Breaking News
light_mode
Trending Tags
Maaf, tidak ditemukan tags pada periode waktu yang ditentukan.
Beranda » Opini » MENSYUKURI KE-INDONESIA-AN

MENSYUKURI KE-INDONESIA-AN

  • account_circle Ansor Jatim
  • calendar_month Rab, 26 Agu 2020
  • visibility 316
  • comment 0 komentar

Salah satu hal yang paling mendasar yang tidak terbantahkan adalah bahwasannya setiap dari kita selalu butuh dengan orang lain, kita harus menggandeng tangan orang lain, kita tidak mungkin memenuhi segala kebutuhan kita seorang diri. Dengan kata lain, kodrat manusia memang untuk hidup bermasyarakat, hidup berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya manusia disebut homo sosio atau makhluk sosial karena kita akan berinteraksi dengan sesama, akan membangun kerjasama. Dengan bekerjasama, banyak kepentingan bersama akan terwujud. Dengan bersama-sama, banyak kemaslahatan bersama yang akan mudah diraih.

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, keberadaan tanah air sangatlah penting. Karena tanah air adalah pusat mempersatukan bangsa dan menjaga kebesaran Islam. Hadrotussyeikh Maimoen Zubair mengatakan: “Rasulullah adalah sosok yang mencintai Arab sebagai negerinya, maka kita bangsa Indonesia juga wajib mencintai negara kita dengan empat pilarnya, PBNU: Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Kita harus menjunjung tinggi bangsa Indonesia sebagaimana Rasulullah sendiri selalu menjunjung tinggi bangsa Arab”. Inilah sikap panutan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang dicontoh oleh para ulama-ulama bangsa ini, dan sikap seperti ini haruslah kita contoh.

Untuk hidup damai, kita butuh tanah air yang aman. Untuk menjalankan ajaran Islam dengan nyaman, kita butuh tanah air yang aman. Karena agama akan makmur jika berada di tempat yang aman. Sebaliknya, agama akan sulit dikembangkan jika tanah air tidak aman. Menjaga tanah air sejatinya adalah untuk menjaga agama. Maka untuk menjaga tanah air, kita harus mencintai tanah air. Sebagaimana prinsip yang dikenalkan oleh KH. Abd. Wahab Hasbulloh:

حب الوطن من الإيمان
Cinta tanah air adalah sebagian dari iman

Sebagai muslim, kita tidak perlu mempertentangkan hubungan agama dan negara. Para ulama telah memiliki sikap yang jelas dalam menyikapi hubungan agama dan negara. Imam Ghozali mengatakan dalam kitab Ihya’ Ulumiddin:
الملك و الدين توأمان فالدين أصل و الملك حارس فما لا أصل له فمهدوم و ما لا حارس له فضائع
Negara dan agama adalah dua hal yang tidak terpisahkan, keduanya saling membutuhkan. Agama adalah pondasi, negara adalah penjaganya. Negara tanpa agama akan hancur, agama tanpa negara akan sia-sia.

Indonesia adalah tanah air, tanah air yang bisa menyatukan berbagai macam perbedaan. Untuk hidup bersatu dalam perbedaan, kita butuh kesepakatan kebangsaan yang kita hormati bersama. Indonesia bukanlah negara dengan satu suku, satu ras, satu agama dan satu budaya. Indonesia adalah tempat dimana ratusan suku, ratusan bahasa dan budaya, dan berbagai agama hidup bersama-sama. Kunci yang bisa menyatukan pelbagai perbedaan ini adalah karena mereka menyepakati falsafah negara, yaitu Pancasila. Melalui Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tapi tetap satu jua) dapat terwujud secara indah, hidup bersama meski tak sama.

Tidak mungkin kita bisa menjaga tanah air kita kalau masing-masing dari kita tidak memiliki rasa cinta kepada tanah air. Nasionalisme adalah paham kebangsaan dan cinta tanah air yang harus terpatri dalam sanubari setiap anak bangsa demi menjaga semangat mempertahankan, siap berkorban dan berjuang demi bangsanya sehingga tetap lestari. Selain itu, kemajemukannya baik di bidang agama, suku, dan budaya dapat terpelihara menjadi kekuatan yang memperkokoh kedaulatannya. Dengan demikian, tercipta suasana kehidupan yang damai, saling menghormati, menghargai, melindungi dan mengasihi. Nasionalisme juga laksana ruh yang menghidupkan identitas dan jati diri bangsa dalam kiprahnya di pentas percaturan dunia, khususnya pada era globalisasi seperti saat ini.

Persatuan adalah kunci kemakmuran, kunci kemajuan dan kunci untuk meraih kemaslahatan bersama. Kepentingan bersama akan terwujud dengan kebersamaan dalam satu kata. Jalan untuk meraih tujuan mulia mudah tercapai dan banyak manfaat yang dapat diraih dari persatuan. Inilah pernyataan Hadrotussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari yang tertuang dalam Muqoddimah Qanun Asasi NU. Sebaliknya, perpecahan adalah sumber kehancuran, sumber kehinaan bagi sebuah bangsa, dan kekalahan sebuah negara.

Indonesia mampu melawan penjajah bukan karena bangsa ini memiliki pengalaman perang yang mumpuni, senjata yang canggih, atau bala tentara yang kuat perkasa. Indonesia merdeka karena penduduknya memiliki tujuan bersama, yaitu menentukan nasib bangsa secara merdeka dan tidak tunduk pada sistem lain ataupun kekuatan lain.

Bapak pendiri bangsa, Ir. Soekarno menuturkan bahwa tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjuang sendiri, mempunyai karakteristik sendiri. Cara bangsa Indonesia merumuskan konsepsi dan cita-cita nasionalnya tidak begitu saja mengekor pada ideologi-ideologi dominan yang ada. Indonesia dibangun dari pengalamannya sendiri, dari sejarahnya sendiri, sesuatu yang lebih sesuai dan jauh lebih cocok. Sesuatu itu dinamakan “Pancasila”.

Mensyukuri kemerdekaan adalah dengan mensyukuri persatuan dan kebersamaan yang selama ini telah terjalin secara harmonis. Mensyukuri kemerdekaan adalah dengan menyadari bahwa persatuan yang kita rasakan di tanah air ini merupakan nikmat dari Allah yang sungguh luar biasa. Kita patut bersyukur atas nikmat berupa Indonesia, tanahnya subur, kaya flora dan fauna, meski kaya budaya dan kaya peradaban, masyarakatnya tetap rukun, saling menghargai dan saling tolong menolong demi memajukan Indonesia. Mensyukuri kemerdekaan adalah dengan meyakini bahwa dasar-dasar negara yang sudah dirumuskan merupakan rumusan yang terbaik dan paling cocok untuk Indonesia. Manusia terbaik adalah yang pandai bersyukur, bukan yang pandai menghujat dan merasa paling sempurna.

Salam 45,
M. Nailur Rochman, S.IP, M.Pd
Ketua PW MDS Rijalul Ansor Jawa Timur

  • Penulis: Ansor Jatim

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kuatkan Kapasitas Kader, GP Ansor Jepang Gelar PKD

    Kuatkan Kapasitas Kader, GP Ansor Jepang Gelar PKD

    • calendar_month Rab, 3 Jan 2024
    • visibility 130
    • 0Komentar

    Jepang – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jepang menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di Masjid NU At Taqwa Koga Ibaraki Jepang Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 40 peserta dan berlangsung selama dua hari dari tanggal 29-30 Desember 2023 PKD adalah pelatihan kepemimpinan kader dasar tingkat pertama yang wajib diikuti oleh para pemuda yang ingin […]

  • Lestarikan Budaya, Zawiyah Panglereman Selenggarakan Grebeg Maulid dan Pagelaran Wayang Kulit

    Lestarikan Budaya, Zawiyah Panglereman Selenggarakan Grebeg Maulid dan Pagelaran Wayang Kulit

    • calendar_month Kam, 22 Okt 2020
    • visibility 436
    • 0Komentar

    Pasuruan – Zawiyah panglereman yang terletak didaerah bersejarah Mancilan Kota Pasuruan selenggarakan Grebeg Maulid pada Rabu malam (21/10/2020). Zawiyah Thoriqoh Tijaniyah, Pencak Silat dan dzikir ghofilin yang dipimpin oleh tokoh muda kharismatik Habib Ahmad Habibi Assegaf itu peringati acara Maulid Nabi besar Muhammad SAW dengan cara yang spesial. Dalam rangkaian acara grebek maulid tahun ini, […]

  • Ansor Jawa Timur: Pionir Digital dalam Membentuk Masa Depan

    Ansor Jawa Timur: Pionir Digital dalam Membentuk Masa Depan

    • calendar_month Sen, 18 Nov 2024
    • visibility 222
    • 0Komentar

    Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur (GP Ansor Jatim) tidak hanya dikenal sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai organisasi yang adaptif terhadap perubahan zaman. Dalam era digital yang serba cepat ini, Ansor Jatim telah membuktikan diri sebagai organisasi yang mampu berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Salah satu pilar penting dalam transformasi digital Ansor Jatim […]

  • Perkuat Kekompakan, Ansor Sukorejo Selenggarakan Raker Sambil Berkemah Di Hutan

    Perkuat Kekompakan, Ansor Sukorejo Selenggarakan Raker Sambil Berkemah Di Hutan

    • calendar_month Sen, 6 Jan 2025
    • visibility 226
    • 0Komentar

    Sabtu ( 04/01/25 ) Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Sukorejo mengadakan Rapat Kerja (Raker) Masa Khidmat 2024-2027, di hutan cempaka Dayurejo kecamatan Prigen. Hadir pada kegiatan tersebut  ketua majelis wakil cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Sukorejo K.H. Anjumil Azhari dan perwakilan Pengurus Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Pasuruan Naufal Faris. Pada pembukaan […]

  • Ansor Jatim Gagas Lumbung Pangan untuk Perkuat Kedaulatan Pangan Lokal

    Ansor Jatim Gagas Lumbung Pangan untuk Perkuat Kedaulatan Pangan Lokal

    • calendar_month Kam, 19 Des 2024
    • visibility 357
    • 0Komentar

    Bangkalan, Ansor – Ketua PW Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, menegaskan pentingnya peran Gerakan Pemuda Ansor dalam mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur. Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Ansor Bangkalan yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, pada Kamis (19/12). Dalam sambutannya, Ketua PW Ansor Jatim mengungkapkan bahwa […]

  • Ketum GP Ansor Tekankan Arah Strategis Gerakan Banser di Bidang Maritim.

    Ketum GP Ansor Tekankan Arah Strategis Gerakan Banser di Bidang Maritim.

    • calendar_month Rab, 14 Mei 2025
    • visibility 442
    • 0Komentar

    Ketum GP Ansor Membuka Festival Maritim dan Diklatsus Baritim, Tekankan Arah Strategis Gerakan Banser di Bidang Maritim.   Banyuwangi, Ansor Jatim – Tari kembang pesisir yang menggambarkan aktivitas nelayan di pesisir Banyuwangi menjadi pembuka dalam perhelatan Festival Maritim dan Dikltasus Nasional Banser Maritim (Baritim) yang bertempat di Bangsring Under Water Banyuwangi, Rabu (14/05/2025). Kepala Satuan […]

expand_less