Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Opini » PW GP Ansor Jatim Beri Warning Pemerintah Terkait Perpres 112

PW GP Ansor Jatim Beri Warning Pemerintah Terkait Perpres 112

  • account_circle Redaksi 9
  • calendar_month Rab, 28 Sep 2022
  • visibility 33
  • comment 0 komentar

PERPRES 112 : ANGIN SURGA EBT, KIAMAT PLTU ?

Oleh : Junaidi¹

Pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) mendapatkan angin segar, dengan disahkannya Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022, 13 September lalu. Kebijakan tersebut, pada intinya, menetapkan patokan tarif pembelian listrik yang memanfaatkan EBT sebagai sumber energi oleh PLN. Patokan tarif ini sudah lama ditunggu-tunggu para pengembang, agar mendapatkan kepastian lebih dalam bisnis EBT.

Melalui Perpres tersebut, Presiden Jokowi boleh dikata serius mendorong pengembangan EBT di satu sisi dan mengancam bisnis PLTU di sisi lain, dengan membatasi operasionalnya paling lama sampai tahun 2050.

Mendorong Pembangkit EBT
Sudah menjadi rahasia umum, biaya listrik EBT, saat ini masih terbilang mahal. Faktor seperti tingginya biaya investasi awal, ketidakstabilan produksi (intermittent) yang berimplikasi pada pembiayaan komponen penyimpanan energi adalah sebagian penyebabnya. Tak heran, mayoritas listrik Indonesia masih disuplai pembangkit fosil (baca : batubara), yang lebih murah.

Atas dasar visi mulia, energi bersih, yang telah ditetapkan targetnya dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), berbagai pihak kemudian mendorong pemerintah memberikan kepastian bisnis listrik EBT, dengan jaminan tarif, yang berujung kelahiran Perpres tersebut. RUEN yang disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017, memberikan amanat bauran energi primer 23% EBT atau 45,2 GW pembangkit EBT pada tahun 2025 dan 31,2% EBT atau 167,6 GW pembangkit EBT pada tahun 2050. Sebagai gambaran, Dewan Energi Nasional melansir Neraca Energi Nasional 2021, bauran energi primer tahun 2020 baru mencapai 11,3% EBT dan 10,47 GW pembangkit EBT. Di sektor pembangkit, capaian tersebut belum melebihi 25% dari target tahun 2025.

Melalui Perpres 112, adanya kepastian tarif diharapkan mampu mendorong para pengembang pembangkit EBT secara ekspansif memperbesar investasinya, sehingga target bauran EBT lebih cepat tercapai. Sebagai contoh, penetapan patokan tarif tertinggi, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), untuk kapasitas lebih besar dari 50 MW sampai dengan 100 MW, ditetapkan patokan harga tertinggi pembelian listrik sebesar 8,64 cent USD per kWh pada periode operasi 10 tahun pertama dan 7,35 cent USD per kWh periode selanjutnya. Tahun 2020, dari data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, produksi PLTP dari luar PLN sebesar 11.377 TWh. Dengan asumsi memakai patokan harga tertinggi periode 10 tahun pertama, maka pada tahun 2020, omset PLTP mencapai 982,97 miliar USD.

Secara tersirat, Pasal 24, Pemerintah menggaransi PLN, akan memberikan kompensasi jika terjadi kenaikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Listrik yang diakibatkan Perpres 112. Pada titik ini, pemerintah dengan sadar mentolerir kenaikan biaya kompensasi atau subsidi energi, atas idealitas energi hijau. Logika berbeda pada kebijakan kenaikan BBM beberapa waktu lampau, dengan menebarkan pesan ‘APBN Jebol’.

PLTU Pensiun ?

Selain soal tarif EBT, Perpres 112 juga mengamanatkan pada PLN dan Kementerian ESDM, segera mempensiunkan PLTU. Paling lama, PLTU boleh beroperasi hingga tahun 2050, kemudian digantikan pembangkit EBT.

Data RUPTL 2021 – 2030, tahun 2020, produksi listrik Indonesia didominasi oleh PLTU dengan proporsi 66,30% atau 180.203 TWh, mayoritas (62,66%) diantaranya berasal dari produksi PLTU milik PLN. Total, PLN memiliki 102 unit PLTU, dengan kapasitas terpasang 18,62 GW dan daya mampu 16,66 GW. Sementara di luar PLN, terdapat 75 unit PLTU dengan kapasitas terpasang 11,54 GW.

179 unit PLTU, jumlah yang tak sedikit. Di dalamnya, selain tenaga kerja, bisnis pendukung, terutama bisnis batubara, akan terimbas. Tahun 2021, data Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia, produksi batu bara mencapai 613,99 juta ton, digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sejumlah 133,04 juta ton, 84,28% (112,13 juta ton) diantaranya diserap PLTU.

Hal tersebut mengisyaratkan ketergantungan listrik Indonesia pada PLTU, pun besar dan banyaknya bisnis yang bakal terimbas ketika berhenti operasinya. Oleh karena itu, penting kita mendorong pengembangan pembangkit EBT, khususnya panas bumi (PLTP), yang memiliki karakteristik pembangkitan hampir sama dengan PLTU. Sekaligus berpesan, agar pemerintah ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan penghentian operasional PLTU. Harapannya, apapun keputusan pemerintah terkait PLTU, ketersediaan dan kualitas supply listrik harus tetap terjamin serta harganya terjangkau.

Al hasil, ke depan, pengembangan pembangkit EBT dihadapkan pada ragam tantangan (boleh dibaca : ancaman). Pertama, mengejar target bauran energi yang telah ditetapkan dalam RUEN. Kedua, besar kapasitas dan produktifitasnya harus mampu menggantikan PLTU yang bakal pensiun. Ketiga, mampu menjamin ketersediaan listrik yang kebutuhannya terus meningkat. Keempat, membengkaknya anggaran kompensasi atau subsidi energi yang telah disinyalir secara eksplisit dalam Perpres 112. Kelima, mendesak pengembangan teknologi dalam negeri terkait aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Keenam, transformasi tenaga kerja PLTU berikut bisnis pendukungnya. Terakhir, efek bisnis dan finansial PLN akibat rencana penghentian operasional 102 unit PLTU miliknya.

Selamat Merayakan Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Mari berpacu terangi negeri, sebagaimana Cahaya Muhammad SAW yang senantiasa menerangi umatnya. Amiin.

¹ Wakil Sekretaris PW GP Ansor Jawa Timur / Mahasiswa Magister Inovasi Sistem dan Teknologi – Energi Terbarukan ITS Surabaya

  • Penulis: Redaksi 9

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gubernur Khofifah Pesankan Zikir dan Pikir Modal Toleransi dan Moderasi di Apel 10.000 Banser Malang

    Gubernur Khofifah Pesankan Zikir dan Pikir Modal Toleransi dan Moderasi di Apel 10.000 Banser Malang

    • calendar_month Sen, 23 Jan 2023
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 42
    • 0Komentar

    Malang – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasinya kepada Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Banser atas komitmennya menjadi garda terdepan dalam melindungi Ulama Nahdlatul Ulama (NU) serta konsisten menjadi benteng NKRI. “Terimakasih GP Ansor dan Banser atas seluruh soliditas, solidaritas, komitmen dan kontribusinya yang luar biasa, selama ini sudah selalu berada di […]

  • Lailatus Sholawat Tutup Rangkaian HSN 2021 PC GP Ansor Kab. Probolinggo

    Lailatus Sholawat Tutup Rangkaian HSN 2021 PC GP Ansor Kab. Probolinggo

    • calendar_month Sen, 25 Okt 2021
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 29
    • 0Komentar

    Probolinggo – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo, Senin Malam (24/10) menggelar acara Lailatus Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW dihalaman kantor PCNU Kabupaten Probolinggo Kegiatan Lailatus Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW. digelar sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo yang […]

  • Tanding Persahabatan Futsal Antara PAC GP Ansor dengan PCPM (Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah) Dukun

    Tanding Persahabatan Futsal Antara PAC GP Ansor dengan PCPM (Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah) Dukun

    • calendar_month Sen, 9 Nov 2020
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 174
    • 4Komentar

    Gresik – Menjelang Konferensi Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Dukun Yang akan di gelar Tanggal 22 November 2020.Di Ponpes Ihyaul Ulum Dukun Kabupaten Gresik. Beberapa kegiatan sebagai akhir periodesasi kepengurusan masa khidmah 2018-2020. Yakni persahabatan Futsal Antara PAC GP Ansor dengan PCPM (Pimpinan cabang pemuda Muhammadiyah) Dukun. Giat ini dipusatkan di lapangan Futsal Lada’ina […]

  • Ebt Multi Kepentingan, Ansor Jatim Siap Mediasi

    Ebt Multi Kepentingan, Ansor Jatim Siap Mediasi

    • calendar_month Kam, 23 Sep 2021
    • account_circle Ansor Jatim
    • visibility 47
    • 0Komentar

    Promosi peralihan ke energi bersih, trend-nya disebut EBT (Energi Baru dan Terbarukan), semakin gencar. Tiap pekan, puluhan webinar digelar untuk membedahnya. Bahkan di beberapa perguruan tinggi telah dijadikan program studi tersendiri. Yang kita tahu, alasan utama, umumnya ‘hanya’ soal keterbatasan energi fosil dan efek pemanasan global yang mulai terasa. M.Kholid Syeirazi, Direktur Eksekutif Center of […]

  • Pra Pelantikan dan Raker GP Ansor Dukun Gelar Pemberian Prasasti Kepada Kader Yang Meninggal Dunia

    Pra Pelantikan dan Raker GP Ansor Dukun Gelar Pemberian Prasasti Kepada Kader Yang Meninggal Dunia

    • calendar_month Ming, 28 Feb 2021
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 24
    • 0Komentar

    GRESIK- Salah satu program Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Pimpinan anak cabang Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik. Menggelar kegiatan dengan memberikan Prasasti kepada pejuang sahabat Ansor Banser Yang selama hidupnya didedikasikan kepada Nahdlatul Ulama, Sampai dia meninggal dunia. Para pejuang Ansor Banser ini Sebagai pengawal Kiai NU benteng Ulama mobilisator Ansor dan penjaga NKRI. Hal ini […]

  • PW Rijalul Ansor Jatim Gelar Ngaji Fikrah Nahdliyah KH Ahmad Shiddiq di PPI Asthra

    PW Rijalul Ansor Jatim Gelar Ngaji Fikrah Nahdliyah KH Ahmad Shiddiq di PPI Asthra

    • calendar_month Sen, 15 Jul 2024
    • account_circle Redaksi 9
    • visibility 57
    • 0Komentar

    Jember – Pimpinan Wilayah (PW) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Jatim menggelar acara Ngaji Fikrah Nahdliyah KH Ahmad Shiddiq. Kegiatan tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren Islam (PPI) As Shiddiqi Putra (Ashtra) Kaliwates, Jember, Jatim, Sabtu (13/07/2024). Ketua PW MDS Rijalul Ansor Jatim, HM Nailur Rochman atau Gus Amak mengemukakan, acara ini diadakan dalam […]

expand_less