Mojokerto – Digitalisasi dan Cyber dalam kehidupan sekarang tidak bisa terpisahkan, dengan menerjemahkan tantangan itu, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur tak tinggal diam, menggembleng kadernya melalui Madrasah Cyber, Jumat (22/10/201).
Inovasi yang diklaim pertama di Indonesia tersebut, bergandeng tangan dengan Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya. Yang nantinya kader ansor seluruh Jawa Timur tersebut akan digembleng terkait cyber, dengan materi orientasi, literasi digital, gerakan media sosial, desain grafis, jurnalistik, website, hingga big data.
Sebelumya, Madrasah Cyber yang mengambil tema Digital Literacy For University-Community Enggangement, digelar pertama pada 17 September 2021, selang satu bulan kemudian gelombang dua pada tanggal 22 oktober 2021 baru bisa digelar.
Dalam sambutanya Habib Mahdi Khered Wakil Ketua Bidang Cyber ITE Ansor Jawa Timur, menuturkan bahwasanya, informasi terhadap Media Cyber Ansor ini, harus tersebar luas sampai dengan ranting-ranting, dalam kegiatan itu dihadiri oleh separuh lebih Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur.
“Gelombang pertama menjadi tranding topic, di Nasional, dalam gelombang kedua ini saya ingin larinya lebih kencang untuk sahabat-sahabat, karena beban dipundak sahabar semua akan berat jika cuman jalan saja, setelah pelatihan ini nantinya juga akan menularkan ilmu-ilmu kepada Sahabat Ansor yang ada di Kabupaten Masing-masing,” terangnya saat membuka acara di Mojokerto.
Dirinya mengaku, bahwasanya era digitalisasi ini memiliki dua aspek positif dan negatif, analoginya adalah bisa memecah belah umat manusia, dan bisa menyatukan umat manusia. Nanti sahabat semua akan mendapatkan pelajaran tentang dunia sosial atau dunia cyber.
“Saya berterimakasih kepada UIN Sunan Ampel Surabaya, tentang gandeng tangan erat bersama Ansor ini membuktikan pendirinya memang betul warga Nahdliyin,” tambahnya.
Harapnya, terselenggaranya Madrasah Cyber yang mengambil tema Digital Literacy For University-Community Enggangement, menumbuhkan embrio baru bagi kader Ansor dalam menerjemahkan tantangan zaman.
“Semoga dapat diikuti dan difahami secara betul-betul, sehingga nanti informasi penting, mengenai madrasah cyber ini bisa ditularkan hingga ranting,” ujarnya.
Sementara Wakil Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Abdul Muhid, menjelaskan bahwasanya dengan adanya madrasah cyber ini penting untuk menjawab tantangan zaman. Baik sebagaia kader Gp Ansor maupun sebagai Mahasiswa.
“Apalagi eranya milenial, sahabat Gp Ansor maupum Mahasiswa mampu beradaptasi cepat tentang perkembangan zaman, seperti literacy digital hal komponen yang tidak bisa kita tinggalkan dalam dunia cyber,” tegasnya.
Dengan diklat cyber ini tujuan kita memang sama, bagaimana bisa mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan mempertahankan Kemerdekaan.
“Semoga, bisa terus bergandeng tangan untuk menyebar manfaat antara sesama dan khususnya demi NKRI,” tandas Wakil Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.