Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » Santri Nekat Indonesia Kuat

Santri Nekat Indonesia Kuat

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Kam, 22 Okt 2020
  • visibility 375
  • comment 1 komentar

Oleh : H.M. Syafiq Syauqi, Lc

(Ketua PW GP Ansor Jawa Timur)

Spirit Hari Santri yang setiap 22 Oktober dirayakan dengan beragam seremoni dan upacara khidmat di pesantren-pesantren tidak hanya menjadi momentum refleksi aksi perlawanan fisik santri melawan penjajah semata, melainkan harus dibaca sebagai satu keberanian sikap dimana santri telah terikat secara intelektual dan emosional dengan republik ini.

Ijtihad Ulama yang dalam tekanan agresi militer belanda periode 1945 memperjelas status pijakan keislaman hukum mati syahid membela tanah air dari penjajahan sekutu itu menunjukkan bahwa spirit keislaman santri merupakan spirit keislaman yang mengurat nadi di bumi Nusantara

Jika kita tilik pada masa awal republik, tak terhitung jumlahnya tokoh-tokoh santri yang menjadi lokomotif di pelbagai bidang, dari tokoh sipil hingga militer, dari sumbangsih pemikiran sampai sumbangsih Darah dan nyawa.

Meminjam istilah yang digunakan Nurcholis Madjid dalam bilik-bilik pesantren, bahwa semiotika santri itu merujuk pada dua entitas sejarah masa lampau yakni Sastri dan Cantrik yang bermakna melek huruf juga pembelajar sejati diambil dari istilah Sansakerta sampai jawa lama. Artinya pijakan santri selain asah fikiran yang istiqamah juga tindak laku yang tawadhu setia mengikuti guru kemanapaun ia melangkah. Apabila satu guru menabalkan hati serta jiwanya di jalan perjuangan maka jutaan santri siap mengikuti langkah sang guru, entah berikhtiar secara intelektual ataupun mati syahid di medan juang.

Langkah Hadratusyaikh Hasyim As’ari dalam menginisiasi pembentukan laskar hizbullah pada 4 Desember 1944 akan dibaca sebagai tonggak perlawanan kaum santri, pun juga demikian dengan Resolusi jihad 22 Oktober 1945 seturut arahan seorang Rois Akbar Nahdlatul Ulama maka disambut dengan gemuruh ketakwaan santri untuk jihad fi sabilillah di medan laga

Di masa yang jauh lebih lampau Raden Mas Antawirya atau yang dijuluki Pangeran Diponegoro telah memipin Perang Jawa sepanjang tahun 1825 sampai 1830.

Pada aras peran pemikiran tentu kita ingat sumbangsih Hos Tjokroaminoto seorang mentor ideologis dari bung karno yang membentuk organisasi massa terbesar pada awal perjuangan republik yakni Sarekat Islam, juga Peran Tokoh Muda Nahdlatul Ulama kyai Wahid Hasyim yang menjadi jangkar pemersatu antara kelompok islam dan kelompok nasionalis dalam perumusan pancasila hingga muncul Frasa ‘Ketuhanan Yang maha esa’ sebagai kompromi kelompok islam atas kemajemukan agama di Republik ini, juga sepak terjang figur semacam Agus Salim yang menjadi diplomat terdepan indonesia pada lingkar-lingkar pertemuan penting dalam persetujuan dunia internasional atas nasib kemerdekaan Republik.

Catatan ini menunjukkan bahwa sumbangsih kaum santri tidak terbatas pada perjuangan fisik belaka melainkan juga sumbangsih fikiran dan intelektual

Tradisi inilah yang mengantarkan figur santri intelektual seperti Gus Dur muncul kepermukaan pasca periode panjang pemerintahan Otoriter Orba, Santri dapat menjadi orang nomor satu republik. Pun pula bagaimana begawan fiqh Senior seperti kyai makruf amien dapat tampil di panggung politik hingga menjadi wakil presiden. Hal ini kembali menunjukkan bahwa Bersantri ialah satu nafas lelaku pengabdian, entah dimanapun di tempatkan ia akan menjadi medan menebar rahmah

Di Jawa Timur sendiri, yang merupakan kantong perjuangan para santri, ketauladanan mengabdi pada republik oleh guru-guru sepuh itu banyak pula diikuti para santri-santri muda. Santri muda yang kemudian mewakafkan jiwanya menjadi pelayan publik, sebut saja Santri macam Thoriqul Haq bupati Lumajang, Irsyad Yusuf Bupati Pasuruan, Badrut Tamam Bupati Pamekasan Hingga ibu khofifah Indar Parawansa gubernur Jawa Timur, semua pelayan publik ini alhamdulillah berlatar santri dan semoga mencantrik (mentauladani) sikap-sikap guru serta kyai pendahulu yang menterjemahkan amanah perjuangan sebagai medan menebar rahmah sebaik mungkin.

Namun patut menjadi refleksi bersama tentang satu karakter santri yang kini sudah mulai langka, pergi seiring dengan berpulangnya para ulama sepuh kita.

Karakter ‘nekad’ santri yang tidak mau tunduk pada fakta atau realitas menjadi sesuatu yang harus kembali dihidupkan. Terlebih membaca realitas keislaman dan keindonesiaan yang masih menempatkan santri sebagai sub ordinat dalam leading sector policy di negri para wali.

Dalam menghidupkan karakter ‘Nekad’ setidaknya penulis mengajak untuk merenungi dawuh dari Gus Dur di hari Santri, “Dalam berjuang kita tidak boleh tunduk pada fakta, leluhur kita besar karena mampu menemukan fakta baru”

Sebagai Penutup Refleksi hari santri 2020 ini mari kita para santri turut menterjemahkan prinsip Fikir, prinsip dzikir, dan prinsip amal yang telah poro kyai tauladankan sejak lama. Agar dalam menghadapi tantangan di hari depan, santri tetap muncul sebagai lokomotif yang berada di garis depan berkhidmat untuk Republik ini.

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ketua Ansor Jatim Luncurkan Enam Pilar Inovatif: Dari “Satu Keluarga Banser Satu Sarjana” hingga Ansor University!

    Ketua Ansor Jatim Luncurkan Enam Pilar Inovatif: Dari “Satu Keluarga Banser Satu Sarjana” hingga Ansor University!

    • calendar_month Sab, 11 Okt 2025
    • visibility 545
    • 0Komentar

    Lumajang, Ansor Jatim – Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur di bawah kepemimpinan Musaffa Safril menegaskan komitmennya untuk mentransformasi organisasi menjadi rumah besar yang kokoh dan berorientasi pada kemanfaatan umat. Dalam pengarahan yang berapi-api pada acara Golden PKL PC GP Ansor Lumajang Jumat, (10/10/2025), Safril memperkenalkan enam pilar penyangga baru yang akan menjadi fokus utama pengabdian […]

  • Ansor Kota Probolinggo Tegak Lurus pada PW GP Ansor Jawa Timur, Siap Jaga Marwah Rois Aam PBNU

    Ansor Kota Probolinggo Tegak Lurus pada PW GP Ansor Jawa Timur, Siap Jaga Marwah Rois Aam PBNU

    • calendar_month Ming, 1 Jun 2025
    • visibility 504
    • 0Komentar

    Probolinggo, Ansor Jatim — Gerakan Pemuda Ansor Kota Probolinggo menyatakan sikap tegas dan komitmen penuh untuk tegak lurus di bawah komando Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur. Komitmen ini sejalan dengan lima maklumat resmi PW GP Ansor Jatim yang dirilis oleh Ketua PW GP Ansor Jatim, H. Musaffa Safril, sebagai pedoman moral dan organisatoris bagi […]

  • Peringati Harlah NU 101, Ansor Benjeng Gelar Majelis Dzikir dan Sholawat

    Peringati Harlah NU 101, Ansor Benjeng Gelar Majelis Dzikir dan Sholawat

    • calendar_month Sen, 29 Jan 2024
    • visibility 181
    • 0Komentar

    Ansorjatim, Benjeng — Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Benjeng Majlis Dzikir dan Shalawat di Kantor MWCNU Benjeng, Sabtu  malam (27/1/2024). Kegiatan dibuka dengan pembacaan Shalawat oleh Tim Hadrah Syechermania Benjeng kemudian dilanjutkan pembacaan Istighosah yang  dipimpin KH Munif Sholeh dan Tahil KH Yusuf Ali. Serta pembicara  Romo KH Imam Syafii dari […]

  • Koperasi PC GP Ansor Malaysia Bakal Terwujud Di Pondok An – Nahdloh Malaysia

    Koperasi PC GP Ansor Malaysia Bakal Terwujud Di Pondok An – Nahdloh Malaysia

    • calendar_month Sen, 9 Des 2024
    • visibility 341
    • 0Komentar

    Kuala Lumpur – PC GP Ansor Malaysia Launching Koperasi Pondok Pesantren An-Nahdloh. Pembangunan koperasi oleh PC GP Ansor Malaysia di Pondok Pesantren An-Nahdloh Banting, Klang, Selangor Malaysia, yang merupakan satu-satunya pondok pesantren NU di luar negeri (07/12/2024). Program ini menjadi bagian dari visi besar organisasi untuk mendukung kebutuhan santri melalui fasilitas seperti kantin dan ruang […]

  • GP Ansor Bungah Nyatakan Siap Satu Komando Perang Melawan Radikalisme

    GP Ansor Bungah Nyatakan Siap Satu Komando Perang Melawan Radikalisme

    • calendar_month Ming, 28 Nov 2021
    • visibility 135
    • 0Komentar

    Gresik – Jajaran Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Bungah resmi dilantik. Resepsi pelantikan digelar di aula Ulul Albab MAN 1 Gresik, Minggu (28/11/2021) Prosesi pelantikan dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bungah, Ketua MWC NU Bungah KH. Ali Murtadho, Ketua PC GP Ansor Gresik Abdul Rahim, Sekretaris PC GP Ansor […]

  • BSA Jatim Endus Motif Ideologi Dari Trans7, Desak Investigasi Terbuka Kasus Pelecehan Pesantren

    BSA Jatim Endus Motif Ideologi Dari Trans7, Desak Investigasi Terbuka Kasus Pelecehan Pesantren

    • calendar_month Sel, 14 Okt 2025
    • visibility 1.083
    • 0Komentar

    Surabaya, Ansor Jatim – Tagar #BOIKOTTRANS7 menggema di jagad sosial media akibat tayangan yang dinilai banyak pihak telah merendahkan marwah pondok pesantren. Tayangan bertajuk Xpose yang ditayangkan pada senin (14/10/2025) tersebut memancing kegeraman publik akibat narasi konten yang subjektif dan penuh ujaran kebencian kepada dunia pesantren. Langkah gerakan moral dan protes sosial bahkan langkah hukum […]

expand_less