil dipenuhi Gus Yani. Januari 2020, GU resmi berpindah tangan, dari perusahaan lama ke perusahaan baru yang difasilitasi Gus Yani sendiri.

Hal ini membuktikan bahwa Gus Yani tidak hanya menunjukkan kinerjanya sebagai mediator antara manajemen, suporter, dan stake holder sepakbola yang ada. Akan tetapi juga sebagai fasilitator dan negosiator ulung. Bagaimana ia mampu meyakinkan pengelolah klub untuk berkompromi dengan aspirasi suporter guna kemajuan sepakbola Gresik. Alhasil, GU jadi milik masyarakat lagi.

Kedua, adalah masalah banjir Kali Lamong. Data BPBD menyebut, kerugian Kali Lamong pada tahun 2019 mencapai 78 miliar. Banjir telah menggenangi bahkan hampir seluruh kecamatan di Gresik selatan. Banyak rumah warga rusak, jalan-jalan serta infrastruktur fasilitas umum rusak, sawah dan tambak yang rusak dan gagal panen, dan tentunya trauma psikis berkepanjangan yang dialami warga terdampak karena dalam setahun banjir bisa terjadi sampai 6 kali.

Hal itu melatari Gus Yani memperjuangkan masalah Kali Lamong. Dimulai dengan penganggaran studi Larap sebesar 5 miliar dalam APBD 2020 yang ditandatangi Gus Yani. Studi Larap merupakan pra prosedur yang harus ditempuh sebelum pembebasan lahan guna normalisasi sungai. DPRD yang dipimpin Gus Yani bahkan memberanikan untuk melakukan interpelasi ke Bupati.

Di luar fungsi budgeting dan controlling itu, Gus Yani beberapa kali turun langsung ke lapangan, baik saat banjir maupun tidak. Saat banjir melanda di masa PSBB pertama kemarin, Gus Yani bahkan menyumbangkan semua gajinya untuk diberikan ke warga terdampak banjir. Hal itu sebagai bentuk keprihatinan melihat warga yang merasakan musibah berlipat, yaitu banjir dan Covid.

Hasilnya, pada Desember 2020 kemarin, studi Larap telah selesai. Praktis, di APBD tahun ini, telah dianggarkan untuk proyek pembebasan lahan, dan selanjutnya akan dibangun tanggul. Tentu, kebijakan yang sudah Gus Yani investasikan selama menjadi Ketua DPRD, tinggal ia lanjutkan ketika menjadi Bupati. Terlebih, masalah banjir Kali Lamong kini mendapat perhatian khusus dalam Perpres 80/2019.

Ketiga, adalah masalah pelabuhan Gresik Jasatama. Salah satu kegiatan di pelabuhan ini adalah bongkar muat batubara. Kegiatan yang sangat memberatkan warga. Selama bertahun-tahun warga di sekitar menerima dampaknya. Berbagai upaya sejak tahun 2005 sudah ditempuh warga agar mereka terhindar dari polusi debu batubara. Mulai upaya berkomunikasi dengan Jasatama sendiri, hingga berdemo ke pemerintahan.

Pada bulan November dan Desember 2019, warga dari tiga kelurahan terdampak, yakni Kroman, Lumpur, dan Kemuteran, bersama menggeruduk ke gedung DPRD. Tuntutan mereka, yakni agar kegiatan bongkar muat batubara di pelabuhan Gresik Jasatama diberhentikan. Hingga, pada bulan Januari 2020, dengan mempertimbangkan dampak lingkungan yang sangat merugikan warga sekitar, Gus Yani menyetujui tuntutan itu. Langkah ini disambut suka cita masyarakat.

Kini, setelah giat bongkar muat batubara diberhentikan, warga pun memulai harapan baru. Mereka tak lagi khawatir lingkungan yang tercemar, pun anak-anak mereka bisa bebas bermain di luar rumah karena tak ada lagi bebayang ancaman polusi. Bahkan, beberapa wisata telah berdiri hasil swadaya warga dan menjadi arah baru ekonomi warga. Salah satunya wisata Bale Keling.

Pun saat pembahasan realokasi APBD 2020 untuk Covid, adalah Gus Yani yang berani berdebat dengan bupati dan bersikukuh mempertahankan usulan agar program bantalan sosial dari Pemkab diwujudkan dalam bentuk uang tunai, bukan sembako. Dengan maksud supaya terjadi perputaran uang di masyarakat dan memberdayakan warung-warung kelontong di desa-desa.

Kini, ia telah terpilih menjadi Bupati Gresik. Patut ditunggu, bagaimana nantinya Gresik sebagai salah satu penopang ekonomi di Jawa timur dipimpin anak muda berprinsip, pekerja keras, dan punya keinginan kuat untuk membuat perubahan dan kemajuan. Akhir Desember kemarin, ia menulis di Jawa Pos yang berisi targetnya ingin menjadikan Gresik seperti Banyuwangi dan Surabaya. Kenapa Banyuwangi? Karena berhasil mengagregasi seluruh potensi yang dimiliki, khususnya pemberdayaan desa, ekonomi kerakyatan, ekonomi kreatif, dan pariwisata. (Syafiq Hoo/Faiz)

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • Satkoryon Banser Ketapang Miliki Program SINAR Selama Bulan Ramadan

    Satkoryon Banser Ketapang Miliki Program SINAR Selama Bulan Ramadan

    • calendar_month Ming, 3 Apr 2022
    • visibility 59
    • 0Komentar

    Sampang – Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ketapang Sampang, memiliki Program Siaga Pengamanan Ramadan (SINAR), untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga yang melaksanakan ibadah Sholat Tarawih di Masjid – masjid. Minggu (03/04). Ketua PAC GP Ansor Ketapang Sahabat R. Agus Salim, S.Pd.I, melalui Kepala Satkoryon Banser Ketapang Sahabat Mahmudalifah, mengatakan, […]

  • Teguhkan Spirit Kemandirian, PAC GP Ansor Sukodono Sidoarjo Gelar Konferancab

    Teguhkan Spirit Kemandirian, PAC GP Ansor Sukodono Sidoarjo Gelar Konferancab

    • calendar_month Sel, 30 Mei 2023
    • visibility 62
    • 0Komentar

    Sidoarjo – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) XIII dengan mengusung tema “Sinergitas dan Loyalitas Kader Menuju Kemandirian Gerakan Pemuda Ansor”. Acara ini dipusatkan di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukodono, Ahad (28/05/2023) dan diikuti oleh segenap pengurus PAC GP Ansor Sukodono, […]

  • Komentar Gus Yaqut soal Mirip Salib di Spanduk HUT RI, Ada Saran untuk Aa Gym

    Komentar Gus Yaqut soal Mirip Salib di Spanduk HUT RI, Ada Saran untuk Aa Gym

    • calendar_month Jum, 14 Agu 2020
    • visibility 130
    • 0Komentar

    JAKARTA – Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta polemik soal spanduk HUT ke-75 Republik Indonesia yang dinilai memuat gambar mirip salib supaya dihentikan. Hal ini disampaikan Gus Yaqut saat dimintai tanggapan terkait spanduk HUT ke-75 RI yang membuat gambar berupa pecahan-pecahan supergraphic yang dinilai mirip salib. “Kenapa sih kita ini meributkan hal-hal yang tidak substantif seperti […]

  • PW Ansor Jatim Ajak Eks HTI Jadi WNI yang Seutuhnya

    PW Ansor Jatim Ajak Eks HTI Jadi WNI yang Seutuhnya

    • calendar_month Sab, 29 Agu 2020
    • visibility 223
    • 0Komentar

    Surabaya- Pembubaran organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak serta merta mengentikan gerakannya. Secara klandestin Ormas pengusung khilafah ini tetap melakukan aktivitas dan transplantasi gerakan yang membahayakan eksistensi Pancasila sebagai dasar negara dan NKRI sebagai bentuk final negara. Temuan kasus keberadaan pusat gerakan eks HTI di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan oleh Ansor […]

  • Kawal Era Digital, GP Ansor Cabang Gresik Bentuk Badan Siber Ansor 

    Kawal Era Digital, GP Ansor Cabang Gresik Bentuk Badan Siber Ansor 

    • calendar_month Sab, 13 Mei 2023
    • visibility 64
    • 0Komentar

    GRESIK – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik bakal menggelar Pengukuhan Badan Siber dan Talkshow pada Ahad 14 Mei 2023 di Gedung Nasional Indonesia (GNI Gresik). Kepala Badan Siber Ansor (BSA) GP Ansor Cabang Gresik, M Bachtiar Syuhri menyampaikan lembaga siber ini konsentrasi dan fokusnya merevitalisasi nilai dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jamaah. […]

  • Banser dan Lesbumi Gresik Gelar Doa Bersama Untuk KH. Agus Sunyoto

    Banser dan Lesbumi Gresik Gelar Doa Bersama Untuk KH. Agus Sunyoto

    • calendar_month Rab, 28 Apr 2021
    • visibility 49
    • 0Komentar

      GRESIK- Sebagai bentuk khidmah dan menghormat kepada tokoh NU sang maestro sejarawan dan Sufi KH. Agus Sunyoto ketua Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) PBNU yang hari ini berpulang ke Rahmatullah. Pengurus Lesbumi dan Banser Senior kabupaten Gresik menggelar doa bersama untuk mendiang Dan maestro KH. Agus Sunyoto. Kegiatan tersebut di tempatkan dirumah sahabat […]

expand_less