Sukseskan PPKM, Banser Krian Borong Tahu Tek Pedagang Terdampak Jam Malam
- account_circle Redaksi 9
- calendar_month Jum, 9 Jul 2021
- visibility 30
- comment 0 komentar

Sidoarjo – Ada pemandangan berbeda saat kegiatan pos penyekatan PPKM Darurat di simpang lima arah Krian, yang ada di JL Raya Imam Bonjol, Krian, Sidoarjo. Salah satunya, personil Barisan Serba Guna (Banser) Krian yang dimintai bantuan petugas gabungan dari Polsek Krian untuk kegiatan itu.
Di sela-sela menjaga pos melihat pedagang kaki lima yang berjualan Tahu Tek terlihat duduk di kursi samping rombong dagangannya sepi pembeli karena akses jalan ditutup sementara mulai pukul 20.00 sampai 04.00 WIB.
Kondisi ini dialami, Gunawan penjual Tahu Tek yang biasa mangkal di tepi ruas JL Raya Imam Bonjol, Krian. Dia tidak menyangka dagangannya bakal diborong habis Fitrul Rosyidin yang tak lain anggota personil Banser Krian saat terjebak di dalam pos penyekatan PPKM Darurat wilayah Krian itu.
Gunawan adalah satu diantara puluhan pedagang kaki lima yang terkurung di sepanjang JL Raya Imam Bonjol mulai depan Klenteng Teng Swie Bio sampai depan Bank BRI karena kegiatan penyekatan PPKM darurat itu. Sejak pukul 20.00 WIB petugas gabungan Polsek, Koramil Krian dan Satpol PP dibantu ormas lainnya tengah sibuk mengatur lalu lalang bagi pengguna jalan yang melewati akses jalan itu untuk putar balik melewati arah lain.
Konon salah satu fungsi dari pos penyekatan PPKM darurat ini salah satunya untuk mengurangi mobilitas di tengah situasi pandemi Covid-19 di Sidoarjo. Apalagi, angka lonjakan terpapar sangat tinggi. Hal itu, untuk mencegah dan memutus mata rantai virus mematikan yang berasal dari Wuhan Cina ini.
Bujang lapuk ini tak malu untuk berjualan Tahu Tek bersama teman-teman lainnya. Tapi apa daya malam itu terkena pos penyekatan PPKM darurat sehingga antara pukul 20.00-00.40 WIB dia hanya bisa meratapi nasibnya sepi pembeli. Terlihat hanya ada satu petugas gabungan yang membeli dagangannya.
“Saya tidak tahu kalau jalan ini akan ada pos penyekatan PPKM darurat,” ujar Gunawan, Rabu (07/07/2021) malam.
Bagi Gunawan dan pedagang kaki lima lainnya yang berada di emperan ruas jalan sepanjang ruko ini antara pukul 20.00 sampai 00.00 WIB dengan kata lain 5 jam menunggu di dalam pos penyekatan PPKM darurat ini sangat berarti. Karena pengguna jalan raya tidak bisa melewati akses ini. Ia hanya mengandalkan pembeli dari para pengguna jalan. Harap-harap cemas menanti karena barang dagangannya sebagian cepat basi.
“Saya membuka lapak habis Maghrib sekitar pukul 18.00 WIB. Tapi beneran saya tidak mengetahui saat ada pos penyekatan PPKM darurat,” akunya.
Sekitar pukul 22.30 WIB salah satu anggota personil Banser Krian yang lagi dimintai bantuan ngepam di Pos Penyekatan PPKM darurat ini memborong habis Tahu Tek milik pria 22 tahun ini.
“Mas, Tahu Tek-nya ada berapa bungkus kira-kira,” ujar Fitrul Rosyidin yang tak lain Kasatkoryon Banser Krian.
“Ada komandan 25 bungkus tahu tek, pakai telur ceplok?,” sahut Gunawan.
“Ok mas tak beli semua,” timpal Fitrul.
Dengan sigap pria 26 tahun ini merogoh koceknya dalam dompet sejumlah uang sebesar Rp 250.000. Sembari menunggu Tahu Tek selesai dimasak dan dibungkus. Fitrul menuturkan memberi apresiasi kepada anggotanya yang mungkin dari sore hari belum makan makanya berinisiatif memberikan makan itu.
“Karena saya melihat kasihan kepada para pedagang karena sejak sore sepi pembeli tapi akses jalan sudah ditutup,” paparnya.
Pihaknya mengakui membeli 25 porsi Tahu Tek untuk anggota banser Krian. Hal itu agar anggotanya bisa makan seusai kegiatan dan sisanya bisa dibawa pulang untuk keluarganya. Apalagi, di tengah kondisi seperti ini, anggota Banser juga perlu menjaga kondisi tubuh agar selalu fit dan sehat.
“Itu tadi mumpung ada sedikit rejeki. Sudah biasa saya sama anggota seperti itu membelikan makanan, minuman atau rokok,” tegasnya.
Pihaknya juga berharap selama PPKM darurat ini diberlakukan sampai 20 Juli 2021 pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Karena banyak sektor ekonomi yang terdampak dengan situasi saat ini. Selain itu, dirinya menghimbau kepada anggota Banser agar selalu menerapkan dan menjalankan protkes diantaranya memakai masker, menjauhi kerumunan dan mencuci tangan.
Penjual Tahu Tek, Gunawan mengaku tidak tahu ada pos penyekatan PPKM darurat. Pria asal Desa Dawarblandong Mojokerto ini menceritakan ditengah situasi pandemi saat ini berbeda dari sebelumnya.
“Alhamdulillah, senang rasanya tahu tek saya diborong habis sama komandan Banser Krian. Saya buka mulai habis Maghrib dan tutup jam tiga malam. Kalau tidak diborong dagangan saya tidak laku dijual,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Republikjatim.com
- Penulis: Redaksi 9